HTI

Dari Redaksi (Al Waie)

KKI 2007: Bukti Umat Merindukan Khilafah

darired-400.jpgSubhânallâh, al-Hamdulillâh, Allâhu akbar! Hajat besar Konferensi Khilafah Internasional (KKI) 2007 berjalan dengan baik dan luar biasa. Awalnya, kita pesimis mencapai target peserta 100 ribu orang. Pasalnya, upaya untuk menggagalkan acara KKI ini sangat gencar dari berbagai arah. Namun, alhamdulillah, semuanya akhirnya berjalan lancar.

Ada yang perlu kita tegaskan, bahwa keberhasilan konferensi ini semata-mata karena pertolongan Allah Swt. Keberhasilan ini juga bukan milik Hizbut Tahrir, namun milik seluruh umat Islam. Sebab, Khilafah yang sedang kita perjuangkan adalah Khilafah milik seluruh umat Islam yang telah Allah wajibkan kepada kita, bukan Khilafah milik Hizbut Tahrir. Suksesnya acara ini tidak bisa dilepaskan dari peran berbagai komponen umat Islam. Sejak awal kita juga sudah menegaskan, KKI ini adalah acara bersama umat Islam, bukan hanya acara Hizbut Tahrir.

Bukan suatu kebetulan jika Panitia KKI mengundang pembicara dari berbagai pihak yang mewakili seluruh umat Islam. Meskipun ada pembicara yang mengundurkan diri dengan berbagai sebab, hal itu tidak pernah memutus hubungan silaturahmi kita. Yang menolak hadir karena alasan perbedaan pendapat, kita berharap akan ada diskusi lebih lanjut. Yang tidak bisa hadir karena tekanan politik, kita doakan niat baiknya semoga dibalas oleh Allah Swt.

Meskipun tidak sempurna, para pembicara dalam acara KKI tempo hari tetap masih bisa disebut mewakili komponen umat Islam. Tokoh nasional yang menyampaikan orasinya antara lain: KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Prof. Dr. Din Syamsuddin (Ketua Umum PP Muhammadiyah/Wakil Ketua Umum MUI), Ketua Umum Syarikat Islam/Sekretaris MUI KH Amrullah Ahmad, Ketua MUI Sumatera Selatan KH Drs. Thahlon Abdul Rauf, dan tokoh Nahdiyin dari Lombok Nusa Tenggara Barat Tuan Guru M. Turmudzi Badruddin. Lengkap sudah.

Dalam pandangan Hizbut Tahrir, acara ini sukses, karena berhasil menjadi medium sosialisasi opini Khilafah dan pengokohan perjuangan syariah. Lepas dari pro atau kontra, Khilafah menjadi bahan pembicaraan banyak pihak. Ada tokoh nasional yang kemana-mana berbicara menolak Khilafah. Di sisi lain, para syabab Hibut Tahrir tidak kenal lelah roadshow hingga ke pedesaan yang terpencil untuk memperkenalkan kembali kewajiban mengembalikan Khilafah yang memang telah Allah perintahkan. Pihak kepolisian pun semakin mengenal apa itu Khilafah setelah banyak berinteraksi dengan panita. Tidak sedikit pula menteri yang bertanya apa itu Khilafah.

Media massa dengan berbagai perspektifnya banyak memuat berita tentang Khilafah. TVRI menyiarkan acara ini pada Ahad (12/8) pukul 23.00. Mayoritas surat kabar yang terbit pada hari Senin, 13 Agustus, menampilkan berita liputan tentang KKI ini. Republika dan Media Indonesia menurunkan foto dan tulisan KKI ini sebagai headline news. MetroTV, Senin (13/8) pukul 17:30 menampilkan Farid Wadjdi (HTI) dan Prof. Dr. Hassan Ko Nakata (Presiden Asosiasi Muslim Jepang) terkait dengan isu Khilafah.

Media massa luar negeri pun tidak ketinggalan. TV Aljazeera Arab dan Inggris menyiarkan dialog terbuka tentang Khilafah. Independent memberitakan 80.000 anggota Hizbut Tahrir menuntut berdirinya Khilafah. Peserta datang dari berbagai negara Eropa, Afrika dan Timur Tengah. Teriakan “Allâhu akbar” membahana hampir di sepanjang berlangsungnya acara, sementara bendera ar-Raya dan al-Liwa terlihat di berbagai sudut.

