RUU stimulus ekonomi sebesar 789 miliar dolla, telah disahkan dalam pemungutan suara pertama dari dua tahap voting di Kongres AS.
RUU berupa kombinasi pemotongan pajak dan proyek prasarana itu disahkan oleh DPR dengan selisih suara 63 meski tidak ada satu pun orang Republik yang memberikan suara setuju.
RUU tersebut sekarang harus disahkan Senat sebelum Presiden Obama menandatanganinya menjadi UU.
Meskipun jumlahnya hampir delapan ratus miliar dollar, RUU stimulus ini masih lebih kecil dari yang diinginkan para anggota DPR partai Demokrat.
Tetapi orang-orang Demokrat yang berada di Senat memerlukan dukungan setidaknya dua senator Republik untuk mensahkan RUU itu, dan mereka memveto jumlah yang lebih besar dari yang telah disahkan sekarang.
Sekitar 30 persen uang itu akan digunakan untuk pemotongan pajak, sedangkan selebihnya diperuntukkan bagi paket belanja untuk pembanguan jalan-jalan, jembatan, dan bendungan.
Selain itu, dana tersebut akan dipakaian untuk pembangkit listrik baru, program energi hijau, serta bantuan pengangguran dan kesehatan. Para pemimpin Republik menentang keras langkah itu.
Merekan menegaskan, yang diperlukan adalah pemotongan pajak lebih lanjut dan pengurangan belanja yang menurut mereka tidak akan menciptakan lowongan kerja.
Sekali lagi, tidak ada orang Republik yang mendukung RUU itu di DPR dan hanya beberapa orang saja yang diperkirakan akan mendukungnya di Senat.
Ini sudah cukup untuk meneruskan RUU itu ke meja Presiden Obama, dan dia menurut rencana akan menandatangani itu menjadi UU minggu depan. (BBC Indonesia, 13/02/09)
pokoknya jangan berharap dengan orang kafir. ok
Amerika sedang menuai hasil dari penerapan kapitalisme. Kejatuhannya sedang berjalan dan umat Islam harus bangkit dengan syariah jika tidak ingin ikut terjerumus
Orang-orang kafirmembelanjakan harta mereka dengan tidak tanggung-tanggung….
dan itu akan menjadi sesalan mereka di akhirat….
kapitalisme pasti hancur. maju terus suarakan syariah di segala bidang