Harga minyak mentah turun lebih dari empat persen, memperpanjang aksi jual tanpa henti dan berada di bawah level US$30 per barel untuk pertama kalinya sejak Desember 2003.
Pelemahan harga minyak yang terus terjadi, karena kekhawatiran akan permintaan yang turun sementara produksi global terus dilakukan.
Dilansir dari CNBC, Rabu 13 Januari 2016, US West Texas Intermediate (WTI) memperpanjang penurunan hampir tujuh persen sejak Senin.
Harga minyak WTI jatuh ke level US$29,93, harga terendah sejak Desember 2003. Harga minyak mentah Brent menjadi US$30,96 per barel, turun 59 sen, setelah jatuh ke level terendah dari US$30,40.
Pelaku pasar masih khawatir dengan apa yang terjadi di China. Penurunan ekonomi yang terjadi di Negara Tirai Bambu itu sangat berdampak, khususnya terkait permintaan minyak mentah.
Sejumlah analis memperkirakan, harga minyak dapat menyentuh US$20 per barel tahun ini. Analis dari Standar Chartered mengatakan harga minyak bisa sampai US$10 per barel.
Pada pekan ini, pelaku pasar akan mencermati perdagangan di China dan neraca perdagangan di AS. (viva.co.id, 13/1/2016)