Topik Utama

Toleran Yang Kebablasan

[Al-Islam edisi 735, 26 Shafar 1436 H – 19 Desember 2014 M] Hampir setiap memasuki bulan Desember ramai seruan-seruan toleransi umat beragama, khususnya toleransi umat Islam terhadap orang Nasrani. Nuansa Natal terasa di mana-mana. Mal-mal, berbagai pusat pembelanjaan, toko-toko dan kantor-kantor ramai dihiasi aksesoris Natal seperti pohon cemara berikut lampu warna-warni yang identik dengan Natal. Para pelayan toko dan mal ... Read More »

Fatwa MUI Tentang Haramnya Mengikuti Perayaan Natal

Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia, Memperhatikan: Perayaan Natal bersama pada akhir-akhir ini disalah-artikan oleh sebagian ummat Islam dan disangkakan sama dengan ummat Islam merayakan Maulid Nabi Besar Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena salah pengertian tersebut ada sebagian orang Islam yang ikut dalam perayaan Natal dan duduk dalam kepanitiaan Natal. Perayaan Natal bagi orang-orang Kristen adalah merupakan ibadah. Menimbang: Ummat ... Read More »

Haram, Terlibat Dalam Perayaan Natal !

HTI-Press.Perayaan Natal Bersama yang melibatkan umat Islam masih saja marak terjadi. Kendati Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah mengeluarkan fatwa haramnya umat Islam terlibat dalam perayaan Natal, namun banyak yang tidak mengindahkan fatwa itu. Bahkan, hampir tidak ada perayaan Natal Bersama yang tidak dihadiri pejabat publik atau tokoh politik. Toleransi dan persatuan kerapkali dijadikan sebagai dalihnya. Keadaan semakin runyam ketika ada ... Read More »

Syaikh Osman Bakhach: “War Of Hatred” Untuk Kepentingan Penjajahan Barat

Pengantar Redaksi: Krisis multidimensi dan perpecahan di negeri-negeri Islam tidak lepas dari intervensi negara-negara Barat dalam melanggengkan hegemoni Barat atas Dunia Islam. Dalam sejarahnya Barat telah bekerja keras untuk menghancurkan Kekhilafahan Turki Usmaniyah, kemudian memecah belah Dunia Islam menjadi puluhan negara-bangsa. Oleh karena itu bukan suatu hal yang dipertanyakan jika Barat saat ini melaksanakan agenda-agenda mereka untuk menghentikan penyatuan kembali ... Read More »

Perayaan Natal Sebagai Strategi Penginjilan

Oleh: Abu Deedat Syihab, M.H. Para misionaris dan zending Kristen, di dalam misinya, menggunakan segala macam cara untuk memurtadkan dan menyesatkan kaum Muslim. Mereka melakukan berbagai macam pendekatan dan kesempatan, termasuk dalam kegiatan Natal. Perayaan Natal dijadikan sebagai strategi penginjilan (kristenisasi, pen.). Karena itu kaum Muslim baik rakyat maupun pejabat yang latah menghadiri Natalan Bersama perlu menyadari hal ini. Di ... Read More »

“Muslim Ikutan Natal. Boleh Gak?”

Oleh: Hj Irena Handono, Pakar Kristologi/Pendiri Irena Center   Natal itu apa? Istilah “Natal” merujuk kepada peringatan kelahiran Yesus sebagai tuhan. Dirayakan pada tiap 25 Desember kalender masehi. Analogi Sederhana. Seorang Muslim tentu tidak boleh mengucapkan selamat natal, apalagi mengikuti perayaannya. Itu sudah jadi prinsip umat Islam. Namun masih banyak yang belum memahami hal ini dan tetap bertoleransi dalam hal yang ... Read More »

Kacamata Islam

Minggu pertama Nopember 2014, saya berkesempatan bersilaturahmI dengan Brigjen (Pol) Anton Tabah. Dalam kesempatan tersebut Kami berbincang terkait berbagai permasalahan keumatan. “Kita ini perlu revolusi mindset. Cara pandang yang berbeda dan pola pikir yang berbeda akan menjadikan orang bersikap juga berbeda,” ujar anggota Komisi Hukum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat tersebut. “Memang benar, Pak. Kalau istilah saya, kita ini jangan ... Read More »

Nation-state: Bencana di Dunia Islam

Negara-bangsa (nation-state)adalah sistem kenegaraan yang menjadi mainstream saat ini. Westphalia Treaty 1648 yang ditandatangani di Osnabrück (15 Mei 1648) dan di Münster (24 Oktober 1648)—mengakhiri perang 30 tahun di Kekaisaran Romawi (modern) dan Perang 80 Tahun (1568-1648) antara Spanyol dan Belanda—menjadi tonggak kemunculan sistem negara-bangsa ini. Isi dari Perjanjian Westphalia antara lain: (1) Mengakhiri perang tiga puluh tahun dan meneguhkan ... Read More »

Khilafah Vs Nation-state

Tulisan ini bertujuan untuk menjelaskan 3 (tiga) hal. Pertama: kritik terhadap konsep nation-state (negara-bangsa). Kedua:perbedaan negara Khilafah dengan nation-state. Ketiga: keunggulan Khilafah dibandingkan dengan nation-state. Untuk memperjelas posisi dan konteks hubungan antara nation-state dan Khilafah, akan diuraikan terlebih dulu bagaimana perjalanan sejarah konsep nation-state dan kaitannya dengan Khilafah. Sejarah Nation-State dan Khilafah Nation-state (negara-bangsa) adalah negara yang didasarkan pada konsep ... Read More »

Khilafah: Yang Penting Subtansinya?

Soal: Ada yang menyatakan kaidah ushul, “Al-‘Ibrah bi al-jawhar wa la bi al-mazhhar (Yang menjadi padoman adalah substansinya, bukan kulitnya).” Karena itu dalam konteks Khilafah, kewajiban untuk menegakkannya tidak harus berwujud Khilafah, dari nama hingga bentuk formalnya. Yang penting substansinya. Adapun nama atau kulitnya mutlak sama. Benarkah pandangan ini? Juga, apakah ada kaidah seperti ini? Kalau ada, apakah benar dan ... Read More »