HTI

Akhbar (Al Waie)

Akhbar Edisi Oktober 2007

Ustad Abu: Syariah Tak Perlu Musyawarah

resize-of-tarhibjakarta03.jpgAmir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) Ustad Abu Bakar Baasyir menyatakan syariah Islam adalah harga mati yang harus diperjuangkan oleh umat Islam. Dengan syariah, umat Islam akan mendapatkan kemuliaan. Karenanya, tidak boleh ada sikap moderat dalam persoalan syariah. “Tidak ada musyawarah kalau sudah syariah. Resep dokter saja tidak pakai musyawarah, apalagi ini resep dari Allah,” katanya dalam Forum Sosial Kajian Kemasyarakatan (FKSK) ke-30 yang mengangkat tema ’Konferensi Khilafah Internasional 2007dan Upaya penegakan Khilafah’ di Jakarta, Senin (27/8).

Acara rutin bulanan ini menampilkan tiga pembicara yakni Ustad Abu, Ismail Yusanto (Juru Bicara HTI), dan Ustad M al-Khaththath (Sekjen Forum Umat Islam). Lebih dari 300 orang memadati ruang acara hingga banyak yang tidak kebagian tempat duduk.

Menurut Ustad Abu, orang beriman wajib berjuang agar syariah Islam bisa diterapkan. Pengasuh Pondok Pesantren Ngruki Solo ini pun sepakat bahwa Khilafah wajib ditegakkan. Menurutnya, keberadaan Khilafah akan mampu mengatasi perpecahan umat yang terjadi saat ini. “Selama belum ada Khilafah, umat Islam akan tetap terpecah belah. Itu sudah sunatullah,” tandasnya. []

Silah Ukhuwah Peserta KKI 2007

Ahad, 26 Agustus 2007, HTI DPC Cibinong mengadakan kegiatan pasca KKI 2007 dengan tema, “Jalin Ukhuwah Pasca Konferensi Khilafah Internasional 2007.” Acara tersebut menghadirkan pembicara tunggal yakni Ustad Amirudin (MUI Kota Bogor). Dalam paparannya Ustad Amirudin menjelaskan tentang strategi dakwah Islam menuju syariah dan Khilafah. Acara yang dilaksanakan di gedung auditorium-LIPI Cibinong ini dipadati oleh masyarakat luas. [Humas HTI Bogor]

Seminar Nasional Pengelolaan SDA

Minggu, 25 Agustus 2007, DPD I HTI Sumsel bekerja sama dengan Pemprov Sumsel, PT. Pusri dan Majelis Taklim Al-Ihsanul Ikhwan mengadakan Seminar Nasional dengan tema, “Pengelolaan Sumber Daya Alam Sumsel Berbasis Syariah Menuju Lumbung Pangan dan Energi Nasional”.

Acara yang berlangsung mulai dari pkl. 08.00-16.00 ini dihadiri sekitar 230 orang dari kalangan pejabat pemerintah, anggota DPR, BUMN, instansi swasta, dosen, mahasiswa, berbagai ormas & partai politik serta kelompok pengajian. Hadir sebagai pembicara I Bpk. Ir. H. Hendriadi (Wakil Kepala Dinas Pertambangan & Energi Pemprov Sumsel) mengawali seminar ini dengan membacakan Opening Speech mewakili Gubernur Sumsel Ir. Syahrial Oesman, MM yang berhalangan hadir.

Para pembicara menegaskan bahwa di balik potensi SDA yang dimiliki oleh Sumsel, ternyata angka kemiskinan di Sumsel hingga Maret 2007 semakin mengkhawatirkan.[Humas HTI DPD Sumatera Selatan]

Medali dari Khalifah Utsman

Senin (26/8/07), Pengurus DPD I HTI Jambi Diketuai Drs. Yahman, M.Si beserta M. Yusran Ramli, ST dan Dwi Handoko, STP, melakukan kunjungan ke Museum Negeri Jambi. Dalam kunjungan ini, Rombongan HTI Jambi diterima oleh staf Museum Negeri Jambi, Defril Nelfi dan Hendra.

Dugaan bahwa Kesultanan Islam di Nusantara sebenarnya sudah memiliki hubungan erat dengan Khilafah semakin terbukti dalam pertemuan ini. Staf museum sempat memperlihatkan medali emas yang dipersembahkan oleh Khalifah Ustmani di Turki kepada utusan Sultan Thaha Syaifuddin yang datang meminta pertolongan Khalifah untuk melawan penjajahan Belanda di Jambi.

