Pengakuan Mantan Jenderal Soviet dan Pakar: Jihad dan Dukungan Masyarakat yang Membuat Soviet Kalah di Afghanistan

HTI-Press. Para veteran Afghanistan dan pakar mengakui semangat jihad fi sabilillah para mujahidin dan dukungan rakyatlah yang membuat Soviet kalau di Afghanistan. Wartawan BBC Richard Galpin telah berbicara dengan beberapa pakar dan veteran, yang mengenang penarikan mundur pasukan Uni Soviet pada 1989 setelah 10 tahun pendudukan, sebagai pengalaman traumatis dan mempermalukan.

Hal ini dinyatakan veteran perang Afghanistan dan pakar. Menurut mereka sebagian pejuang perlawanan (Mujahideen) adalah aktivis muslim berhaluan radikal yang berkeyakinan berperang melawan orang komunis tak ber-Tuhan adalah jihad. Dan, faktor yang ikut menentukan pejuang Afghanistan mendapat dukungan dari warga masyarakat. Menurut beberapa pengamat nasib AS dan Nato tidak akan jauh dengan Soviet.

Letjen (Pur) Ruslan Aushev, pria dengan kumis menggantung di atas mulutnya seperti tirai beludru tebal. Namun, mulutnya keluar kata-kata yang tepat dan lugas pantas untuk sosok panglima militer Uni Soviet yang mengantungi banyak medali penghargaan atas keterlibatannya dalam aksi militer di Afghanistan pada 1980-an.

“Kami berada di sana selama 10 tahun, dan kami kehilangan lebih dari 14.000 tentara, tapi apa hasilnya? Nol,” ujar Aushev selagi kami bertemu di kantornya di salah satu bilangan jalan ternama di jantung kota Moskow.

Konvoi pasukan Uni Soviet ditarik mundur dari Afghanistan Februari tahun 1979

Kami ingin mendatangkan perdamaian dan stabilitas ke Afghanistan, tapi kenyataannya semuanya memburuk

Pengakuan terang-terangan mengenai kegagalan ini umum terdengar di kalangan para veteran Rusia yang menghadiri rangkai acara akhir pekan ini , tepat 20 tahun, untuk mengenang genap 20 tahun setelah untuk tentara terakhir Soviet ditarik dari Afghanistan.

AS Masuk Dalam Jebakan yang Sama?

Kini hanya 20 tahun kemudian, orang Rusia dengan terheran-heran mencermati cara pasukan Amerika dan Nato melancarkan perang di Afghanistan.

Moskow melihat bahwa pasukan Barat sama sekali tidak memetik pelajaran dari pengalaman getir Uni Soviet.Sebaliknya mereka justru jatuh ke dalam jebakan yang sama.

Satu contoh utama adalah rencana Amerika saat ini untuk mengerahkan balabantuan puluhan ribu serdadu ke Afghanistan.”Menambah pasukan mereka tidak akan mendatangkan solusi di lapangan,” kata Kolonel (Purn) Oleg Kulakov, yang dua kali bertugas di Afghanistan dan kini menjadi dosen dan sejarawan di Moskow.

“Konflik ini tidak bisa dipecahkan dengan cara-cara militer, itu ilusi,” tambah Kulakov,

“Tidak seorang pun bisa mencapai tujuan politik di Afghanistan dengan mengandalkan pasukan militer. Jujur saja, mereka pasti akan mengulangi kekeliruan kami,” tandasnya.

Persamaan yang Menyolok

Konflik ini tidak bisa dipecahkan dengan cara-cara militer, itu ilusi

Konflik ini tidak bisa dipecahkan dengan cara-cara militer, itu ilusi

Sekali lagi, pasukan asing penyerbu di Afghanistan mencoba menstabilkan pemerintahan yang bersahabat kepada orang asing. Sekali lagi, mereka menghadapi mujahidin Islam antara lain “Taleban”.

Sekali lagi, pejuang bertambah kuat dan mendapat dukungan yang meningkat dari masyarakat sementara pasukan pendudukan menimbulkan korban jiwa sipil yang terus bertambah.

Mantan Dubes Inggris untuk Moskow, Sir Roderick Braithwaite khawatir intervensi yang dimotori Amerika Serikat dan Nato mungkin akan terbukti menjadi bencana seperti campur tangan Uni Soviet.

“Kita masuk dengan tujuan awal terbatas, namun seperti Rusia berharap bahwa mereka bisa membangun sosialisme di Afghanistan, kita berharap kita bisa membangun demokrasi,” kata Sir Roderick Braithwaite.

“Kita tidak memiliki cukup pasukan di sana untuk mendominasi wilayah tersebut, dan kita memiliki pemerintah di Kabul yang kekuasannya hampir-hampir tidak berjalan di ibukota, apalagi di luarnya,” katanya

Mujahiddin mengangkat senjata untuk melawan Uni Soviet

Seperti pada tahun 1980-an, pasukan asing menghadapi perlawanan para mujahidin .”Kita tidak memiliki strategi jangka panjang, dan tidak seperti Rusia, kita telah berada di sana selama delapan tahun, tapi bahkan tidak mulai merencanakan untuk pulang,” tambah Sir Roderick Braithwaite .

