Warga kota Madaya di Suriah yang terletak beberapa mil dari ibukota, Damaskus, mengatakan mereka sedang sekarat karena kelaparan sebagai akibat pengepungan selama beberapa bulan oleh pasukan yang loyal kepada pemerintah Bashar al-Assad.
Banyak keluarga yang makan dedaunan, rumput-rumputan dan air yang dibumbui dengan rempah-rempah, di mana beras dijual per gram karena harga satu kilogram beras adalah $ 250 (sekitar Rp 3.5 juta). Beberapa orang telah terbunuh dan makan hewan peliharaan mereka.
“Orang-orang mati pelan-pelan,” kata Louay, seorang pekerja sosial dari kota itu mengatakan kepada Guardian dalam sebuah wawancara telepon, suaranya melemah karena berbulan-bulan kelaparan.
“Kami selalu mengatakan tidak ada yang pernah bisa mati kelaparan, tapi kami telah melihat sendiri orang-orang benar-benar mati kelaparan.”
Orang-orang lain yang masih bisa bergerak, dan biasanya ada di sekolah, mempertaruhkan hidup mereka berusaha ketika mengumpulkan tanaman yang ada di ladang ranjau di sekitar pinggiran kota, dan beberapa orang telah kehilangan anggota badan, kata penduduk.
Hingga sekarang ada 30.000 orang telah terjebak di dalam kota Madaya sejak bulan Juli, di bawah pengepungan ketat pasukan pro-pemerintah.
Orang-orang di semua penjuru kota yang terkepung menderita dalam tragedi yang tidak dibuat oleh mereka.
“Kami telah sering kali meminta pertolongan tapi tidak ada seorangpun yang mendengarkan kami.”
(rz/theguardian, 7/1/2016)