HTI Press, Jakarta. Revisi Undang –Undang Antiterorisme menurut ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia Yahya Abdurrahman, memberi potensi lahirnya rezim yang lebih represif dan berpeluang terlahir “Guantanamo” versi Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan dalam acara Dirasah Syar’iyyah ‘Ammah (DSA) pada hari Sabtu (19/03) di Aula Gedung Dakwah Hizbut Tahrir Indonesia Crown Palace Tebet Jakarta Selatan [LTsaqofiyah]