HTI

Lintas Dunia (Al Waie)

Lintas Dunia Edisi Oktober 2007

Bush Ajak Pemimpin Muslim Menyerang Khilafah

lintasheader-100.jpgPresiden AS, menyerukan kepada para pemimpin Muslim untuk bergabung memerangi mereka yang menyerukan penegakan Khilafah dan penerapan syariah. “Kita harus membuka lembaran baru dalam perang melawan musuh kebebasan, melawan mereka yang di awal abad XXI ini menyerukan kaum Muslim untuk mengembalikan Khilafah dan penerapan syariah.”(www.demaz.org, 6/9/2007).

Pernyataan Bush ini lagi-lagi menunjukkan permusuhannya terhadap syariah Islam dan penegakan Khilafah. Sebelumnya, Bush mengatakan akan memerangi siapapun di Timur Tengah yang ingin menegakkan Khilafah Islam sebagai perang melawan terorisme. Menjadi sangat jelas pula bahwa perang melawan terorisme ala AS sesungguhnya merupakan perang terhadap Islam dan umat Islam. []

Prancis Siap Menyerang Iran

BBC (16 /09/2007) melaporkan, Menlu Prancis Bernard Kouchner mengatakan, dunia harus bersiap perang atas program nuklir Iran.”Kita harus bersiap atas yang terburuk, dan yang terburuk adalah perang,” kata Kouchner dalam wawancara dengan televisi dan radio Prancis.

Memang, sungguh mengherankan sikap Barat terhadap isu nuklir. Mengapa ketika nuklir di tangan negeri Islam seperti Iran dikatakan berbahaya, sementara negara-negara Barat termasuk Prancis terus menerus mengembangkan senjata nuklir. Apalagi negara yang pernah menggunakan senjata nuklir dengan membom Hirosyima dan Nagasaki adalah AS, bukan Iran. []

Sejak AS Bercokol, Produksi Narkoba di Afganistan Melambung

Dirjen Staf Pemberantasan Narkoba Iran, Panglima Jenderal Ahmadi Muqaddam menyatakan, sejak kehadiran pasukan AS di Afganistan, produksi narkoba di negara pendudukan tersebut mencapai angka delapan ribu ton. Jenderal Muqaddam dalam pertemuannya dengan para duta besar negara-negara asing di Teheran mengatakan, sejak kehadiran AS produksi narkoba di Afganistan meningkat tajam dan AS tidak mempedulikan fenomena tersebut dengan alasan sibuk dengan program pemberantasan terorisme. Dikatakannya, Republik Islam Iran sebagai negara dengan letaknya yang strategis untuk dijadikan transit, lebih banyak mendapat ancaman penyelundupan narkoba dibandingkan negara-negara lainnya [IRIB, 17 /92007].

Aksi Demo Warga AS di Depan Gedung Putih

Lebih dari seratus ribu orang menggelar aksi demo di depan Gedung Putih dan Kongres AS sambil meneriakkan yel-yel tuntutan diadilinya Presedin AS George W Bush sebagai penjahat perang. Koran Kayhan, cetakan Teheran, edisi hari ini menulis, demo anti perang kemarin tersebut dihadiri seratus ribu warga AS. Mereka mengusung spanduk-spanduk bertuliskan, “Militer AS harus Ditarik dari Irak Sekarang”, dan “Impeach Bush”.

Bersamaan dengan aksi demo di AS, kemarin di Baghdad warga Irak juga menggelar demo serupa, menuntut keluarnya tentara AS dan sekutunya dari tanah mereka. []

Irak Hangus Demi Minyak

Di Amerika terbit buku kontroversial milik Alan Greenspan, Mantan Ketua Federal Reserve. Buku berjudul The Age of Turbulence: Adventures in a New World itu beredar hari ini di Amerika. Greenspan, yang telah 18 tahun menjabat sebagai Ketua Bank Federal AS, dalam bukunya ini ia mengupas sekaligus mengkritik politik ekonomi Presiden AS George W. Bush. Menurut Greenspan, pengeluaran dana yang sudah keluar dari kontrol pemerintahan Bush sangat mengkhawatirkan. Namun, seperti buku-buku kontroversial lainnya, sisi kontroversial buku Greenspan terletak pada topik mengenai perang Irak. Ia menyebutkan bahwa pemboyongan tentara AS ke Irak oleh Bush semata-mata demi minyak bumi. Keberadaan Rezim Saddam Hossein tidak menjamin keamanan suplai minyak dari Teluk Persia. Oleh sebab itu, Bush segera beraksi menggulingkan Saddam. Demikian papar Greenspan.

