Turki-Israel Berdamai

Turki dan Israel diam-diam melakukan kontak-kontak rahasia dan pembicaraan yang intensif, meski di luar hubungan kedua negara itu terlihat “panas” akibat agresi brutal Israel ke Gaza dan insiden debat publik antara PM Turki Recep Tayyeb Erdogan dan Presiden Israel Shimon Peres dalam Forum Ekonomi di Davos, Swiss beberapa waktu lalu.

Surat kabar Israel, Haaretz mengutip seorang sumber senior di Yerusalem yang mengatakan bahwa para pejabat Israel dan Turki sudah saling mengirimkan pesan tentang upaya pemulihan hubungan dua negara. Presiden Turki Abdullah Gul dikabarkan sudah mengirimkan surat pada Presiden Shimon Peres seminggu yang lalu, tentang rencananya berkunjung ke Israel dalam beberapa bulan mendatang.

Pejabat senior Israel itu juga mengatakan bahwa ada sinyal positif pemulihan hubungan Israel-Turki setelah Israel menulis surat pada Militer dan Kantor Perdana Menteri Turki yang isinya memberitahukan bahwa Israel sudah menegur pejabat militernya Mayor Jenderal Avi Mizrachi atas tindakannya mengkritik Perdana Menteri Erdogan. Setelah menerima surat itu, Turki menyatakan bahwa persoalan itu dianggap sudah selesai.

Perdana Menteri Turki Recep Tayyeb Erdogan belakangan ini kerap melontarkan pernyataan tajam atas agresi brutal Israel ke Jalur Gaza. Erdogan menuding Perdana Menteri Israel Ehud Olmert pembohong karena Olmert tidak menyinggung rencana serangan itu saat berkunjung ke Ankara, Turki beberapa hari sebelum Israel menggelar Opeasi “Cast Lead” ke Gaza.

Erdogan juga menyatakan Israel telah melakukan kejahatan perang dan mendesak PBB agar mengeluarkan Israel dari organisasi persatuan bangsa-bangsa itu. (ln/haaretz)

Sumber: http://www.eramuslim.com/berita/dunia

3 comments

  1. itulah sikap kepura-puraan pemimpin islam yang menghianati rakyatnya..

  2. Hmm…dagelan murahan mas dogan dan mas peres, sandiwaranya ntar pentas juga ya di neraka JAHANAM bareng sang sutradara IBLIS, serta asisten sutradara fir’aun, bush, blair, dll…

  3. turki oh turki….negara yang dihinakan oleh UE. karena engkau ingin dianggap sbg bagian dari UE engkau rela membuang jati diri keislamanmu (memang itulah yg disyaratkan UE)Tapi setelah kau buang jatidiri keislamanmu sampai sekarang UE belum mengakui engkau sbg bagian dari UE.sangat menyedihkan…..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*