Dan, khilafah mempunyai ketahanan ideologi yang mampu mencegah neoimperialisme. Imperialisme gaya baru (neoimperialisme) tidak datang dengan tiba-tiba. Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia M Ismail Yusanto menyebut, imperialisme ini masuk melalui legalisasi perundang-undangan. “Dan ini adalah produk demokrasi,” jelasnya. William Blum, penulis buku America’s Deadliest Export Democracy menyebut demokrasi adalah alat dominasi Amerika Serikat atas seluruh dunia. Menurutnya, demokrasi merupakan alat untuk ... Read More »
Opini
Proses Neoimperialisme Pasca Reformasi
Fakta-fakta yang ada dengan jelas menunjukkan bahwa utang telah dijadikan alat ekploitasi oleh negara besar terhadap negara berkembang. Fakta itu juga dinyatakan oleh Steven Hiatt dalam buku As Games As Old As Empire –di dalamnya juga berisi pengakuan dari 12 orang economic hitman (perusak ekonomi) termasuk John Perkins- . Steven Hiatt menyatakan “Pembayaran dari negara-negara Dunia Ketiga (negara miskin dan ... Read More »
Lingkaran Neoimperialisme – Neoliberalisme – Neoimperialisme Yang Memurukkan Negeri
Slogan “stabilise, privatize and liberalize –stabilkan, privatisasi dan liberalkan-“ yang menjadi mantra para teknokat dan pemimpin yang dikonsul oleh IMF dan Bank Dunia menunjukkan dan menjadikan liberalisasi sebagai ujung dari kebijakan. Proses yang terjadi pasca reformasi pada dasarnya adalah proses menuju liberalisasi total. Dan hal itu bisa dilihat dari berbagai UU dan peraturan yang dibuat pasca reformasi. Berbagai UU dan ... Read More »
Proses Neoimperialisme Terhadap Indonesia 1950-an Sampai 1990-an
Bagaimana proses terjadinya imperialisme penting diketahui untuk bisa menghadapinya. Intinya jika kita telusur, proses neoimperialisme ini dilakukan dengan jalan menjebak negara/wilayah sasaran dengan jeratan utang. Utang itu digunakan alat untuk memaksakan kebijakan-kebijakan imperialistik. Berikutnya utang juga digunakan untuk memaksakan dibentuknya kerangka legal dan sistem yang liberal. Selanjutnya kerangka legal dan sistem yang liberal itu membuka pintu lebih lebar dan melapangkan ... Read More »
Neoimperialisme Ancaman Besar Negeri Ini: Penguasaan Oleh Asing dan Ketergantungan Kepada Asing
Oleh: Yahya Abdurrahman (Lajnah Siyasiyah DPP HTI) Negeri ini sudah hampir 70 tahun bebas dari penjajahan fisik, penjajahan ala militer. Kemerdekaan itu mestinya membuat negeri ini berdaulat, dalam arti nasib negeri ini ada di tangan pemerintah negeri ini dan rakyatnya. Negeri ini bisa menentukan kebijakannya sendiri tanpa disetir, dikendalikan atau di bawah pengaruh pihak lain. Kemerdekaan itu mestinya membuat rakyat ... Read More »
Pentingnya Penyadaran Umat
Upaya membangun kesadaran umat merupakan tugas penting yang diemban oleh Hizbut Tahrir. inilah yang ditegaskan Juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto dalam dalam Halqah Islam dan Peradaban (HIP) Edisi 57: Indonesia Kita Terancam Neoliberalisme & Neoimperialisme, Rabu (15/4) di Jakarta. Kesadaran itu menurut Jubir HTI mencakup: Pertama, kesadaran problematik. Artinya, rakyat harus sadar bahwa mereka sedang sakit akibat neoliberalisme dan ... Read More »
Menyoal ” Two State Solution” Untuk Palestina
Dukungan terhadap kemerdekaan Palestina kembali muncul. Kali ini keluar dari mulut Presiden Jokowi dalam pembukaan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta , Selasa (21/4). Jokowi menyatakan Palestina adalah satu-satunya negara yang masih dalam penjajahan dan hal ini harus diakhiri. Presiden RI ini pun menegaskan akan ada tindak lanjut dari pernyataannya. Harapan kita, tentu tindak lanjut itu kongkret. Namun berkaca dari ... Read More »
Selamatkan Aceh Dengan Khilafah
Oleh: Moni Mutia Liza (Mahasiswi FKIP Unsyiah) Aceh dulunya dikenal sebagai nanggroe (baca: negeri) yang makmur, negeri dengan militer yang kuat dan disegani kaum koloni barat. Aceh dengan kehebatannya tak lepas dari penerapan sistem Islam dan menjadi bagian dari Khilafah Utsmani. Namun, sejak Khilafah Utsmani runtuh dan Aceh merdeka melawan kaum penjajah, sejumlah pengkhianatan terhadap para ulama dan pemuda Aceh ... Read More »
Australia Kecewa, Umat Islam Lebih Sakit
Pemerintah Australia melalui Perdana Menterinya menunjukkan ketidakpuasan dan kekecewaan terhadap pemerintah Indonesia sesaat pasca eksekusi mati dua warganegaranya, Rabu Malam dini hari (29/04/15) di lapas Nusakambangan. Menurut Tony Abbott, tindakan eksekusi ini menciderai hubungan diplopasi Australia-Indonesia. Sebagai bentuk protes, sontak Perdana Menteri Australia menarik Dubesnya di Indonesia. Protes lain juga ditunjukkan oleh pemerintah Prancis dan Brasil yang warganegaranya menjadi salah ... Read More »
Hukuman Mati, Kenapa Tidak?
Nah Indonesia ini disinyalir telah menjadi surga bagi para bandar dan pengedar narkoba kelas kakap. Kenapa? Karena hukum di Indonesia lemah. Kalau rakyat jelata ditanya, apakah setuju dengan hukuman mati bagi para bandar dan pengedar narkoba kelas kakap, pasti sebagian besar mereka menjawab setuju. Soalnya, kini peredaran narkoba sudah demikian luas. Bahkan sampai ke kampung-kampung yang jauh dari hingar bingar. ... Read More »