Metrotvnews.com, Jakarta: Ratusan simpatisan Hizbut Tahrir berunjuk rasa di depan Gedung MPR/DPR, Jakarta, Kamis (29/3) sejak pukul 09.30 WIB. Mereka menuntut pembatalan pengesahan Rancangan Undang-undang (RUU) Penanaman Modal yang hari ini akan disahkan dalam rapat paripurna DPR. Pembahasan RUU tersebut yang tertutup dinilai sarat kepentingan politik, penguasa dan kepentingan negara kreditor.Pengesahan RUU ini juga dinilai menunjukkan rendahnya harga diri DPR dan pemerintah yang mengabdi pada kuasa modal dan kepentingan asing. Menurut pengunjuk rasa, aksi mereka sebagai perlawanan karena memandang keberdaaan UU ini sebagai bentuk penjajahan atas kedaulatan, politik dan ekonomi suatu bangsa. Pengesahan RUU ini juga dianggap paradoks terhadap komitmen kemandirian ekonomi, pengentasan kemiskinan dan mengingkari semangat konstitusi Pasal 33 Undang-Undang Dasar 45.
Sementara di dalam Gedung MPR/DPR, rapat paripurna baru digelar sekitar pukul 10.00 WIB. Rapat membahas dua agenda, pengesahan RUU Penanggulangan Bencana dan RUU Penanaman Modal. Rapat lebih dulu membahas RUU Penanggulangan Bencana. Setiap fraksi menyampaikan pemandangan umum mereka terkait dengan RUU tersebut. Sementara RUU Penanaman Modal baru akan dibahas setelah makan siang.(BEY)