HTI Press-Jakarta . Indonesia sedang mengalami krisis multidimensional dan dikuasai oleh liberalisme dan imperialisme. Hal ini terungkap dalam acara Temu Tokoh yang diselenggarakan oleh Lajnah Fa’aliyah DPP HTI (3/7/2015). “Berbagai kalangan masyarakat kini merasakan betapa kita sedang berada di dalam krisis. Kita sedang dijajah, dicengkeram oleh imperialisme,” ungkap Ketua Dewan Pusat Sarekat Islam Indonesia, M Mufti.
Senada dengan itu, Juru bicara HTI, Muhammad Ismail Yusanto menekankan bahwa sekarang isu Islam Indonesia dimunculkan, ini perlu diwaspadai. “Yang mendesak juga adalah persoalan Freeport,” tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Anton Tabah menyampaikan bahwa Indonesia sedang diserbu dari berbagai segi baik akidah, sosial, ekonomi, maupun politik. “Kita diserang dari tujuh penjuru mata angin,” tambah Ketua Badan Koordinasi Mubaligh Indonesia tersebut. Kita butuh solusi.
“Kita ini berada dalam kehidupan sempit, ma’isyatan dhanka, karena Islam tidak diterapkan. Jadi, solusinya jelas yaitu penerapan Islam secara kaffah,” ungkap Rokhmat S. Labib.
Ketua DPP HTI ini menambahkan Islam secara kaffah hanya dapat diterapkan di bawah naungan khilafah ‘ala minhajin nubuwwah.
Para tokoh sepakat untuk Indonesia masih terjajah. Para tokoh sepakat pula untuk makin mengokohkan silaturahim demi mencari solusi berbagai masalah keumatan.
Acara tersebut merupakan diskusi pimpinan dari berbagai organisasi dan diakhiri buka shaum bersama. Nampak hadir antara lain Djauhari Syamsuddin (Sarekat Islam), Mahladi (Hidayatullah), M Mufti (Sarekat Islam Indonesia), Ardiansyah (Laskar Anti Korupsi), Daryoko (Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nasional), Habib Abu Bakar al-Habsyi, Abu Jibril (MMI), dan beberapa tokoh dari HTI. (lf)