Kepemimpinan tunggal kaum Muslimin, yakni Khilafah Islam kelak akan memasuki wilayah Palestina. Tak hanya itu, bumi Palestina nantinya akan menjadi Pusat Kekhilafahan. Hal ini disampaikan oleh syabab Hizbut Tahrir Indonesia, Ustadz Abu Nabila dalam orasinya pada acara Tabligh Akbar Solidaritas untuk Palestina yang diselenggarakan oleh DPD I HTI Jakarta di Masjid Al Bina, Senayan, Jakarta, Ahad (15/2).
“Rasulullah Saw pernah bersabda, ‘Urusan pemerintahan atau Khilafah ini akan berada di Madinah atau Yatsrib, lalu di Syam, kemudian di Jazirah Damaskus, selanjutnya di Irak , lalu di Madinah atau Konstantinopel, dan kemudian di Baitul Maqdis yang tidak lain adalah Palestina,” ujar Abu Nabila mengutip salah satu hadist.
Abu Nabila melanjutkan, sang Khalifah nantinya akan datang membagikan senjata kepada Umat. Senjata inilah yang akan digunakan untuk berjihad mengusir kaum kafir laknatullah dari seluruh wilayah kaum Muslim sesuai perintah dan komando Khalifah.
Senada dengannya, ustadz Felix Siauw menyatakan bahwa hanya Khilafahlah yang mampu membebaskan kaum Muslimin Palestina dari cengrekaman zionis Israel. “Tak ada lagi yang bisa diharapkan akan menolong saudara-saudara kita di Palestina. Satu-satunya harapan hanyalah Khilafah,” ujar syabab HTI yang baru memeluk Islam tahun 2003 ini bersemangat.
“Saat 1,5 Milyar umat Islam bersatu dalam satu kepemimpinan (Khilafah), maka betapa banyak orang yang dapat dikerahkan untuk membela panji Laillahailallah dan kaum Muslimin,” imbuh dia.
Tak ketinggalan, ustadz muda ini menerangkan presentasinya mengenai sejarah berdirinya negara Israel yang dibidani oleh kaum kafir Barat memanfaatkan organisasi internasional PBB. Tak heran, hingga kini seluruh resolusi PBB tak ada yang pernah dipatuhi oleh Israel. Organisasi negara-negara Islam atau OKI pun tak bisa diharapkan. Karena, hingga kini, tak pernah ada ancaman yang benar-benar serius dikeluarkan OKI terhadap Israel.
Penguasa negara-negara Arab pun diam seribu bahasa. Bahkan, Raja Arab Saudi melarang adanya seruan jihad ke Palestina di negaranya. Stasiun televisi di Arab Saudi tak ada satupun yang menayangkan kekejian Israel di jalur Gaza. Mereka menganggap seolah tak terjadi apa-apa.
Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia, Rokhmat S. Labib dalam wawancaranya di sela-sela acara mengungkapkan konsep penyatuan kepemimpinan dan wilayah kaum Muslimin di bawah naungan Khilafah Islam. “Dengan persatuan Umat Islam, tidak akan ada lagi negara Arab Saudi, Iran, Irak, Palestina, Pakistan dan Indonesia. Mereka semua melebur menjadi satu bagian yaitu Khilafah Islam,” paparnya.
Ia menegaskan, “Satu-satunya bahasa yang dimengerti oleh Yahudi adalah Jihad. Dan perintah jihad ini akan diserukan oleh Khilafah ketika sudah berdiri kelak.”
Pada acara Tabligh Akbar ini dilakukan pula penggalangan dana. Alhamdulillah terkumpul dana sebanyak Rp. 13 Juta lebih yang akan segera disalurkan pada saudara-saudara Muslim di Palestina melalui Hizbut Tahrir Palestina. (mediaumat.com, 15/02/09)