HTI

Lintas Dunia (Al Waie)

Lintas Dunia Islam Edisi 87

lintasheader.jpgAhmadinejad: Pemikiran Liberal dan Demokrasi Di Ambang Kehancuran

Presiden Iran Ahmadinejad menyatakan bahwa pemikiran demokrasi dan liberal Barat berada di ambang kehancuran. Ahmadinejad dalam pertemuannya dengan para dosen Iran mengatakan, “Pemikiran ini tak menawarkan hal yang baru kepada dunia. Adapun Islam mempunyai agenda dan metode untuk menangani berbagai problema dunia.”

Ahmadinejad yang sekaligus Ketua Dewan Tinggi Revolusi Kebudayan Iran menyinggung pidatonya di Colombia University, dengan mengatakan, “AS dan Zionis, dengan mengeluarkan dana yang tak sedikit melalui perang urat syaraf dan propaganda miring terhadap Iran, terus merongrong pemikiran dan budaya bangsa Iran.” [Berita IRIB Bahasa Indonesia; 7 September 2007]

Al-Ahram Peringatkan Arab untuk Tidak Terjebak Dalam Konferensi Damai

Koran Al-Ahram edisi Sabtu, menulis, Konferensi Damai Timur Tengah bukan hanya menunjukkan ketidakperdulian AS terhadap proses perdamaian yang sesungguhnya di Timur Tengah, tetapi hanya akan dijadikan sebagai bukti prestasi pemerintahan AS yang saat ini telah terperosok ke dalam jalan buntu di Timur Tengah.

Makalah di koran Al-Ahram ini meminta kepada negara-negara Arab agar memandang rancangan damai AS dan sejarah rezim zionis yang penuh dengan pelanggaran terhadap perjanjian, dengan pandangan yang realistis, dan hendaknya mereka mempersiapkan jaminan-jaminan sehingga pengalaman kali ini pun tidak akan berakhir dengan berlanjutnya agresi-agresi rezim zionis. [Berita IRIB Bahasa Indonesia; 7 September 2007]

Lembaga Inggris Kecam Perang Amerika

London: Perang Melawan teror yang dilancarkan Amerika sejak Serangan 11 September 2001 mengalami kegagalan. Sebaliknya, gerakan ekstremis Islam jadi meningkat di mana-mana. Demikian disebutkan dalam sebuah laporan Oxford Research Group, sebuah badan penelitian di Inggris. Laporan itu menegaskan pula bahwa perang Irak merupakan kekeliruan langkah yang luar biasa, yang justru seperti menyediakan kawasan latihan pertempuran paling bernilai buat kaum jihadis serta kelompok teroris al-Qaedah.

Laporan berjudul, “Alternatif Terhadap Perang Melawan Teror” itu menyerukan penarikan secepatnya seluruh pasukan asing dari Irak, dibarengi upaya diplomatik melibatkan negara-negara kawasan, termasuk Suriah dan Iran. Laporan Oxford Research Group ini juga memperingatkan betapa akan berbahaya jika Barat melancarkan perang terhadap Iran. [DW-WORLD_DE; 7/10/2007]

Musharraf Menang, AS Senang

Kemenangan telak Jenderal Pervez Musharraf dalam Pilpres langsung disambut gembira para pendukung dan sekutunya. Sekutunya, Amerika Serikat (AS), juga langsung menyampaikan ucapan selamat atas mayoritas kemenangan yang diraihnya. “Selamat atas Pilpres yang telah selesai dilakukan dan dimenangkannya. Pakistan adalah partner kami,” demikian dari Gedung Putih. [Hidayatullah.com, 8/10/2007)]

Pengakuan Mantan Tahanan Muslim AS: Petugas Sengaja Merusak Al-Quran

Seorang mantan tahanan Muslim mengatakan, para petugas penjara federal di Illinois dengan sengaja merusak al-Quran dan menyiksa dirinya dengan pentungan polisi, katanya mengeluhkan tindakan tersebut. Dia mengajukan kasus tersebut dalam suatu gugatan hak-hak sipil setelah dia dan sejumlah tahanan Muslim lainnya disiksa di penjara itu setelah terjadi Serangan WTC tahun 2001.

