Dalam pernyataan kontroversial, VHP (Partai Sayap Kanan Nasional Hindu) pada hari Sabtu menuduh para pemimpin Muslim dari beberapa partai politik “bertindak seperti mentor bagi teroris” dengan mengancam India dan mengatakan mereka tidak berhak tinggal di negara ini.
“Kadang-kadang Owaisi, kadang-kadang Abu Azmi, kadang-kadang Azam … atas nama agama mereka bertindak seperti mentor bagi teroris, yang menjadi pengkhianat dan musuh bagi kemanusiaan, dan memberikan ancaman kepada India. Orang-orang seperti itu tidak berhak untuk hidup di India,” kata Sekjen VHP Surendra Kumar Jain.
Jain memberikan pernyataan itu pada saat peresmian konferensi nasional selama dua hari di Bajrang Dal, suatu kelompok Hindutva yang terkait dengan kegiatan kekerasan di masa lalu.
Dalam semangat mereka menentang agama Hindu, para pemimpin itu mulai menentang konstitusi dan negara, tuduhnya. Komentarnya diberikan dengan dilatarbelakangi pernyataan Ketua AIMIM (Majelis Ittihad Muslimin Seluruh India) Asaduddin Owaisi yang mengatakan bahwa hukuman atas tertuduh ledakan Mumbai yang menghukum Yakub Memon untuk menghadapi tiang gantungan adalah karena agamanya.
Anggota parlemen dari BJP Sakshi Maharaj menjawab bahwa dia harus pindah ke Pakistan jika tidak bisa menerima keputusan terhadap Memon.
Beberapa kelompok Hindutva telah dituduh berada di balik kegiatan kontroversial seperti ‘cinta jihad’ dan ‘wapsi ghar’, sehingga telah mengundang keprihatinan dari kelompok-kelompok minoritas. (dnaindia.com, 25/7/2015)