Medali berbentuk segi enam, menyerupai matahari terbit, terdapat tulisan dalam bahasa Arab, tahun 1298 (H) dan ungkapan tanda pertukaran, cinta dan pujian. Staf Museum menuturkan, medali ini sebelumnya disimpan oleh keturunan Sultan yang berdiam di Malaysia dan kini menjadi koleksi Museum Negeri Jambi. [HTI Jambi]

resize-of-medali.jpg

Gubernur Sultra Ikut Nonton Bareng Film Liputan KKI 2007

Konferensi Khilafah Internasional (KKI 2007) yang dilaksanakan di Gelora Bung Karno Jakarta 12/08/2007 terasa hadir kembali di Gedung Islamic Center Kendari Sulawesi Tenggara. Pasalnya, suasana sedemikian rupa yang didesain oleh para alumni KKI 2007 asal Sulawesi Tenggara membuat suasana nonton bareng dan sosialisasi KKI seakan miniatur KKI 2007. Gubernur Sulawesi Tenggara, H. Ali Mazi, SH yang hadir membuka kegiatan menambah suasana meriah. Dalam sambutannya Ali Mazi berharap dengan nonton bareng ini, masyarakat Sulawesi Tenggara turut mendukung perjuangan Hizbut Tahrir menegakkan Khilafah Islamiyah. [Humas HTI Sulawesi Tenggara]

Menyambut Datangnya Bulan Suci Ramadhan

Ahad, tanggal 9 Septermber 2007 seakan menjadi saksi kembali bahwa kerinduan umat terhadap syariahnya memang telah menggelora. Setelah berduyun-duyun memadati Gelora Bung Karno untuk mengikuti bersama Konferensi Internasional Khilafah Islamiyah 2007, umat Islam di seluruh Indonesia berduyun-duyun serentak di kota masing-masing mengikuti Tarhib Ramadhan 1948 H yang dikelola oleh Hizbut Tahrir Indonesia.

Sebagaimana diberitakan oleh Metrotvnews.com, ribuan umat Islam yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Jakarta menggelar aksi damai dari Lapangan Silang Monas, Senayan, menuju Bundaran Hotel Indonesia (HI). Aksi diikuti oleh anggota HTI dan simpatisannya dari Jakarta dan sekitarnya. Massa sudah datang sejak pukul 08.00 WIB. Setelah berkumpul, lantas menyusuri Jalan Thamrin menuju Bundaran HI.

resize-of-tarhibjakarta03.jpg

Acara yang langsung di pimpin oleh Jurubicara HTI secara langsung, yakni Ust. Ismail Yusanto ini, diikuti bukan saja oleh orang dewasa tetapi juga para orang tua membawa serta anak-anak mereka.

Dalam orasinya, Jubir HTI meminta umat menerapkan syariah Islam dalam kehidupan sehari-hari. Penerapan tidak hanya di untuk ibadah, tetapi juga dalam kehidupan hukum, politik dan lain-lain.

Aksi serupa juga berlangsung di Pekanbaru, Riau. Ratusan anggota HTI Pekanbaru menggelar aksi damai di Masjid an-Nur. Menurut HTI, keterpurukan ekonomi Indonesia terjadi karena suburnya kemaksiatan. Karena itu, mereka mengimbau Pemerintah dan masyarakat segera mengoreksi diri dan membersihkan diri dari kegiatan yang melanggar nilai-nilai agama dan sosial.

Aksi simpatik serupa juga dilaksanakan di Balikpapan. Ratusan massa dari HTI (HTI) Daerah Balikpapan menggelar tarhib atau pawai berjalan kaki pada Minggu (9/9) kemarin. Massa yang berasal dari kalangan masyarakat, pelajar, mahasiswa, ibu-ibu majelis taklim, serta anak-anak TPA melintasi jalan Jend. Sudirman, mulai halaman parkir bank Bukopin hingga finish di halaman kantor Pemkot Balikpapan.

Di Blitar, HTI menyelenggarakan pawai sepeda motor. Dengan mengambil start di Jl. Kol Sugiono Blitar pada jam 08.00, arak-arakan pawai tarhib menuju PIPP Makam Bung Karno melewati Stadion Blitar, Pemandian Sumberudel, SMAN 3 Kota Blitar dan berakhir di depan gedung DPRD Kota dan DPRD Kabupaten Blitar. Pawai yang membawa bendera Liwa’ dan Rayah tersebut diikuti oleh beberapa elemen masyarakat.

Tak kalah menariknya tarhib Ramadhan di Serang-Banten. Acara dimulai dengan pawai dari Masjid Agung Ats-Tsauroh Pegantungan Serang. Kegiatan ini dihadiri oleh kader, simpatisan, ikhwan, akhwat, anak-anak TK, Majelis Taklim, SMU dan Pondok Pesantren dengan jumlah massa sekitar 600 orang. Setelah mengadakan Pawai, dilakukan Tablig Akbar di Pendopo Masjid Agung Ast-Tsauroh yang dibawakan oleh KH Sudrajat Lc. Kegiatan ini ditutup oleh Doa dan Muhasabah.

tarhibbanten01.jpg

Acara yang tak kalah semarak juga berlangsung di Bangkalan-Madura. Tidak kurang dari 300 peserta mulai dari anak-anak hingga orang tua ikut serta dalam acara ini. Beberapa ormas dan sekolah turut berpartisipasi dalam acara ini. Secara eksklusif SBO TV (Suroboyo TV) meliput kegiatan ini. TV yang segmennya khusus remaja ini juga merekam antusiasme peserta remaja.

