Pemerintah Belgia Paksakan Gagasan “Islam Eropa”

Kantor Media
Hizbut Tahrir Belanda

No: 05/1437             Sabtu, 13 Rabiu Tsani 1437 H    23/01/2016

Press Release:

Pemerintah Belgia Paksakan Gagasan Islam Eropa

Menteri Kehakiman Belgia Koen Geens telah mendesak salah satu organisasi Islam untuk melakukan upaya lebih dalam menyerukan ide “Islam Eropa”. Hal ini dilakukan Koen Geens, mengingat beberapa anggota organisasi tersebut yang menentang gagasan itu. Ide “Islam Eropa” sendiri bukanlah hal yang baru, melainkan gagasan lama yang dipromosikan pemerintah Barat untuk membaur kaum muslimin di masyarakat Barat. Hanya saja kini desakan para politikus pendukung ide tersebut semakin meningkat pesat bahkan disertai intimidasi dan cara-cara represif.

Rencana pemerintah bertujuan untuk melakukan “pengembangan Islam” agar sejalan dengan budaya Barat, sebagaimana diserukan Menteri Koen Geens secara terus terang. Sebelumnya, pemerintah telah berupaya melakukannya, melalui program memerangi ekstremisme yang didanai oleh pemerintah sendiri. Hanya saja, setelah mendapat berita bahwa tiga dari anggota yang berpartisipasi dalam program-program tersebut, yaitu Rashid benzenoid, Ismail Samada dan Michael Breifut, meninggalkan pekerjaannya karena selalu menerima surat ancaman, pemerintah akhirnya melakukan banyak tekanan kepada organisasi tersebut, agar terus memainkan peran kunci dalam melakukan proyek ini.

Pemimpin Partai (CD&P) dan juga sebagai anggota dari Partai Koen Geens, mengatakan dalam perayaan Tahun Baru lalu bahwa komunitas muslim harus berusaha mengembangkan “Islam Eropa”. Sementara itu, Yamila Idrissi, salah seorang anggota Partai (SPA), juga kembali menegaskan pentingnya gagasan tersebut, setelah bertahun-tahun meneriakkannya. Ini berarti bahwa ide pengembangan “Islam Eropa” telah menjadi kebutuhan Eropa dan diterima oleh politisi dan pengambil keputusan di Belgia. Singkatnya, seruan terhadap gagasan ini menjadi puncak prioritas dari spektrum politik.

Demikian jelas, tekanan-tekanan yang ditujukan pemerintah terhadap komunitas Muslim tiada lain demi terwujudnya gagasan tersebut sesuai dengan visi dan pandangannya. Oleh karena itu, dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah telah memaksakan banyak aturan terhadap umat Islam agar mereka tunduk, seperti larangan mengenakan jilbab di lembaga pendidikan, larangan menggunakan niqab dan penyembelihan secara syar’iy, dll.

Pertanyaan yang muncul adalah mengapa Negara intervensi dalam urusan komunitas muslim dan berusaha untuk memaksakan ide “Islam Eropa” , padahal mereka mengklaim bahwa Negara berdiri di atas netralitas dalam hal yang berkaitan dengan agama yang berbeda di masyarakat, sebagaimana mereka juga mengklaim akan bekerja untuk memastikan kebebasan penganut agama-agama tersebut, menjalankan agama mereka sesuka mereka? Apakah umat Islam memiliki hak untuk menikmati kebebasan beragama sebagaimana yang lain? Hal yang sangat penting dan mengejutkan adalah apa yang dilakukan pemerintah Belgia dalam memaksakan visinya terhadap umat Islam tentang bagaimana memahami agama mereka, dan bagaimana seharusnya pendidikan di sekolah-sekolah Islam, dan hal-hal apa saja yang harus disampaikan di masjid-masjid?

Sekarang kita tidak semata berbicara tentang kebijakan dan tindakan anti-Islam yang mereka berlakukan terhadap umat Islam, untuk memaksa mereka tidak hanya untuk mematuhi hukum, tetapi kita berbicara tentang upaya mereka agar umat Islam mengadopsi nilai-nilai Barat dan kebebasan serta mengagunkannya. Hal ini tentu secara otomatis membuat nilai-nilai dan cita-cita Islam ditinggalkan!

Oleh karena itu, merupakan kewajiban komunitas Muslim untuk tidak tinggal diam, tetapi harus berbicara dengan satu suara dan bersatu mengirim pesan yang jelas kepada beberapa komunitas Muslim yang menerima sponsor dana dari pemerintah dan melakukan pertemuan inisiatif yang disebut Pengembangan Islam serta mengklaim bahwa “Islam Eropa” menjadi sebuah kebutuhan mendesak. Hal itu seperti dinyatakan salah satu imam Masjid yang bernama Ibrahim Letos, bahwa Islam Eropa adalah “satu-satunya versi yang benar”. Sesungguhnya klaim ini tidak memiliki dasar dalam Islam dan orang-orang seperti ini tidak bisa disebut mewakili komunitas Muslim.

Alih-alih, menghadapi berbagai persoalan yang dihadapi manusia di seluruh dunia saat ini akibat kerusakan sistem kapitalis, kelompok tersebut malah bersekongkol dengan Barat untuk mempertahankan dominasi kapitalis Barat atas umat Islam. Kepada mereka mereka yang menerima gagasan “Islam Eropa”, kami katakan: sesungguhnya mereka tidak akan memperoleh apa-apa kecuali hanya kehinaan, jika mereka terus menerus dalam pengkhianatan ini.

Kami mengingatkan kalian dengan ucapan al-Fâruq Umar bin Khaththab ra : “Kami adalah umat yang dimuliakan oleh Allah dengan Islam. Selama kita mencara kemulian selain pada Islam maka Allah Swt akan senantiasa menghinakan kita .”

 

Okay Pala
Perwakilan Media Hizbut Tahrir di Belanda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*