Bukan hanya Greenspan, sebagian besar arsitek perang Irak telah mengakui bahwa minyak merupakan alasan utama invasi ke negara tersebut. Dengan kata lain, ratusan ribu orang tewas di Irak bukan karena penegakan demokrasi maupun keberadaan senjata destruksi massal, melainkan karena ambisi Gedung Putih untuk menguasai sumber-sumber minyak Irak. []

Arsitek Perang AS di Irak Akui Keliru

Jenderal terkenal AS, Peter Pace, Jumat (14/9) di Washington, mengakui sendiri bahwa ia membuat beberapa kesalahan saat menyusun strategi invasi ke Irak. Namun, ia tetap mengatakan bahwa keputusan untuk menginvasi Irak adalah tindakan yang tepat. Demikian pengakuan Jenderal Peter Pace dari jajaran Angkatan Laut AS, yang sekaligus menjadi Ketua Kepala Staf Gabungan dan merupakan salah satu arsitek invasi.

Kepada wartawan di Pentagon ia mengatakan, “Saya membuat kesalahan dalam penyusunan asumsi-asumsi.”

Ia menambahkan, “Salah satu kesalahan yang saya buat adalah saya beranggapan bahwa rakyat dan tentara Irak akan menyambut pembebasan, termasuk anggapan bahwa tentara Irak akan merasa mendapatkan sebuah kesempatan sehingga bisa merangkul rakyat Irak untuk membangun sebuah negara baru.”

Senator Italia Usulkan “Pig Day”, Picu Kemarahan Warga Muslim

Roberto Calderoli, seorang senator di Italia dari Partai Liga Utara yang anti-imigran dan dikenal anti-Muslim melontarkan ide provokatif dan melecehkan Islam. Ia mengusulkan agar diselenggarakan apa yang disebutnya sebagai “Pig Day” untuk memprotes rencana pembangunan masjid di kota Bologna, utara Italia.

Ia mengatakan siap membawa babi miliknya untuk “mengotori” lokasi di mana masjid itu akan dibangun. “Saya sendiri dan babi saya, siap untuk berjalan-jalan di lokasi di mana mereka akan mendirikan masjid, “ kata Calderoli yang menjabat sebagai deputi juru bicara senat Italia, dalam pernyataannya. [Eramuslim, 15/9/2007]

Surat Kabar di Swedia Muat Gambar Kartun yang Lecehkan Rasulullah saw.

Umat Islam Swedia memprotes keras gambar kartun Rasulullah saw. yang dipublikasikan harian Nerikes Allehanda. Harian Swedia itu memuat gambar kartun Rasulullah saw, maaf, berbadan binatang. [Eramuslim, 30/8/2007]

Muslim Belanda Minta Jangan Boikot, Meski Politisi Belanda Hina al-Quran

Dewan Muslim Belanda meminta parlemen Mesir untuk tidak terburu-buru memenuhi tuntutan memboikot produk-produk Belanda. Permintaan itu disampaikan menyusul ungkapan tidak pantas yang disampaikan seorang anggota parlemen Belanda terhadap al-Quran al-Karim.

“Kitab suci orang Islam sudah tidak cocok dengan sistem perundang-undangan negara, karena isinya adalah propaganda untuk kekerasan dan serangan, “ begitu salah satu perkataan Wilders tentang al-Quran al-Karim.

Menurutnya jika pemboikotan terjadi, maka itu akan menguntungkan Geert Wilders dengan menyatakan keinginannya melarang al-Quran di Belanda dan menghina Rasulullah saw. Kelak ia akan lebih mendapat dukungan untuk merealisasikan keinginannya itu. [Eramuslim, 5/9/2007]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*