HTI-Press. Amos Gilad direktur Normalisasi Keamanan dengan Mesir menjelaskan untuk opini umum Israel tentang sejauh mana keikhlasan presiden Mesir dan rezimnya dalam melayani negara Zionis Yahudi.
Tampak dengan jelas perselisihan-perselisihan antara para perunding senior keamanan Yahudia dengan PM Israel (Yahudi), Ehud Olmert seputar persoalan pembebasan anggota tentara Gilad Shalit dengan perdamaian dan pembukaan blokade terhadap Jalur Gaza. Koran Israel mengutip penyataan-pernyataan Gilad seputar peranan penting yang dimainkan oleh rezim Mesir dalam melayalani kepentingan-kepentingan Israel.
Harian Ma’arif edisi Jum’at mengutip pernyataan Amos Gilad, “Sungguh saya tidak paham! Mengapa ketika di kantor Olmert mereka berusaha merendahkan orang-orang Mesir? Kami benar-benar telah merendahkan mereka. Sungguh, ini gila, dan benar-benar gila. Mesir tetap menjadi sekutu yang hampir menyatu dengan kita di sini. Untuk apa itu semua dilakukan? Mereka sedang membahayakan keamanan nasionalnya”.
Gilad menjelaskan untuk konsumsi opini umum di dalam negeri Israel tentang apa yang digambarkannya mengenai keberanian Mesir dalam memberikan kebebasan bagi negara Yahudi ketika perundingan. Gilad berkata: “Sungguh rezim Mesir sedang menampakkan keberaniannya yang luar biasa. Mereka memberika kami kebebasan untuk berbuat. Mereka berusaha netral; mengerahkan seluruh kemampuannya; dan memperlihatkan kecintaannya. Semua itu, tidak pernah mereka perlihatkan sebelumnya”.
Gilad menggambarkan Presiden Mesir, “bahwa ia sangat konsisten dan berani. Pintu perlintasan Rafah ia tutup, sehingga Hamas tetap dalam blokade. Namun, apakah kami yakin bahwa rezim Mesir melakukan semua itu untuk kami? Wacana yang beredar tentang negara yang berduduk 85 juta jiwa bahwa negara itu dulunya hampir melenyapkan kami (entitas Yahudi) pada tahun 1948 M., dan menyerang kami pada tahun 1973 M.. Lihatlah apa yang terjadi di Timur Tengah. Bagaimana gunung-gunung berapi akan bereaksi. Masing-masing bisa saja menjadi badai yang datang dengan tiba-tiba, sebagaimana di sana terdapat Ikhwanul Muslimin. Lihat! Yordania dan Turki. Apakah kita ingin celaka dengan semua ini”.
Sungguh pujian Israel terhadap peranan rezim Mubarak ini menjadi alasan akan kekhawatiran yang sebenarnya pada Amos Gilad jika suatu saat rezim ini berubah sikap?!
Israel sadar betul melalui pernyataan Sekretaris Kementerian Pertahanan Amos Gilat itu mengenai bahayanya Mesir jika suatu saat pemimpin Mesir yang telah loyal menjadi anteknya itu berubah sikap. Akan tetapi, apakah para pemimpin Mesir menyadari hal itu?! Kami tidak yakin. Sebab, mereka tidak berpikir atas standar politik, namun mereka hanya berpikir untuk menjaga rezim pemerintahan yang sudah di ujung tanduk. Sehingga mereka rela melayani musuh demi mempertahakan kekuasaan yang kehancurannya hanya tinggal menunggu waktu saja!! (mb/al-aqsa.org)
Melihat penguasa pengkhianat yang sedang tertawa, budak bangsa kera Zionis, seperti melihat iblis! Memuakkan! Semoga laknat Allah dan kehancuran atas kalian!