Daily Times mengutip ucapan Jubir HTI M. Ismail Yusanto, bahwa setelah keruntuhan Khilafah, tragedi demi tragedi mendera Dunia Islam. Fox News juga melaporkan bahwa hampir 90.000 perserta dari kelompok Islam Hizbut Tahrir memadati stadion untuk menuntut pembentukan Negara Islam sambil meneriakan “Allâhu akbar”. Walaupun demonstrasi yang dilakukan Hizbut Tahrir senantiasa berjalan damai, Minggu lalu Kedubes AS di Jakarta memperingatkan warganya untuk menjauhi stadion untuk menghindari tindak kekerasan.

BBC London juga memberitakan, sekitar 100.000 orang, yang sebagian besar adalah wanita, memadati Stadion Gelora Bung Karno untuk memberikan dukungannya bagi satu negara Islam: Khilafah. Menurut BBC, tidak semua orang percaya bahwa Hizbut Tahrir mampu menghadirkan orang untuk memenuhi stadion. Namun, kelompok ini mampu membawa peserta konferensi tetap betah berada di dalam stadion hingga akhir acara. Seorang peserta konferensi yang bukan anggota HT mengatakan, bahwa konferensi ini bukan ditujukan untuk satu kelompok. Menurutnya, “Jika Anda mendukung syariah di Indonesia, Anda harus datang ke sini.”

Konferensi Khilafah ini juga menjadi bukti, bagaimana isu Khilafah dan syariah bisa menyatukan umat. Buktinya adalah hadirnya berbagai komponen umat di Gelora Bung Karno. Berbagai isu politik praktis dan parsial selama ini, langsung atau tidak langsung, telah menimbulkan berbagai gesekan politik sesama komponen umat. Namun, isu Khilafah dan syariah, paling tidak dalam konferensi ini, mampu menyatukan mereka. Ini semakin membuat kita optimis, bahwa persamaan visi perjuangan untuk menegakkan syariah dan Khilafah—meskipun berbeda cara—akan mampu menyatukan umat.

Konferensi Khilafah ini kembali menunjukkan bahwa tuntutan penegakan syariah dan Khilafah bukanlah milik segelintir orang, tetapi merupakan seruan umat. Sebabnya, umat semakin muak dengan sistem Kapitalisme-sekular yang diterapkan saat ini; umat pun semakin rindu dengan sistem Islam.

Lepas dari semua keberhasilan di atas, perlu kita ingat, konferensi ini tidak boleh membuat kita berbangga diri, takabur atau malah tidur. Konferensi ini hanya sebagian kecil dari aktivitas dakwah yang selama ini sudah dilakukan. Konferensi ini harus menjadi sumber energi baru bagi umat dan para pejuangnya untuk kembali meneguhkan komitmen perjuangan. Dakwah, pembinaan, kontak tokoh dan membangun opini harus kembali dilakukan; tentu dengan lebih semangat, lebih ikhlas, dan lebih kerja keras. Kita berharap, ke depan tidak ada lagi konferensi untuk menegakkan Khilafah, tetapi konferensi untuk menyambut tegaknya Khilafah. Amin. Allâh akbar! [FW]

4 comments

  1. Ihsan Syahruddin

    Yakinlah!!!
    Khilafah akan tegak walaupun orang-orang kafir dan Munafik membencinya!!!

  2. arinnabiilah

    khilafah….khilafah….kami rindu khilafah…
    khilafah….khilafah….kami rindu khilafah…
    tapi kita tak bisa hanya berteriak inginkan khilafah.
    kita harus bergerak tuk segera sadarkan umat bahwa umat butuh khilafah…
    allahu akbar

  3. Ass… saya sungguh merindukan akan indahnya jika daulah khilafah.. kapankah hal ini terwujud.! saya mohon bantuan tuk mendapatkan info tentang seminar di Pku.. syukron..

  4. Dedy Iskandar Muda

    Kita Semangat Untuk Membangun mas depan Islam
    Menuju daulah Khilafah rasyida

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*