Terungkup, ternyata penyakit hilangnya kekebalan tubuh HIV/AIDS awalnya bernama Gay-Related Immune Deficiency (GRID). “Artinya, sejak awal memang penyakit ini bersumber dari kalangan homoseks. Tapi sejarah ini ditutup-tutupi,” ungkap Sekjen Aliansi Cinta Keluarga (AILA) Rita Hendrawaty Soebagio seperti diberitakan tabloid Media Umat Edisi 168: Awas! LGBT Jadi Gerakan Membahayakan, Jum’at, 10 – 23 Jumadil Awal 1437 H/ 19 Februari – 3 Maret 2016.
Sejarah mencatat, pada 1959 seorang laki-laki homo meninggal dunia di Kongo dengan apa yang dianggap peneliti sebagai kematian akibat penyakit hilangnya kekebalan tubuh (yang sekarang dikenal dengan istilah AIDS) pertama yang terbukti. Sejak saat itu, terus ditemukan pelaku homoseks yang mengidap penyakit yang sama. Sehingga dikenallah istilah GRID (Gay-Related Immune Deficiency – penurunan kekebalan tubuh yang dihubungkan dengan kaum gay). Namun sejak 1982 istilah GRID tidak digunakan lagi dan diganti dengan istilah AIDS karena korbannya tidak lagi hanya pelaku homoseksual, tetapi biseks bahkan bayi yang baru lahir dari ibu yang mengidap penyakit ini.
Sejak 1982 pula nama AIDS mulai dipakai dan dipopulerkan surat kabar dan jurnal ilmiah. “Media massanya memang sudah dibuat dengan agenda setting dan framing dalam rangka mendukung argumen LGBT, Gay politics juga berhasil menekan dunia kedokteran dan psikologi sehingga berpihak kepada kaum LGBT. Sehingga orang lupa bahwa penyakit ini dulunya disebut sebagai Gay-Related Immune Deficiency atau GRID.” pungkas Rita.[] Joko Prasetyo