Pemerintah memang mendorong tenaga asing masuk ke Indonesia karena berharap dengan demikian akan masuk pula investor asing.
“Nanti ketika modal dan tenaga asing masuk bersamaan, jelas tidak lagi membawa manfaat bagi kepentingan nasional,” ungkap Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI) Salamuddin Daeng seperti diberitakan tabloid Media Umat Edisi 158: Bahaya Serbuan Tenaga Kerja Cina, Jum’at, 4-17 Dzulhijjah 1436 H/18 September-1 Oktober 2015.
Karena uang yang masuk akan diserap negara asing itu sendiri. Uang dari investor asing, barang baku impor sekarang ditambah lagi tenaga juga impor. Jadi tidak menyisakan apa-apa bagi kita kecuali pajak yang dibayarkan kepada pemerintah.
“Pajak untuk membangun negara? Bukan, tapi untuk membayar utang dan bunga yang semakin membesar kepada asing, sama dengan bohong,” pungkasnya.[] Joko Prasetyo