HTI Press, Rengasdengklok. Sekitar seratus ulama Rengasdengklok, Karawang dan Cikampek berkomitmen siap perjuangkan tegaknya Khilafah, Sabtu (17/10) di Masjid Besar Rengasdengklok, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.
Dalam sambutan tuan rumah KH Sofiyani Fahmi putra Ajengan KH Hasan Basri menyatakan pentingnya ushuluddin. “Dan konsekuensi ushuludin adalah menegakkan syariah dan khilafah yang dengannya terselesaikan urusan Palestina dan urusan umat secara keseluruhan,” ujar Pimpinan Ponpes Mursyidul Falah Kampung Sawah Rengasdengklok tersebut.
Sedangkan anggota Lajnah Khusus Ulama (LKU) DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Ustadz Ahmad Junaedi Ath Thayyibiy mengatakan ulama memiliki peranan penting dalam perubahan karena sebagai mengemban dakwah di tengah-tengah masyarakat karena sebagai gurunya ahlul quwwah.
“Namun, metode dakwah yang digunakan juga harus benar yakni sesuai dengan metode dakwah Rasul SAW yang tidak bekerja sama dengan para penguasa sekuler dalam hal kekuasaan,” bebernya.
Ajengan KH Siddiq Aziz dari Cibuaya dengan pernyataan seandainya konstituante tidak dibubarkan maka Indonesia akan jadi negara islam, dan sejak itu tidak ada lagi wacana negara islam sampai 000 datang untuk menghidupkan kembali. Sementara para ulamanya pada mati hatinya. Beliau berharap perjuangan ini akan berhasil disambut dengan riak takbir.
Sedangkan Ajengan KH Siddiq Aziz dari Cibuaya, Karawang, menyatakan seandainya Konstituante tidak dibubarkan maka Indonesia akan menjadi negara Islam. “Dan sejak itu tidak ada lagi wacana negara Islam sampai Hizbut Tahrir datang untuk menghidupkan kembali,” ujarnya kemudian disambut takbir para ulama.[]