Di tengah perdebatan nasional bermuatan politis yang lebih mengenai intoleransi agama, seorang pria Muslim dipukuli hingga mati pada hari Senin oleh massa umat Hindu karena dia diduga mencuri seekor sapi, yang dihormati sebagai simbol yang disucikan dalam agama Hindu.
Polisi Delhi, yang dikendalikan oleh pemerintah Modi, baru-baru ini menyerbu sebuah kantin karena memuat daging sapi sebagai menunya. (Ternyata adalah daging kerbau.) Pada hari Rabu, partai BJP memuat kampanye iklan yang menuduh lawan-lawannya “menghina sapi yang disucikan.”
Hal ini adalah keempat kalinya dalam enam minggu massa Hindu telah membunuh Muslim karena mereka dicurigai menyembelih, mencuri atau menyelundupkan sapi.
Polisi menemukan Mohammad Ali Hasmat berdarah-darah dengan luka-luka disekujur tubuhnya pada hari Senin pagi di desa terpencil Uchekon Moiba Thongkhong di Manipur, negara bagian di timur laut India. Ali, yang berusia 55 tahun, menikah dan memiliki tiga orang tiga anak, adalah seorang pemimpin di desa tetangga Keirao Makting, di mana dia menjadi kepala dari sebuah sekolah madrasah. Para pejabat polisi mengatakan Ali tidak memiliki catatan kriminal dan diketahui tidak ada kaitannya dengan bisnis ternak.
Pada tanggal 28 September, sebuah keluarga Muslim diserang di sebuah desa di luar Delhi oleh massa Hindu karena diduga keluarga itu makan daging sapi, suatu tuduhan yang dibantah oleh keluarga itu. Sang ayah, Mohammed Ikhlaq, tewas, dan putranya terluka parah.
Kemudian beberapa minggu lalu massa Hindu lain di Lembah Kashmir di India utara melemparkan bom rakitan ke sebuah truk yang dicurigai membawa daging sapi; sehingga seorang sopir truk Muslim yang sebagian besar tubuhnya terbakar, meninggal beberapa hari kemudian.
Lalu pada tanggal 14 Oktober, seorang pria Muslim tewas di negara bagian India utara dari Himachal Pradesh ketika dia diserang oleh sekelompok aktivis Hindu yang mencurigainya melakukan penyelundupan sapi untuk disembelih. (gulfnews.com, 5/11/2015)