Al-Waie

Assalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.

Pembaca yang budiman, 12 Agustus lalu sebuah perhelatan besar bertajuk Konferensi Khilafah Internasional (KKI) digelar oleh Hizbut Tahrir Indonesia di Gelora Bung Karno Jakarta. Acara ini disebut-sebut oleh media massa asing sebagai yang terbesar sepanjang sejarah, bukan hanya di Indonesia, tetapi di dunia. Tentu bukan semata-mata karena konferensi ini dihadiri peserta dalam jumlah besar, kurang-lebih 100 ribu orang, dari dalam dan luar negeri, tetapi juga karena mengusung tema besar: Khilafah.

Mengapa Khilafah menjadi tema besar? Jelas, sebagai sebuah gagasan, Khilafah adalah sesuatu yang besar. Pasalnya, Khilafah adalah kepemimpinan umum bagi kaum Muslim di seluruh dunia. Tegaknya Khilafah inilah yang saat ini menjadi cita-cita besar kaum Muslim di seluruh dunia di tengah terkuaknya borok-borok peradaban Kapitalisme global dan keinginan kaum Muslim untuk membangunkan ideologi alternatif: ideologi Islam. Ideologi Islam, sebagaimana ideologi lain (Kapitalisme-sekular maupun Sosialisme-komunis), jelas tidak mungkin tampil kecuali diusung oleh sebuah negara. Khilafah, itulah pengemban utama ideologi Islam ke depan.

Kita tentu berharap, suksesnya acara Konferensi Khilafah Internasional di Jakarta tempo hari menjadi momentum bagi semakin cepatnya perguliran kesadaran masyarakat menuju tegaknya syariah dan Khilafah, khususnya di Indonesia. Kita tentu sangat yakin, sesuai dengan janji Allah dan Rasul-Nya, tegaknya Khilafah Islamiyah hanyalah soal waktu. Namun, semuanya bergantung pada optimalisasi perjuangan seluruh komponen umat Islam dalam menegakkannya. Bagaimanapun, nashrullâh (pertolongan Allah) hanya akan diberikan kepada orang-orang yang mempersembahkan amal terbaik dan perjuangan yang optimal.

Di seputar itulah bahasan utama al-wa’ie kali ini, di samping sejumlah bahasan menarik lainnya. Selamat membaca!

Wassalâmu‘alaikum wa rahmatullâhi wa barakâtuh.