Hizbut Tahrir Indonesia Melanjutkan Kehidupan Islam
Putin mengatakan dalam sebuah wawancara dengan saluran televisi Amerika CBS (Columbia Broadcasting System), mengomentari pendapat bahwa salah satu tujuan Moskow adalah untuk menyelamatkan kepemimpinan Suriah, utamanya Presiden Bashar al-Assad, yang tengah mengalami kekalahan dalam konflik bersenjata: “Ya, itu benar”.
Presiden Rusia, menjelang partisipasinya dalam pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa, dimana di sela-sela pertemuan itu ia bertemu dengan mitra Amerikanya Barack Obama, ia menegaskan keyakinan bahwa “upaya ke arah lain yang bertujuan untuk menghancurkan pemerintah yang sah, akan menciptakan situasi yang dapat dilihatnya di negara-negara lain di Timur Tengah, dan di kawasan lain, misalnya di Libya, di mana lembaga-lembaga negara dihancurkan. Dan sayangnya, kita juga melihat situasi yang sama di Irak.”
Putin menambahkan dengan mengatakan sebagaimana cuplikan wawancara yang dipublikasikan oleh situs saluran televisi Amerika berbahasa Inggris: “Tidak ada cara lain untuk menyelesaikan krisis Suriah kecuali memperkuat lembaga pemerintah yang ada, dan membantunya dalam perang melawan terorisme. Namun pada saat yang sama, ia mendorong Suriah untuk terlibat dalam dialog dengan kelompok yang tepat dari kekuatan oposisi, dan melakukan reformasi.” (sumber: Russia Today).
*** *** ***
Pernyataan Presiden Rusia ini mengungkapkan secara akurat tentang sikap Amerika, dimana Amerika sedang berupaya menerapkannya di Suriah, yaitu menjaga lembaga kekuasaan melalui tentara, intelijen dan sebagainya, terlepas tentang masa depan Bashar al-Assad. Sementara Presiden Rusia ketika ia menyampaikan “alasannya” untuk mempertahankan lembaga negara karena alasan takut Suriah akan berubah keadaanya seperti yang terjadi di Libya atau Irak, maka alasan tersebut lebih jelek dari kejahatannya (alraiah.net, 30/9/2015).
