Di hadapan sekitar 350 warga Jakarta, politisi Islam yang juga merupakan ulama aktivis Ustadz Rokhmat S Labib mempertanyakan bagaimana mungkin kaum Muslimin dipimpin oleh penguasa yang tidak tahu apa yang dilakukannya.
“Bagaimana mungkin kita dipimpin oleh orang yang tidak tahu apa yang dilakukannya. Masa, seorang Presiden menandatangani sesuatu tanpa dibaca terlebih dahulu, giliran diprotes tanpa berat dan merasa bersalah ia hanya menjawab dengan ringan saja bahwa saya tidak membacanya dan langsung hanya tandatangan saja karena sudah dibaca dan ditandatangani oleh lima orang,” tutur Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia ini dalam sambutannya pada talkshow Halqah Islam dan Peradaban (HIP) Edisi 58:Krisis Ekonomi dan Skenario Kejatuhan Jokowi di Gedung Joang 45, Menteng, Jakarta, Rabu (9/9) yang disambut tawa beriring emosi para peserta seisi ruangan.
Bagaimana mungkin, lanjutnya, seorang pemimpin, seorang presiden yang mimpimpin ratusan juta rakyat seperti ini. Bagaimana mungkin umat dipimpin oleh orang tidak mengerti apa yang dilakukan dan diucapnya.
“Kita sudah menyaksikan secara bersama dan terbuka, dalam sebuah pidatonya Jokowi lantang mengkritik IMF dan lembaga lainnya. Namun setelah turun, giliran ditanya oleh para wartawan, ‘Anda mengkritik IMF?’ dengan mudahnya ia hanya menjawab ‘Tidak, bagaimana mungkin kita mengkritik IMF sementara kita masih berutang pada mereka’”, bebernya.
Ustadz Rokhmat pun menyatakan, “merespon itu, SBY mengoreksi dengan mengatakan bahwa Indonesia sudah tak ada hutang lagi ke IMF. Akhirnya Jokowi hanya mengatakan oh iya kita sudah nggak punya hutang lagi ke IMF.
Coba, bagaimana mungkin kita dipimpin oleh orang seperti ini?” ucapnya yang kembali mengundang tawa bercampur amarah peserta yang hadir.
Dalam kesempatan tersebut hadir empat pembicara, yakni: pengamat politik dan ekonomi Salamuddin Daeng, politisi Gerindra Fuad Bawazier, pakar ekonomi syariah UPI Arim Nasim dan Ketua Lajnah Siyasiyah DPP HTI Yahya Abdurrahman.[]Inshany/Joy