Meski serapan anggaran tiap tahunnya rendah, tetap saja pemerintah berutang terus. “Ironis, utang ditumpuk tetapi tak terpakai, padahal beban cicilan pokok dan bunganya harus ditanggung oleh seluruh rakyat,” ungkap Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman kepada mediaumat.com, Kamis (3/9).
Dalam dengar pendapat dengan DPR, Selasa (1/9), Kementerian Perhubungan Ignasius Jonan menyatakan serapan anggaran Kemenhub hingga 31 Agustus 2015 baru 16,3 persen.
Menurut Yahya, bukan hanya Kemenhub, serapan anggaran belanja keseluruhan Kementerian dan Lembaga (K/L) hingga 31 Juli 2015 hanya mencapai Rp 261 triliun, atau hanya 32,8 persen.
“Percuma berutang jika serapan anggaran rendah. Itu berarti, berutang tetapi tidak dipakai, hanya untuk jaga-jaga, supaya merasa punya uang di kantong,” pungkasnya.(mediaumat.com, 3/9/2015)