HTI Press. Tangerang. Bertempat di Aula Hotel Permata Mulia Jln. Syekh Maulana Yusuf No. 63 Kota Tangerang, Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) DPD II Kota Tangerang, Ahad (27/09) menggelar acara Halqah Islam dan Peradaban (HIP) edisi ke-5 dengan mengangkat tema Indonesia Diambang Krisis?. HIP Spesial Tokoh ini dihadiri tidak kurang dari 100 tokoh dari berbagai kalangan.
Hadir sebagai narasumber dalam acara ini yakni Prof. Dr-Ing Fahmi Amhar (Peneliti Utama Badan Informasi Geospasial), Dr.Ali Taher, SH.,MH (Anggota MPR/DPR-RI Komisi IX), Dr.Thoriq Kurniawan, S.Si., MM (Staff Litbang APTISI Prof. Banten/Dekan FE Unpri) dan Dr. Mawardi, M.Sc (Peneliti Badan Tenaga Atom Nasional), dengan dipandu Host Lukmanul Hakim, S.Pd., MM.
Ketua DPD II Kota Tangerang Abu Miqdad dalam sambutannya menyampaikan bahwa salah satu penyebab memburuknya kondisi ekonomi bangsa ini adalah akibat semakin besarnya utang luar negeri yang mengarah pada kebangkrutan negara. “Hingga bulan Juli 2015 utang pemerintah sudah mencapai RP2.911 triliun, Pembayaran bunganya untuk tahun ini mencapai Rp156 triliun. Disadari atau tidak bahwa anak cucu kita telah diwarisi hutang oleh Negara” tandas Abu Miqdad.
Dalam sesi pemaparan materi oleh para narasumber,Prof. Fahmi menjelaskan, kondisi Indonesia saat ini nyaris sama dengan tahun 1997 sebelum terjadinya krisis 1998. “Saat itu , tidak banyak orang mengira Indonesia akan jatuh krisis, namun tiba-tiba setahun kemudian kondisinya berubah drastis, Indonesia dihantam krisis yang sangat besar”. Profesor muda ini kemudian menegaskan bahwa kondisi ekonomi Indonesia saat ini harus diwaspadai.
Problematika umat yang menjerat negeri ini menjadi sorotan Dr Ali Taher. “Fenomena kemiskinan, kebodohan, himpitan ekonomi, dsb merupakan fakta bahwa Indonesia diambang krisis. Kapitalisme telah mencengkeram bangsa ini hingga merambah sampai pelosok-pelosok desa. Hal ini jika dibiarkan maka kapitalisme akan memindahkan kaum muslimin ke gerbang neraka jahanam” seru anggota komisi IX ini.
Sementara menurut Staff Litbang Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) Prop. Banten dan Dekan Fakultas Ekonomi Unpri, Dr. Thoriq, bahwa sudah ada skenario besar untuk menjadikan negeri ini terbelakang. “Indonesia ini dibuat agar tidak menjadi Negara maju oleh kaum kapitalis, tapi mereka tidak mengharapkan negeri ini hancur, karena Indonesia adalah pasar besar, tempat kaum kapitalisme dunia menjajakan produknya karena karakter masyarakat Indonesia yang sangat konsumtif”
Dr. Mawardi mengungkapkan tentang penyebab krisis dari sisi keberadaan undang-undang yang telah melegalkan kaum kapitalisme mengeruk kekayaan negeri ini. “Telah dibuat undang-undang yang ditetapkan oleh Negara ini sehingga kaum kapitalisme datang untuk mengeruk kekayaan itu secara sah. Sehingga masyarakat pun tidak ada yang menyadari bahwa negaranya telah dijajah, karena neo imperialisme (penjajahan gaya baru) itu terjadi dibalik undang-undang yang legal”.
Semua narasumber sepakat bahwa satu-satunya solusi untuk keluar dari krisis adalah dengan meninggalkan sistem ekonomi kapitalis dan menggantinya dengan sistem ekonomi yang bersumber dari Allah SWT Dzat yang maha Kaya dan Maha Adil yakni sistem ekonomi Islam yang akan mewujudkan ekonomi yang tumbuh, stabil dan bebas krisis serta berkeadilan. [] MI Kota Tangerang