Pemimpin Agama Yahudi Inggris Cela Israel

Rabbi Ahron Cohen, pemimpin Masyarakat Yahudi di Inggris, Neturei Karta, mencela Israel karena berpegang pada persepsi polos dan jahat terhadap rakyat Palestina.

Ia mengemukakan hal tersebut kepada kantor berita IRNA di sela-sela “Konferensi Internasional untuk Mendukung Palestina, Lambang dari Perlawanan, Gaza Korban Kejahatan”,di Teheran, Kamis. Cohen mengemukakan Zionisme berbeda dengan Judaisme.

Dia mencela aksi kekerasan Israel terhadap rakyat Palestina dan mengatakan bahwa pendudukan wilayah Palestina bertentangan dengan Hukum Internasional dan agama tak mengizinkan pertumpahan darah rakyat yang tak berdosa sedangkan Israel melakukan aksi itu setiap hari.

Ia mengatakan agama berasal dari Tuhan dan agama adalah jalan hidup saling-menyayangi. Cohen juga mengatakan agama tak ada hubungannya dengan rezim Israel yang punya persepsi jahat terhadap rakyat Palestina.

“Israel mesti berhenti, seperti rezim apartheid di Afrika Selatan.” katanya.

Rabbi Ahron Cohen mengatakan para pemimpin agama Yahudi berdoa bagi kemungkinan dilucutinya rezim Zionis secara damai. (Antara News, 06/03/09)

3 comments

  1. Dahlan ti Bogor

    Saya gak percaya ungkapan Rabbi Ahron Cohen mencela Israel datang dari kesadaran moral dan simpati atas penderitaan Rakyat Muslim Israel.. jangan terjebad dengan ucap manis Orang Yahudi.. dimanapun.. mereka tetap adalah orang-orang kafir yang tidak akan pernah Ridha dengan Ummat Islam.. bahkan hati mereka sangatlah membenci dengan ummat Islam.. itu merupakan ucapan Allah dalam Al-Qur’an… target mereka tentu untuk membelokkan opini bahwa intrik politik yang sebenarnya adalah konflik yang tidak pernah berkesudahan.. problem Palestina dan negara-negara yang mayoritas Ummat Islam.. saat ini.. menghadapi eksploitasi kekayaan alam, konsfirasi intelejen AS, Eropa dan Israel.. Kekuatan Barat dengan insfrastruktur yang dimilikinya di belahan dunia.. mereka akan selalu melemahkan kekuatan Politik Islam.. jadi.. tidak ada solusi yang smart dan jitu kecuali diterapkannya Syariah dan Khilafah Islam.. Allaaaahu… Akahbaaa…ar

  2. Mengenai pernyataan rabbi Yahudi di atas, saya cenderung “percaya nggak percaya”. Al Qur’an, kalamullah, kitab yang haq, menyatakan bahwa kafirin tidak akan pernah rela atas Islam. Ini lumrah dan pasti benar, karena Allah sendiri yang telah menyatakannya. Selain itu, nash-nash juga telah menyatakan bahwa kaum Yahudi gemar sekali mengingkari janji.

    Semua tadi adalah kabar dari khaliq. Namun, bagaimana perlakuan muslim pada komunitas Yahudi di Surabaya misalnya?

    Terkait konflik Palestina, saya sama sekali tidak melihatnya sebagai masalah Yahudi vs Islam. Agama selain Islam tidak akan pernah bisa dijadikan sebagai senjata melawan Islam. Namun, peradaban Islam dapat dikalahkan jika Islam tidak diterapkan secara paripurna. Inilah yang terjadi di Palestina. Awal masalah terjadi pada tahun 1918, ketika pasukan Inggris, dipimpin Jenderal Allenby, berhasil merebut Palestina dari daulah khilafah, yang kala itu dipimpin kekhalifahan Utsmaniyah. Kondisi ini diperparah dengan pengkhianatan bangsa-bangsa Arab, yang berkomplot dengan Inggris, memberontak terhadap daulah khilafah.

    Zionis ingin punya negara. Makanya, mereka minta tanah Palestina. Mereka punya dua pilihan, yakni 1) memintanya, atau 2) memaksa diberi. Pilihan pertama pernah dilakukan dan gagal, ketika masih ada wibawa daulah khilafah. Pilihan kedua sedang dijalankan Zionis Israel, dan insya Allah kelak akan dihentikan oleh daulah khilafah ‘ala minhaj an nubuwwah. MASALAH PALESTINA MERUPAKAN MASALAH POLITIK, bukan masalah Yahudi vs Islam, seperti halnya kasus pengkhianatan kalangan Yahudi di Madinah dulu!

    Kita tidak akan pernah mau mengadakan aksi, misalnya, bersama kafirin. Mereka setuju pada pandangan muslim alhamdu lillah, tidak setuju ya terserah. Yang pasti, Islam harus ditegakkan secara paripurna. Tapi, saya ingin mengingatkan bahwa Zionisme tidak identik dengan Yahudi. Sebelum Zionis masuk ke tanah Palestina, muslimin Palestina sudah hidup berdampingan dengan Yahudi, dan Kristen. Ketika imigran Zionis mulai marak, Sultan Abdul Hamid II bahkan sempat membahas masalah ini dengan kepemimpinan Yahudi (warga daulah khilafah) di Istambul. Yang bermasalah di Palestina itu Yahudi Zionis, yang utamanya merupakan Yahudi Eropa, bukan Yahudi Armenia, Yahudi Arab, atau Yahudi Asia.

  3. amerika memang diutus untuk menghancur orang-orang keturunan islam sampai seribu generasi

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*