Para penjaga penjara di Illinois menempatkan kitab suci al-Quran milik Hakeem Shaheed di atas lantai yang ternoda ludah dan dahak manusia, kemudian menyiksa dirinya dengan tongkat atau pentungan polisi tahun 2005 saat dia melaporkan bahwa telah terjadi penyalahgunaan kekuasaan tim investigasi Departemen Kehakiman. Demikian bagian dari isi gugatan hukum federal yang didaftarkan minggu lalu di pengadilan Distrik AS di East St.Louis. [Hidayatullah.com, 7/10/2007]

Tentara-Tentara Bayaran AS Itu Bunuh Warga Sipil di Irak

Irak bereaksi keras atas tewasnya delapan warga sipil oleh para tentara bayaran dari perusahaan penyedia jasa militer swasta Blackwater yang disewa AS.

Insiden itu berawal ketika konvoi pejabat diplomatik AS diserang ketika melintas di kawasan Al-Yarmukh, sebelah barat Bahgdad pada Minggu (16/9). Para pengawal konvoi yang terdiri dari para tentara bayaran yang disewa AS dari perusahaan Blackwater, merespon serangan itu dengan melepaskan tembakan membabi buta ke arah kerumunan orang di jalan dan ke arah mobil-mobil yang terperangkap di belakang konvoi tersebut. Akibatnya, delapan orang tewas dan 13 orang luka-luka.

Divisi konsultan keamanan Blackwater memegang kontrak senilai 109 juta dolar dengan Departemen Luar Negeri AS untuk pengamanan di Irak. Pemerintah AS, menurut surat kabar Washington Post, bahkan memberi kewenangan kepada perusahaan itu untuk mengerahkan pasukan pembunuhnya. Blackwater diperkirakan mengerahkan sekitar 1. 000 tentara bayarannya di Irak, dilengkapi dengan mesin-mesin dan senjata perang yang canggih untuk menjaga kepentingan AS di Negeri 1001 Malam itu. [Eramuslim,18/09/2007]

Pasukan AS Tangkap dan Siksa Koresponden Press TV

Pasukan AS dilaporkan menangkap seorang koresponden Press TV Iran di Afganistan Fayez Khurshid Senin (8/10) malam. Tidak jelas apa alasan penangkapan tersebut. Namun, Kurshid mengaku sempat disiksa selama berada dalam tahanan pasukan AS. Kurshid dibuat pingsan dan dibawa ke basis militer AS. Di tempat itu ia kembali diinterogasi dan dipaksa melihat laporan-laporan jurnalistik yang ia kirim untuk Press TV yang berbasis di Iran. Selama interogasi, ia disuruh duduk di kursi listrik dan beberapa kali disetrum. Para interogatornya juga memukuli kepalanya. Kurshid dibebaskan setelah 18 jam ditahan pasukan AS. [Eramuslim, 9/10/ 07]

Militer Turki Bertekad Pertahankan Sistem Sekular

Militer Turki telah mengingatkan bahwa pihaknya akan mempertahankan sistem pemerintahan sekular, sementara Parlemen berkemas menyusun rancangan konstitusi baru. Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Yasar Bayukanit mengatakan, di Istanbul tidak ada kekuatan yang dapat mengubah sistem sekular Turki.

Partai yang memerintah, Partai Keadilan & Pembangunan menjadikan penyusunan rancangan konstitusi baru prioritas utama sejak memenangkan pemilihan umum Juli lalu. Golongan sekular, termasuk militer, menuduh Partai Keadilan & Pembangunan yang berakar Islam hendak meningkatkan peranan agama dengan melonggarkan larangan atas lambang-lambang keagamaan seperti kerudung atau jilbab. Presiden Abdullah Gul, dari Partai Keadilan & Pembangunan, membantah pemerintah mempunyai agenda bernuansa Islami. [VOA; 01/10/2007]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*