Tidaklah mengherankan kalau para penjajah berupaya menghapuskan kewajiban jihad fi sabilillah ini di tengah-tengah umat Islam. Mereka mendapat pelajaran yang penting, kalau umat Islam berjuangan berdasarkan aqidah Islam untuk berjihad fi sabilillah mengusir musuh, umat Islam sulit untuk dikalahkan.

Untuk menghapuskan kewajiban jihad ini negara-negara Barat juga memanfaatkan kelompok liberal di negeri-negeri Islam yang berusaha mendistorsi kewajiban jihad dalam makna sejatinya yakni perang di jalan Allah untuk menegakkan kalimatullah. Ungkapan menyesatkan yang sering mereka sebut : jihad terpenting adalah melawan hawa nafsu, apapun kalau sungguh-sungguh bisa disebut jihad, orang yang berjihad adalah orang yang takut hidup, dan tuduhan-tuduhan keji lainnya.

Para propagandis ideologi Barat ini tidak lain adalah kaki tangan negara penjajah untuk melemahkan kaum muslim dan mengokohkan penjajahan di negeri Islam.

(Farid Wadjdi; diolah dari sumber BBB online 15/2/2009)

15 comments

  1. pada masa rasulullah kaum muslimin rindu jihad, mereka menginginkan mati dalam keadaan terbaik yaitu mati syahid, bagaimana dengan kita ?

  2. ALLAHUAKBAR!! Telah terbukti Pejuang Islam Sejati Tidak akan pernah terkalahkan, Pejuang yang jauh dari sikap WAHN,teruslah munculkan jiwa2 kuat yang terpenuhi semangat JIHAD dalam dada para kaum muslimin tuk berjuang tegakkan Syari’at dan Khilafah.

  3. Muslim liberal? Ke laut aje eh..

  4. Terbukti, Jihad.. Rekreasinya kaum muslimin.

  5. Bahrul hasan

    Wah tapi kebanyakan orang ini udah takut mati,jadi mereka lebih suka sanntai2 aja….padahal sekarang ato besokpun kita akan meninggal

  6. Amirul Jihad

    tapi sayang mayoritas muslim sekarang lebih mencintai kehidupan daripada merindukan kematian dan mendapatkan apa yang telah dijanjikan kepadanya…jannatun na’im..

  7. allahuakbar
    tidak ada yang bisa mengalahkan islam,
    terutama khilafah, yang merupakan pemersatu ummat.

  8. ya Allah, berikan kami lindungan dan rahmat Mu..
    saya sepakat kalau orang islam membunuh orang-orang yang bekerja sama dengan orang kafir.. tapi dia dalam lingkungan islam, karena dengan adanya dia maka, orang kafir lebih mudah untuk masuk dalam negara islam, dan berusaha untuk mengantikan sistem yang terkutup yaitu sistem “demokrasi” yang yang didalamnya mengandung paham “sekuler”….
    hai para perjuangan islam bekerja keraslah untuk berjihad dan melawan sistem kafitalisme….
    ALLAHU AKBAR……

  9. al islamu ya’lu wa laa yu’la ‘alaihi.

  10. Muhammad Arsyad

    Saya selama ini tdklah bergabung dgn HTI tetapi saya percaya HTI kaum yang lurus karena itu saya memohon,jika anggota HTI mengingat Allah SWt dalam keadaan Berduduk, berdiri, berbaring atau setiap tarikan nafas tolong doakan saya dan kaum musliman agar membawa iman sampai pada hari Liqa, dimatikan sebagai syuhada disisi Allah SWT, Amien

  11. kurindukan syahid di jalan Allah…..

    ibdah yang pertama kali dilakukan setelah khilafah tegak adalah jihad fi sabilillah. Allahu Akbar

  12. Achmad Fachrudin

    Tak ada kerinduan yang sejati
    …selain kerinduaan akan ampunan-NYA.
    Tak ada kebahagian yang sempurna..
    …selain mengharap Surga-NYA.
    Tak ada kesenangan yang abadi…
    …selain bercengkrama dengan 72 bidadari ciptaa-NYA.
    ..Semua itu dapat di capai dengan JIHAD FII SABILILLAH..insya ALLAH.

  13. kumerindukan syahid ………………………….
    akurindusyahid………………………………
    smoga allah mengabulkan permintaanku ini
    allahuakbar……… allahuakbar……… allahuakbar……… allahuakbar………

  14. Muslim yang kaffah merindukan syahid…
    orang kafir merindukan dunia…
    ALLAH SWT akan selalu menolong setiap muslim yang merindukan syahid…
    ALLAHU AKBAR…
    ALLAHU AKBAR…
    ALLAHU AKBAR…

  15. hahaha………orang2 barat tidak akan pernah menghapus semangat jihad kaum muslimin……sebesar apapun usaha dan siasat mereka……………………..itu cuman ilusi orang2 barat bahwa mereka dapat mencabut jihad fii sabilillah di hati kaum muslimin……………………..

    westalah KHILAFAH pasti bangkit….. :)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*