Israel telah menyetujui rencana untuk membangun lingkungan perumahan di atas reruntuhan pemakaman Muslim kuno di Yerusalem Barat, harian Israel Haaretz melaporkan pada hari Senin.
“Komite Perencanaan dan Pembangunan Distrik Yerusalem pekan lalu menyetujui pembangunan 192 unit perumahan, 480 kamar hotel dan pusat perbelanjaan di atas reruntuhan sebuah pemakaman Muslim bersejarah di Yerusalem Barat,” kata surat kabar itu.
Menurut Antiquities Authority Israel, kuburan dan sisa-sisa tulang belulang manusia telah ditemukan di pemakaman itu.
Al-Aqsa Foundation for Endowment and Heritage, sebuah LSM Palestina, mengecam proyek itu.
“Selama bertahun-tahun, Israel terus me-Yahudisasi Pemakaman Mamilla yang bersejarah di Yerusalem,” kata LSM itu dalam sebuah pernyataan.
Pemakaman tersebut, tambahnya, “akan tetap menjadi bagian dari warisan Islam kami meskipun ada upaya Israel untuk mendistorsi sejarah Arab dan Islam di Yerusalem.”
Israel menduduki Yerusalem Timur dan Tepi Barat selama perang tahun 1967 di Timur Tengah. Negara Zionis itu kemudian mencaplok kota Yerusalem pada tahun 1980, dan mengklaim sebagai ibukota negara Yahudi yang diproklamirkannya sendiri dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (albawaba.com, 14/7/2015)