UU Gangguan Ekstremisme yang baru harus diterapkan pada orang-orang yang “mengajarkan” pandangan Kristen tradisional tentang perkawinan di dalam kelas.
UU pelarangan yang baru itu dimaksudkan untuk menekan pengkhotbah yang menyampaikan kebencian dan propagandis teroris harus digunakan terhadap guru-guru Kristen yang mengajarkan anak-anak muridnya bahwa pernikahan gay adalah “salah”, demikian menurut pendapat anggota parlemen, Tory.
Mark Spencer menyebutkan mereka yang menggunakan posisi mereka di dalam kelas untuk mengajarkan pandangan tradisionalis tentang pernikahan akan dikenakan “UU Gangguan Ekstremisme” (EDO=Extremism Disruption Orders), yakni pembatasan baru yang keras yang direncanakan oleh David Cameron dan Theresa Mei untuk mengekang radikalisasi oleh jihadis.
Dalam sebuah surat kepada konstituennya, Spencer, anggota parlemen untuk Sherwood di Nottinghamshire, bersikeras bahwa para guru Kristen masih “sangat berhak” untuk mengekspresikan pandangan mereka tentang pernikahan sesama jenis – tetapi hanya “dalam beberapa situasi”.
Para pengkampanye Kristen mengatakan pernyataan Spencer menegaskan apa yang sebelumnya mereka peringatkan: mereka yang percaya bahwa pernikahan seharusnya hanyalah antara seorang pria dan seorang wanita kini akan “dicap sebagai ekstrimis”.
Masyarakat Sekuler Nasional, yang mendukung pernikahan sesama jenis, mengatakan usulan UU pelarangan itu bisa menjadi salah satu ancaman terbesar bagi kebebasan berekspresi yang pernah ada di Inggris.