Kenya: Anggota Parlemen Menuduh Polisi Menargetkan Para Pemuda Muslim
Anggota Parlemen Kenya wilayah Suna Timur Junet Mohammed menuduh pemerintah berada di balik hilangnya para pemuda Kenya-Somalia.
Mohammed mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa setelah dilakukan profiling rasial polisi menangkap para pemuda atas dugaan bahwa mereka memiliki link teror.
“Penangkapan para pemuda Muslim dan Somalia ini terjadi hanya atas dasar mereka diduga merencanakan tindakan terorisme. Pihak berwenang tidak pernah mengungkapkan rincian dari penyelidikan mereka dan sifat kegiatan teroris dari orang-orang yang ditangkap karena dugaan merencanakan tindakan itu, “katanya.
Anggota parlemen itu ingin pemerintah untuk bisa menghadirkan 10 pemuda yang telah hilang dalam beberapa bulan terakhir.
“Asha Abdullahi telah hilang sejak bulan Juli, Yahya Abdukadir Adan, Abdirahman Mohamed Dakani, Jamal Muktar Ali, Abdikadir Mohammed Wobi, Mohammed Ali Mohammed telah hilang, Ali Hassan Mohammed, 15 tahun, semuanya hilang sejak bulan April, Omar Farah Adow, Ali Omar Hassan telah hilang sejak Mei, dan Abdikadir Sheik Mohammed Dahir seorang mahasiswa hilang sejak bulan Juli. Daftar orang hilang ini tentu lebih besar dari 10 orang, dan kami siap untuk bekerja dengan pemerintah untuk mengidentifikasi dengan lebih banyak keluarga yang kehilangan anggota keluarganya “katanya.
Namun Muhammad, yang juga merupakan direktur ODM dalam pemilu, mengakui lebih lanjut bahwa polisi telah membantah bahwa mereka yang telah ditangkap itu memiliki akses ke pengacara.
Klaimnya itu diutarakan beberapa hari setelah tiga anak muda diduga berada di sebuah misi untuk bergabung dengan Al-Shabaab kemudia ditangkap.
Trio, yang berusia antara 10-15, muncul didepan Resident Hakim Viola Yator yang kemudia dijebloskan sambil menunggu investigasi di kantor polisi Changamwe.
Anak di bawah umur itu muncul di hadapan pengadilan yang sama dengan seorang pria yang diduga menjadi anggota sel teror milisi yang dituduh membunuh petugas keamanan di Mombasa.