Seorang ulama terkemuka Iran mengatakan wawancara televisi dengan dua warga Amerika keturunan Iran yang ditahan di Iran membuktikan apa yang ia sebut persekongkolan Amerika untuk merongrong republik Islam itu.
Ahmad Khatami mengatakan wawancara itu merupakan pengakuan oleh apa yang ia sebut dua agen Amerika. Iran menyiarkan wawancara yang sudah disunting hari Kamis sebagai bagian dari program yang menuduh kedua akademisi yang ditahan itu berusaha hendak menciptakan revolusi tanpa-kekerasan di Iran.
Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Iran seyogianya malu oleh perilakunya dan dengan merasa terancam oleh kedua orang itu. Seorang jurubicara hari ini kembali menyerukan agar Iran membebaskan mereka.
Dalam rekaman video yang disiarkan hari Kamis, Haleh Esfandiari, seorang periset yang berkedudukan di Washington mengatakan dia sedang berusaha membentuk jaringan untuk memperbaiki demokrasi dan hak-hak perempuan di Iran.
Tahanan kedua, Kian Tajbaksh, seorang perencana perkotaan yang berkantor di Amerika mengatakan organisasinya berusaha untuk mengubah Iran menjadi negara demokrasi gaya-Barat.