Ketua Lajnah Siyasiyah DPP Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Yahya Abdurrahman mendesak pemerintah untuk membekukan dan mengaudit program pemberantasan terorisme. “Secara keseluruhan, program pemberantasan terorisme harus dibekukan dan diaudit total,” ujarnya
Menurutnya, sejak awal, pemberantasan terorisme kental sekali membidik Islam. Itu menjadi indikasi, pemberantasan terorisme hanya mengekor model, gaya dan pendekatan Barat, khususnya Amerika. “Jadilah pemberantasan terorisme menjadi program memusuhi Islam dan kaum Muslim,” bebernya.
Sebelumnya, Ketua Bidang Hukum dan HAM PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas meminta Presiden Jokowi segera membentuk tim independen untuk mengevaluasi kinerja Densus 88 dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), termasuk memeriksa dana operasionalnya.
Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) juga menilai ada yang tidak wajar dalam kasus kematian Siyono. Pasalnya, kondisi fisik jenazah Siyono —korban penculikan oleh Densus 88— penuh dengan luka dan lebam yang diduga akibat tindakan penyiksaan dan penganiayaan.[] Joko Prasetyo