Jokowi pun sempat mendapatkan pujian tatkala menyerukan boikot produk Israel. “Penguatan tekanan kepada Israel, termasuk boikot terhadap produk Israel yang dihasilkan di wilayah pendudukan (Palestina),” ujar Jokowi dalam pidato penutupan KTT yang berlangsung di Jakarta Convention Center tersebut.
Namun anehnya, selang sehari pernyataannya diralat Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi SP. Menurut mantan Jubir KPK tersebut produk yang dimaksud Jokowi adalah kebijakan di tanah Palestina dan bukan produk berupa barang.
“Yang dimaksud itu bukan produk, bukan barang. Yang saya lihat dimaknai sebagai produk barangnya Israel diboikotkan, sebenarnya bukan, (tetapi boikot kebijakan Israel di Palestina, red) ” katanya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
Pernyataan itu jelas bertentangan dengan pernyataan Jubir Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanantha Nassi. Ketika ditanya mengenai rincian produk apa saja yang akan diboikot, Arrmanantha mengatakan bahwa produk-produk yang akan diboikot adalah produk pertanian dan lain-lain.
Menurut Ketua DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Rokhmat S Labib, pernyataan pihak Istana Kepresidenan menunjukkan sikap pengecut seorang pemimpin. “Bagaimana bisa diharapkan melenyapkan Israel dari Palestina, baru bilang boikot produk Israel saja sudah diralat,” ujarnya kepada mediaumat.com, Rabu (9/3) melalui telepon selular.[] Joko Prasetyo