HT Palestina : Konferensi Sharm Asy-Syeikh menutupi kejahatan Zionis Yahudi dan Memikulkan Tanggung Jawab kepada Rakyat Palestina

HTI-Press. Al Maktab al I’lami Hizbut Tahrir Palestina dalam pernyataan persnya (3/03/2009) mengecam konferensi Sharm Asy Syeikh Mesir. Para wakil dari 80 negara Arab,negeri-negeri Islam dan Negara-negara Asing telah berkumpul di Sharm al-Syeikh untuk rekontruksi Gaza. Mereka mensyaratkan bahwa rekontruksi bisa dilakukan jika telah terwujud kondisi tenang antara Institusi Yahudi dan Penduduk Palestina, terwujudnya perdamaian dan pembentukan pemerintah persatuan nasional.

Husni Mubarok menyatakan kesuksesan proses rekontruksi sangat bergantung pada beberapa faktor, di antaranya :kecepatan untuk bisa mencapai ketenangan/gencatan senjata antara Israel dan Penduduk Palestina di Gaza untuk menjamin kembalinya pembukaan dan mewujudkan kemaslahatan antara otoritas nasional dan faksi-faksi di Palestina dan pembentukan pemerintah persatuan nasional untuk mengawasi proses rekonstruksi.

Berkaitan dengan itu Hizbut Tahrir Palestina menyatakan syarat-syarat yang ditetapkan berkaitan dengan rekontruksi Gaza sama dengan syarat-syarat yang tuntut oleh Amerika,Israel dan Mesir sebelum dan selama terjadinya perang. Maksud dari upaya menenangkan suasana,rekonsiliasi dan pemerintahan tingkat nasional adalah mencapai iklim di mana orang Yahudi tinggal dengan aman,tentram dan damai serta diakui oleh penduduk Palestina dan Negara-negara Timur-Tengah.

Negara-negara hadir dalam konferensi itu juga berusaha merealisasikan perkara yang tidak bisa direalisasikan institusi Yahudi dibalik penyerangannya ke Gaza. Bahkan dengan membuat syarat-syarat yang menghinakan, dan melemahkan rakyat Palestina yang sesungguhnya merupakan korban. Negara-negara yang hadir dalam konferensi itu justru telah membersihkan institusi Yahudi dari noda  dan menutupi kejahatan-kejahatannya.

Sebenarnya negara-negara yang pura-pura menangisi rekontruksi Gaza itu merekalah yang telah menghinakan Gaza dan telah bersepakat bersama institusi Yahudi ketika memerangi gaza. Bahkan Amerika dan Eropa adalah dua negara yang telah mendirikan Negara Yahudi dan menyokongnya dengan dana , senjata dan resolusi internasional. Saat ini darah-darah kaum muslimin Gaza yang suci, rakyat yang lumpuh dan kehancuran telah dieksploitasi sebagai cara untuk menjaga eksistensi Negara Yahudi penjajah.

Hizbut Tahrir Palestina mengingatkan umat Islam tidak akan memaafkan para penguasanya  yang bersikap lembek dan melakukan kesepakatan dengan Negara Yahudi, Amerika dan Eropa dalam melawan penduduk Palestina. Para penguasa itu sebenarnya sangat mampu mengalirkan dana langsung kepada penduduk Gaza tanpa harus menjerumuskan diri pada kehinaan dan syarat-syarat yang tidak adil itu

Hanya sekedar harta tidak cukup untuk menyelamatkan penduduk palestina di masa lalu dan begitu juga saat ini. Karena penduduk Palestina sangat membutuhkan pasukan yang bisa membebaskan mereka dari cengkraman penjajahan dan kejahatannya yang sangat keji ini.

Adapun Negara Yahudi,maka kita tidak mungkin memafkannya atas perampasan tanah yang penuh berkah ini,atas pembataian keji yang terus menerus terhadap kaum muslimin, sebagaimana yang terjadi di Gaza.

Sikap menghadapi yahudi tidak akan bisa menentramkan dada kaum muslim kecuali dengan melenyapkan NegaraYahudi dan menyelamatkan dunia dari kejahatannya. Untuk mewujudkan hal itu Hizbut Tahrir berupaya menegakkan khilafah atas izin Allah SWT (Yasin/al maktab al I’lami li Hizb at Tahrir)

One comment

  1. tunggulah ketetapan Allah atas para penguasa yang dzalim terhadap rakyatnya…

    palestina…ya Allah lindungilah saudara-saudara kami yang di sana serta di belahan bumi lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*