Dua orang muslimah Hizbut Tahrir Bangladesh yang ditangkap pada 30 Agustus 2015 oleh rezim kriminal Hasina telah dibebaskan dengan jaminan, dan saat ini telah kembali bersama keluarga mereka di rumah. Keduanya telah dipenjara selama hampir 4 bulan dan secara brutal disiksa hanya karena mempublikasikan konferensi online yang mendiskusikan bagaimana sistem Allah, yakni Khilafah, mampu menyelesaikan permasalahan politik dan ekonomi di Bangladesh.
Menanggapi hal itu Direktur Divisi Muslimah Kantor Media Pusat Hizbut Tahrir, Dr Nazreen Nawas mengatakan bahwa meski merasa lega mendengar berita tersebut, namun hal itu bukanlah sesuatu yang harus dirayakan. Hal ini karena rezim Hasina yang memerangi Islam masih berkuasa.
“Hasina dan rezim gangster-nya masih berkuasa dan menjalankan kampanye teror mereka melawan kaum Muslim yang ikhlas –memburu, menganiaya, serta memenjarakan mereka sesuai keinginan- dengan dukungan tuan-tuan mereka, Barat.” ungkap Nazreen.
Semoga Allah memberikan balasan yang besar kepada kedua saudari kita atas semangat, kesabaran, serta ketabahan yang mereka tunjukkan sepanjang masa penyiksaan. Keduanya telah mengikuti jejak langkah perempuan-perempun luar biasa di masa lalu, seperti Asiyah istri Firaun yang berdiri tanpa takut menghadapi para penindas. Sesungguhnya, keduanya adalah inspirasi yang luar biasa bagi para pengemban dakwah Islam. Semoga Allah melindungi mereka serta keluarga mereka atas seluruh perjuangan serta pengorbanan mereka dalam upaya membangun kembali Khilafah Rasyidah, dan semoga Allah mengijinkan mereka untuk segera menyaksikan apa yang telah hati-hati mereka rindukan, untuk sekian lama. Aamiin allahumma aamiin.[]kafi