BALIKPAPAN – Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak mengajukan calon presiden (capres) perempuan. Meski begitu, partai ini juga tidak mempermasalahkan calon presiden perempuan.
“Yang utama adalah kapasitasnya. Debat kita bukan di perempuan tapi kapasitas,” ujar Presiden PKS Tifatul Sembiring di Balikpapan, Senin (16/2/2009).
Menurut Tifatul, presiden perempuan pernah terjadi di Indonesia yakni Megawati yang memimpin Indonesia tahun 2001-2004. “Realita itu terjadi dan PKS menjadi bagian waktu itu,” katanya.
Karena itu PKS akan mendengarkan suara konstituen. Tifatul berpendapat, persoalan capres perempuan bukan hanya di Indonesia. Dia mencontohkan, ini terjadi di Amerika, di mana keberadaan Hillary Clinton ditolak dan mereka lebih memilih Barack Obama.
“Di Amerika saja yang kampium demokrasi soal ini, masih bisa terjadi. Kata Rasul serahkan segala sesuatunya pada ahlinya dan kita lihat mana yang lebih ahli, lebih baik,” imbaunya.
Namun begitu, sebagai partai politik, Tifatul menuturkan PKS siap berkoalisi dengan siapapun termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mengusung perempuan sebagai capres. Juga tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan Golkar.
“PDIP ngajak, Golkar ngajak, kita akan bahas,” pungkasnya. (Okezone, 16/02/09)
Saya menyatakan, selama sistem yang menaungi negeri ini sistem kufur, maka pergantian sejuta kalipun tidak akan membawa perubahan yang berarti, selama sistem yang diberlakukan tidak diubah. Sungguh, hanya kembali kepada syari’at Islam, dengan jalan menegakkan Daulah Khilafah Islamiyyah, seluruh problem kemanusiaan akan tertangani. Mencabut sistem kapitalisme kemudian diganti dengan sistem Islam merupakan keniscayaan bagi penyelesaian krisis kemanusiaan. Lalu, apakah umat akan terus disibukkan dengan ‘hingar-bingar’ murahan dan rendahan untuk menurunkan person-person tertentu, akan tetapi melupakan persoalan dasarnya? Yakni memberlakukan sistem Islam.
Apakah umat menyadari, bahwa parpol-parpol yang bercokol di Parlemen kita, telah mengkhianati amanah umat Islam untuk memberlakukan syari’at Islam.
Wahai kaum muslim. Sadarlah kalian! Parpol-parpol yang mengatasnamakan Islam itu, telah mengkhianati kalian. Mereka tidaklah serius menerapkan syari’at Allah di bumi ini. Bahkan mereka telah mempermainkan kalian dengan tipu daya rendahan, agar kalian puas dengan hanya diterapkannya hukum-hukum Islam secara parsial. Padahal, bukankah kita diperintahkan untuk kembali kepada hukum Allah secara total, dalam bingkai Daulah Khilafah Islamiyyah.
Sungguh problematika yang menghimpit kaum muslim di manapun mereka berada hanya bisa diselesaikan hanya dengan kembali kepada al-Quran dan Sunnah. Allah swt berfirman, artinya, “Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.[Thaha:124].Wallahu a’laam bi al-shawab.
Jangan sampai perempuan memimpin negeri ini siapa pun dia…? ok..
Kita umat Islam yang masih mau berpegangan kepada tali Allah, maka jangan sekali-kali mengikuti sistem kafir tersebut. Khusus pemilu maka akan lebih baik GOLPUT, agar pertanggungan jawabannya di depan Allah akan lebih mudah. Dan tetap berusaha dan berdoa agar syariat Islam dijalankan, dan segera terbentuk Khilafah, Amin.
لن يفلح قوم ولواامرهم امرأة[1]
Artinya: “Tidak akan beruntung suatu kaum yang menyerahkan urusan mereka kepada perempuan.”
sudah sukup kita pernah memiliki seorang presiden wanita!, tidak untuk kedua kali.ingat berkah yang allah janjikan
Naudzubillah min suruuri anfusinaa, wa min sayyiati a’maalina. Man YahdiLLAh falaa mudhillalaah, wa yudlilhu falaa hadiyalah.
itulah akibatnya kalo terlalu doyan bermain-main dengan demokrasi, akhirnya dia pasti akan diperbudak oleh demokrasi.
jd pesannya sekarang sangat jelas “TINGGALKAN DAN HANCURKAN DEMOKRASI!!”
Salah besar kalau tidak mempermasalahkan pemimpin negara boleh perempuan. Sungguh ucapan ini tidak layak diucapkan oleh mereka yang mengklaim sebagai Ummat Rosulullah SAW. karena Rosullah telah secara tegas melarang pemimpin negara seorang perempuan, kapabel atau tidak. yang Jelas, kalo perempuan meskipun ia ahli atau kapabel tetap haram!. Rosullulah SAW bersabda: ” Laa yuflikha kaumun walau amrohum imroatan…” (tidak akan pernah beruntung suatu kaum yang dipimpin oleh seorang perempuan). Maka ucapan saudara tifatul adalah ucapan batil.
demi kepentingan sesaat di dunia maka aqidah dan konsistenan memegang syariat bisa dipertaruhkan. itu yang tampakpada partai islam.
kalo untuk menjadi pragmatis, ga usah bawa embel2 islam dech.. ABSURD…
saya fatwakan: Haram memilih pemimpin perempuan.
Di dalam tatanan demokrasi yang jahiliyah ini saja kita EMOH nyubles koq, apalagi mikir laki ato perempuan, sammma’, ogahhhh. Yang penting bagi saya (moga2 banyk yang stuju) benahi ato buat dulu fondasi yang tepat, sistem yang pas. Yang sesuai dan ngikut BUKU PETUNJUK MANUAL, jika qt mo selamat dunya-akhirat, pokoknya bertaqwa gitulah,,,, pasti aman pikiran qt
sudah jelas, presiden, mau pria mau wanita sama aja, tetep aja menerapkan hukum thaghut!
saya nggak masalah mau pria atau wanita
saya nggak setuju presiden, maunya khalifah aja!
parah bener, ini lah buah kompromi
Gini nih akibat dari mengambil jalan tengan. Katanya partai Islam,,,tapi mana syariat yang dipakai???Kenapa harus lebih condog pasa suara konstituen???
Sikap seperti ini bisa membingungkan umat,,,umat sudah patah hati berkali-kali karena salah pilih. Mereka ingin ada partai yang benar2 memperjuangkan mereka,,,suara sudah berpihak pada Syariah Islam. Tapi klo ternyata partai Islam sendiri g’RESPON dan g’CEPET TANGGAP jgn salahkan umat jika mereka patah hati untuk sekian kalinya dan menjadi umat yang pragmatis.
Ok that is it ! I’m not going to vote !!!!!!
ini pendapat pribadi apa pendapat partai????
Bagaiman sebenarnya hukum syara berbicara tentang Pemimpin Prempuan???
“Tidak akan beruntung suatu kaum apabila menyerahkan kepemimpinan pada seorang wanita”..???
Apa kita masih yakin denganhadist ini????
Wahai Parpol islam???
Tegakkanlah Syariat Islam?????
Agar kau selamat
Makanya pilih syariah!!!!!???!!
Bukan Jalan Tengah!!??
agar kau selamah??????
biar tiadak jadi terlaknah???!!
itu kata si mbah?????
Bukan bgitu Mbah….!!???