BINJAI (SINDO) – Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) menginginkan seorang pemimpin memiliki sosok yang bersyarat khilafah, artinya seorang yang berpedoman pada peraturan Islam.
”Kita menginginkan pemimpin yang bersyariat Islam untuk mencapai daulah khilafahIslam melalui tiga proses dakwah, yaitu pembinaan, interaksi kepada masyarakat, dan mengambil alih kekuasaan dengan menerapkan hukum Allah secara totalitas, tapi bukan kudeta”, ungkap Wirnasari Masniari, didamping Sri Cahyo Wahyuni, Juli Syarifah, saat menjadi nara sumber diskusi interaktif bertema ”Peluang Tegaknya Khilafah di Indonesia”.
Acara itu digagas HTI Binjai juga dihadiri ketuanya Reni Syahfitri. Wirna Sari Masniari menyebutkan, selain menginginkan seorang pemimpin seperti itu, Indonesia juga memiliki peluang menegakkan khilafah. Mengapa, sebab Indonesia memiliki potensi-potensi sebagai tempat awal berdirinya khilafah. Di antaranya, potensi historis, aqidah Islam, demografis, serta didukung juga sumber daya alam dan manusianya.
”Mungkin dari peluang tersebut, kita bisa mewujudkan seorang pemimpin sejati yang benar-benar diinginkan masyarakat,” ujarnya. Menurutnya, sosok pemimpin yang harus diwujudkan adalah yang mampu menerapkan pelaksanaan hukum agama. Pastinya juga mampu memegang amanah, serta dapat dipertanggungjawabkan.
”Salah satu kriteria pemimpin itu harus adil, berakal, dan memegang amanah,” terangnya. Pernyataan ini, kata dia, sengaja disampaikan. Pasalnya, kondisi realita umat saat ini sudah banyak yang tidak lagi menggunakan aturan-aturan agama. Sebelum diskusi berlangsung, HTI Binjai juga sempat menggelar drama yang bertemakan ”Potret Perjalanan Umat”. Adegan demi adegan memperlihatkan realitas umat saat ini. (eko agustyo fb)
Sumber : http://www.seputar-indonesia.com (Senin, 09/04/2007)
ALLAHU AKBAR,ALLAHU AKBAR..
LAILAHAILALLAH….
YA ALLAH KOKOHKANLAH KAKI-KAKI PARA PEJUANG PENEGAKAN KHILAFAH DI MUKA BUMI INI.AMIINN..