Umat Islam diimbau untuk tidak menggunakan isu Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA) dalam Pilkada 2017. Nyatanya, sebagian Muslim mengikuti itu dengan mengatakan, “Gak usah ngeliat agama atau etnisnya-lah”. Tapi di lapangan, kaum non Muslim dan beberapa etnis justru menggunakan isu SARA ini untuk memenangkan calon mereka. Inilah yang terindikasi kuat dalam Pilkada DKI Jakarta 2017 ini. Di TPS 15, ... Read More »

Oleh: KH Hafidz Abdurrahman Di saat umat Islam di Indonesia merasa dalam posisi terzalimi, karena kasus penistaan terhadap agama Islam belum juga diselesaikan oleh negara; di saat penguasa di negeri ini justru tampak memusuhi Islam dan umatnya, tidak sedikit yang menyuarakan harapan di media sosial kepada Raja Salman, yang nota bene adalah pelayan dua tanah suci, Makkah dan Madinah. Itu ... Read More »

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh. Pembaca yang budiman, saat ini perjuangan penegakan kembali Khilafah sudah tidak bisa dibendung. Memang, kalangan kafir baik secara langsung ataupun meminjam tangan para penguasa komprador dan kalangan sekular liberal terus berupaya menghadang laju kebangkitan kembali Khilafah. Namun, semua itu pasti gagal. Pasalnya, saat ini sudah banyak kalangan Muslim dari berbagai level menyadari kewajiban menegakkan Khilafah. ... Read More »

Meskipun unggul dengan selisih yang tipis, kemenangan pasangan Basuki (Ahok)-Djarot, oleh kelompok liberal dinyatakan sebagai bukti bahwa isu agama tidak laku dalam Pilgub DKI Jakarta. Menurut mereka, isu agama hanya dimainkan oleh elit-elit politik yang berpikiran sempit, sementara mayoritas pemilih berpikiran cerdas. Mereka pun menyebut isu agama harus ditinggalkan karena mengancam negara.Apakah isu agama benar-benar tidak berpengaruh, mungkin masih bisa ... Read More »

Khilafah sebagai sebuah institusi pemerintahan yang sah bagi kaum Muslim akan tetap kembali. Ini sebagaimana janji Allah SWT (QS an-Nur [24]: 55), yang diperkuat oleh bisyarah (kabar gembira) dari Rasulullah saw. yang penggalannya berbunyi, “…Selanjutnya akan muncul kembali masa Kekhilafahan yang mengikuti manhaj kenabian…” (HR Ahmad). Sungguh kaum Muslim senantiasa mengimani janji Allah SWT dan membenarkan bisyarah Rasulullah saw. tersebut. ... Read More »

Tensi politik Jakarta khususnya dan Indonesia umumnya sedang memanas. Hal itu dipicu oleh ulah Gubernur DKI Jakarta, Ir. Basuki Tjahaya Purnama alias Ahok, yang telah secara sengaja melecehkan al-Quran saat kunjungan kerjanya di Kepulauan Seribu. Tindakan gaduhnya ini sangat meresahkan. Dia mendapat reaksi keras dari seluruh elemen kaum Muslim se-Indonesia. Reaksi umat sangat massif melalui Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI ... Read More »

Berbagai isu perpolitikan bermun-culan di tengah masyarakat. Salah satu hal yang menarik adalah terkait  istilah ‘radikal’.  Pasca putaran 1 Pilkada DKI Jakarta muncul propaganda, ‘Bila pasangan calon nomor 2 kalah, maka Islam radikal akan merajalela di Jakarta’. Sungguh, itu merupakan isu yang sangat tendensius.  Untuk memenangkan calonnya, Islam dan umat Islam yang digebuk dan dijadikan sasaran. Ketika membaca postingan tersebut, ... Read More »

Substansi Khilafah adalah persatuan umat di seluruh dunia dan penerapan syariah Islam secara kâffah dalam seluruh aspek kehidupan. Dengan substansi seperti itu, sebetulnya tak mungkin umat menolak Khilafah. Umat pasti merindukan persatuan dan keadilan melalui penerapan syariah secara kâffah dalam institusi Khilafah. Jika ada yang menolak, hanya ada dua kemungkinan: mereka belum paham Khilafah atau memiliki ambisi pribadi yang tidak ... Read More »

Saat ini kesadaran umat Islam akan kewajiban menegakkan syariah dan khilafah makin membesar. Di sisi lain, kehidupan masyarakat makin bobrok akibat penerapan sistem demokrasi-sekuler-liberal. Keadaan ini telah mendorong umat untuk sesegera mungkin mengakhiri sistem kufur demokrasi-sekular dan menegakkan syariah dan Khilafah. Apalagi rakyat melihat dengan mata kepala sendiri kebodohan, pengkhianatan dan ketidakbecusan para penguasa sekular-liberal dalam mengatur urusan mereka.  Umat ... Read More »

 (Tafsir QS ‘an-Nazi’at [79]: 34-41) فَإِذَا جَاءَتِ الطَّامَّةُ الْكُبْرَى (34) يَوْمَ يَتَذَكَّرُ الْإِنْسَانُ مَا سَعَى (35) وَبُرِّزَتِ الْجَحِيمُ لِمَنْ يَرَى (36) فَأَمَّا مَنْ طَغَى (37) وَآثَرَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (38) فَإِنَّ الْجَحِيمَ هِيَ الْمَأْوَى (39) وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى (40) فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى (41) Lalu jika malapetaka yang sangat besar (Hari Kiamat) telah datang, pada ... Read More »