Demikian juga di Kabupaten Aceh Barat. Ratusan masyarakat Meulaboh mengikuti pawai dalam rangka menyambut datangnya bulan Suci Ramadhan 1428 H. Peserta Pawai Tarhib (penyambutan) Ramadhan yang digelar HTI diikuti oleh sejumlah organisasi Islam, organisasi mahasiswa, dan para pelajar itu mengambil start/finish di Mesjid Agung Meulaboh. Mereka berjalan kaki (longmarch) mengelilingi kota Meulaboh dengan menelusuri sejumlah ruas jalan protokol di kota tersebut. Sebelum melakukan longmarch, para peserta pawai mengikuti ceramah agama dipelataran Mesjid Agung. Selanjutnya, sekitar pukul 10.00 WIB, dengan mendapat pengawalan polisi mereka melakukan perjalanan kaki sembari meneriakan yel-yel, “Tolak maksiat!” serta, “Bulan Ramadhan telah tiba, mari kita sambut dengan suka cita.” Selain diikuti mayoritas usia remaja, ibu-ibu rumah juga ikut berbaur dari masing-masing desa di wilayah itu.

tarhibaceh02.jpg

Di ibukota Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam, Banda Aceh Ahad 9 September 2007. Ratusan masa ikhwan dan akhwat yang tergabung dalam Aliansi OKP dan Ormas Islam NAD, yaitu BKPRMI, HTI, Badan Anti Maksiat (BAM), Gerakan Pemuda Islam (GPI), Pelajar Islam Indonesia (PII), dan Gerakan Mahasiswa (GEMA) Pembebasan melakukan serangkaian aksi simpatik seperti longmarch, tablig akbar dan zikir bersama.

Di Soloraya, dengan semangat, peserta Tarhib Ramadhan Hizbut-Tahrir Indonesia-Soloraya, menyampaikan pesan dan nasihat kepada masyarakat Solo dan sekitarnya dalam menyambut Ramadhan untuk senantiasa meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mengisinya dengan ibadah penuh makna.

Peserta juga menyampaikan risalah Ramadhan dalam bentuk buletin Al-Islam. Acara ditutup dengan pembacaan press release Jubir HTI yang disampaikan Ust. Ahmad Fadholi (Ketua DPD Soloraya), kemudian dilanjutkan doa dan ajakan untuk meraih kemuliaan Ramadhan untuk menerapkan syariah menyongsong datangnya Khilafah. Allahu akbar! []

Tour Tarhib Ramadhan di Sumbar

Sepanjang hari Senin 10 September hingga Rabu 12 September lalu, Jubir Hizbut Tahrir Indonesia, M. Ismail Yusanto, bersama dengan Amir Majelis Mujahidin Abubakar Baasyir, atas prakarsa KPSI (Komite Penegakan Syariat Islam) dan HTI Sumatera Barat mengikuti serangkaian acara (temu tokoh, diskusi dan tabligh akbar) dalam rangka menyambut bulan Ramadhan di tiga kota: Padang di Masjid Agung Nurul Iman, Padang Pariaman di PP Subulussalam, Padang Panjang di Masjid Zuama, Bukittinggi dan Payakumbuh.

Tema utamanya adalah syariah dan Khilafah. Secara bergantian dengan berbagai variasi, Jubir HTI dan Amir MMI meyakinkan para jamaah bahwa tidak ada kemuliaan kecuali dengan penerapan syariah di bawah naungan Khilafah. Jamaah yang hadir mengikuti forum dengan sangat antusias. Ada banyak tanggapan. Intinya, mereka setuju dengan ide itu. Yang lebih banyak jadi soal adalah bagaimana proses mewujudkan gagasan-gagasan itu. [Kantor Jubir HTI, Jakarta]

3 comments

  1. MasyaAllah, medali emas . Padahal kesultanan Nusantara yang minta bantuan, malah di kasih penghargaan.
    Coba sekarang RI minta bantuan UNHCR, PBB, IMF, Bank Dunia dan sebagainya, wah malah semakin dikemplang dan di palak…

  2. PUSTAKA DIGITAL AL KUBRO, adalah program aplikasi perpustakaan digital /elektronik multimedia yang kaya dengan banyak keunggulan dan kemanfaatan. Dengan software tersebut diharapkan mampu memberikan konstribusi yang berarti dalam peningkatan keilmuan kaum muslimin secara umum dan lembaga pendidikan Islam khususnya. Program ini sengaja dirancang untuk memberikan kemudahan dalam operasional dengan tetap memprioritaskan kwalitas dan kwantitas database kitab yang sangat memadai

  3. Wow, di Kendari? Subhanalllah, Pak ALi Mazi ikutan nonton?, wah loncatan baru bagi propinsi asal saya itu, semoga pemahaman akan syariah diSulawesi tenggara bisa makin subur.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*