Komentar Politik

Inilah Wajah Negeri Ini : Jaksa Pesta Sabu di Kantor Kejari (tribunnews.com, 16/11) KOMENTAR : Lantas hukum seperti apakah yang akan diterapkan negeri ini, jika para penegak hukum selalu melakukan pelanggaran demi pelanggaran? Demokrasi telah sebabkan individu-individu di dalamnya menjadi semakin bejat bahkan tampil layaknya preman pemerkosa hak rakyat. Saatnya Islam tampil sebagai solusi dari smua problematika bangsa ini. Read More »

Malang benar Sumiati. Keinginannya mengadu nasib di Arab Saudi justru berbuntut pada penganiayaan dirinya. Majikan Sumiati tega menggunting mulutnya. (Detik.com, 17/11) KOMENTAR : Beribu-ribu kali penyiksaan telah terjadi. Tapi Pemerintah hanya bertindak minimalis bahkan hanya sekedar retorika belaka. Bukankah seharusnya Penguasa negeri ini sungguh-sungguh mengurusi urusan rakyatnya daripada sibuk memainkan citra dan kekuasaan? Inilah gambaran oknum-oknum hasil didikan rezim demokrasi. ... Read More »

Presiden prihatin karena kasus Gayus Tambunan yang keluar tahanan Mako Brimob. (Antara, 17/11) Komentar: 1. Presiden yang dengan otoritasnya dapat membabat penjahat , mengapa hanya bisa prihatin? 2. Yang dibutuhkan rakyat bukan sekedar sikap prihatin atau retorika kosong; kasus Gayus menunjukkan betapa bobroknya institusi penegak hukum; reformasi hanya pencitraan demi kekuasaan; 3. Umat butuh pemimpin yang amanah menjalankan sebagai pemimpin, ... Read More »

Seoul di pertengahan November agaknya bukan tempat yang nyaman buat Presiden Barack Obama. Dia harus menghadapi sikap keras tuan rumah, yang awalnya dianggap bakal bersahabat. Maklum, Korea Selatan merupakan sekutu utama Amerika di Asia Timur, bersama Jepang. Abang Sam selama ini memberikan perlindungan keamanan menghadapi Korea Utara. Perlindungan soal keamanan itu pula yang dijadikan senjata untuk membujuk Korea Selatan agar ... Read More »

13 tokoh pendidikan Islam berangkat ke Australia untuk dapatkan pelatihan manajemen pendidikan dan kepemimpinan secara intensif di Universitas Sunshine Coast, Queensland. Semua atas dukungan pemerintah Australia (antara,14/11). KOMENTAR: Wasapadai! tidak ada “makan siang yang gratis” bagi bangsa Barat, ini salah satu strategi liberalisasi di sektor pendidikan secara langsung melalui pendidikan para tokoh pendidikan. Read More »

Saham KS melejit 49 %, negara di ‘rampok’ Rp 1,2 triliun dalam sehari. (detikfinance,11/11) KOMENTAR: (1) Lagi-lagi pelepasan saham KS menguntungkan pihak Asing. Ini merupakan perampokan sistematis yang dilakukan penguasa-penguasa oportunis dan berjiwa inlander terhadap aset strategis bangsanya sendiri; (2) Privatisasi ini juga menjadi potret buram liberalisasi sektor ekonomi. Indonesia pun makin jauh terperangkap kepentingan asing; (3) Tiba saatnya, umat ... Read More »

Menteri BUMN:2011 tak ada BUMN rugi. (republikaonline,11/11). KOMENTAR: (1) Jika tidak merugi, mengapa BUMN terus dijual dengan alasan efisiensi, membebani negara, dan sebagainya? (2) kalau pun untung juga tdk banyak berguna jika nasib rakyat tetap buntung dan dililit kemiskinan. Penyebabnya, BUMN banyak menjadi sapi perahan bagi pihak yang berada di ‘oligarki’ kekuasaan; (3) Jika ingin tidak hanya untung, namun juga ... Read More »

EDITORIAL Media Inodnesia (12/11/10) “Berburu Rente Saham Krakatau”: Tudingan dari berbagai kalangan bahwa hrga saham perdana PT. Krakatau Steel Tbk yang dipatok pemerintah Rp 850 per lembar terlalu murah bukan omong kosong. Semua itu dibuktikan bukan oleh tim independen maupun tim pengawas. Justru pasarlah yang mengukuhkan kebenaran adanya obral saham dan nuansa patgulipat penjualan saham yang resmi dimulai Rabu(10/11) itu. ... Read More »

Obama: ekstrimis distorsikan nilai-nilai Islam (arrahmah.com,9/11). KOMENTAR: Ekstrimis tersebut adalah Amerika dibantu sekutu dan seluruh penguasa negeri Islam yang menjadi negara satelitnya, plus para intelektual yang tercelup dengan tsaqofah Barat, didukung oleh para ulama’ syu’ yang menggadaikan kepentingan akhirat dengan kepentingn dunianya. Contoh: pada penyimpangan makna jihad dari makna syar’i kepada makna bahasa saja. Read More »

DPR diminta lebih memprioritaskan fungsi legislasi mengingat masih rendahnya realisasi target Program Legislasi Nasional 2010. Selam 10 bulan, DPR baru menyelesaikan 6 UU prioritas (Kompas, 5/11). KOMENTAR: 1. Meskipun sudah menghamburkan uang rakyat untuk plesir/studi banding, namun kinerja para ‘wakil rakyat’ itu tetap rendah 2. Lebih ironis, UU yang telah dihasilkan itu juga tidak membuat rakyat sejahtera. Sebalknya justru menyengsarakan ... Read More »