HTI

Cover (Al Waie)

Krisis Ekonomi “Jilid 2″ ?

Pembaca yang budiman, beberapa waktu lalu Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengemukakan ihwal kemungkinan terjadinya kembali krisis ekonomi yang melanda Asia, khususnya Indonesia. Pernyataan Menkeu ini sebetulnya hanya menegaskan kembali pernyataan sejumlah ekonom di dalam negeri sebelumnya. Kemungkinan krisis ini terutama ditandai dengan membanjirnya dana-dana asing dalam bentuk investasi jangka pendek (yang biasa disebut dengan hot money). Hot money terutama terlihat di pasar bursa saham, pasar uang, obligasi, dan SUN. Hot money memang seolah memicu penguatan ekonomi makro, tetapi itu bersifat sementara. Disebut sementara, karena boleh jadi justru menimbulkan hal sebaliknya, alias krisis, saat sewaktu-waktu pihak asing menarik semua dananya karena faktor-faktor tertentu.

Jelas, penarikan dana asing secara besar-besaran akan menimbulkan gejolak yang luar biasa di dalam negeri. Inilah yang dikhawatirkan oleh banyak kalangan ekonom. Pasalnya, krisis di sektor moneter ini akan sangat berpengaruh terhadap sektor ekonomi secara keseluruhan, bahkan menimbulkan efek multiplier yang luas. Hal ini sudah terbukti saat terjadi krisis ekonomi “jilid 1”. Bahkan efek krisis tersebut hingga hari ini masih terasa.

Pertanyaannya: Mengapa semua ini terjadi? Mengapa krisis ekonomi bisa terus berulang? Mengapa semua kebijakan yang diambil penguasa seolah semuanya gagal dalam mengatasi krisis ekonomi lama sekaligus mencegah munculnya krisis ekonomi baru? Apa sesungguhnya yang menjadi akar persoalannya? Bagaimana pula solusinya, tentu dari sudut pandang Islam?

Pertanyaan-pertanyaan itulah, antara lain, yang dicoba dijawab dalam bahasan utama al-wa’ie kali ini; di samping sejumlah bahasan menarik lainnya yang, insya Allah, penting dan bermanfaat bagi pembaca. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*