Tiga faksi Taliban di Pakistan yang sedang berselisih bersepakat membentuk front bersama untuk menghadapi kekuatan internasional di Afganista. Front ini akan bergerak melakukan perlawanan secara masif untuk bisa menang. Hal itu disebabkan adanya rencana mendatangkan 17.000 tentara Amerika sebagai bagian dari rencana Obama untuk menambah kekuatan tentaranya.
Koran Inggris the Guardian melaporkan bahwa tiga pemimpin milisi terkuat di wilayah itu benar-benar telah mengakhiri perselisihan-perselisihan yang terjadi di antara mereka. Mereka bersatu dalam satu kelompok yang menyerukan penyatuan Dewan Syura untuk para Mujahid (pejuang melawan kaum kafir dan antekanya).
Pakistan benar-benar mendapat tekanan keras dari Barat agar bergerak melawan kaum ektrimis yang memiliki basis kekuatan di daerah-daerah kesukuan. Penasehat militer Barat yang berpusat di Pakistan mengatakan bahwa bersatunya para aktivis Taliban Pakistan akan memperkuat otoritas militer (pasukan) mereka di daerah Shireza. Bahkan daerah tersebut merupakan tempat berlindung bagi aktivis Taliban Afganistan dan aktivis al-Kaidah. Mereka akan menggunakan daerah Shireza dan daerah-daerah kesukuan yang lain sebagai tempat berkumpul (konsolidasi). Dan dari tempat-tempat itu serangan-serangan terhadap tentara Pakistan dan sekutu NATO dilancarkan.
Sekarang, Amerika melakukan tekanan-tekanan keras kepada Pakistan agar melancarkan serangan-serangan baru ke daerah-daerah kesukuan tersebut. Akan tetapi, militer Pakistan telah kehilangan semangat untuk berperang. Sebab, setiap kali tentara Pakistan melakukan peperangan di daerah-daerah itu, tentara Pakistan selalu dihadiahi dengan kekalahan demi kekalahan. (sumber: www.hizb-ut-tahrir.info/al maktab al i’lami lil hizb at tahrir).