Krisis global yang melanda dunia erat kaitannya dengan persoalan politik maka jika ingin memperbaiki ekonomi maka harus diikuti perbaikan bidang politik.
Hal itu dikatakan Wakil Gubernur Bengkulu Syamlan Lc saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan Seminar Nasional Gebyar Ekonomi 2009 yang dilaksanakan Badan Esekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Bengkulu dengan tema “Krisis Ekonomi Global dan Penanganannya”, di Bengkulu, Kamis.
“Krisis global yang sekarang melanda dunia termasuk Indonesia, tidak semata-mata persoalan ekonomi tapi juga termasuk akibat ulah dari politikus yang membuat kebijakan politik,” katanya.
Menurut Wagub, hal ini terlihat dari kondisi Negara Indonesia sebagai salah satu negara yang menerima dampak krisis tersebut meskipun pusat krisis terjadi di Amerika Serikat.
“Kalau kita tidak dibuat terlalu tergantung dengan Negara Adidaya itu, tidak mungkin dampak yang dirasakan negara kita seperti sekarang ini,” katanya.
Dampak krisis ekonomi kata Wagub bahkan telah dirasakan langsung oleh petani di Bengkulu salah satunya dengan anjloknya harga Tandan Buah Sawit (TBS) dan getah karet.
Sebelum krisis global, petani Bengkulu masih menjual TBS dengan harga Rp1500 per kg, namun sejak krisis melanda, harga TBS anjlok hingga Rp200 per kg.
Demikian juga dengan harga getah karet dari Rp10 ribu per kg jatuh ke harga Rp2.000 per kg sehingga membuat petani terpuruk.
Untuk itu kata dia tahun ini yang merupakan tahun politik bagi Indonesia menjadi ajang untuk perbaikan politik yang diharapkan mampu memperbaiki ekonomi Indonesia ke arah ekonomi berbasis masyarakat bukan kapitalis. (Antara News, 06/03/09)
Kita tidak perlu politikus, politikus hanya hamba demokrasi ribawi. Yang kita perlukan menegakkan khilafah, Subhanaallaahu wani’mal wakiil.