HTI

Dari Redaksi (Al Waie)

Permusuhan Terhadap Khilafah dan Syariah

resize-of-farid-w-800.jpgPerjuangan penegakkan Khilafah dan syariah bukanlah perkara mudah, namun bukan pula sesuatu yang mustahil. Berbagai cobaan, ujian, tantangan, konspirasi dan fitnah sering menimpa dakwah. Namun, kita tidak perlu kecil hati. Rasulullah saw., uswah hasanah yang sangat kita cintai, juga mengalami hal yang sama. Hal ini wajar saja. Sebab, Rasulullah saw. sedang menyerukan perubahan yang mendasar di tengah-tengah masyarakat.

Dalam aspek akidah (keyakinan), Rasulullah menyerukan tauhid, penyembahan hanya kepada Allah Swt. Padahal menyembah banyak tuhan berupa berhala-hala merupakan kebiasaan turun-temurun masyarakat Makkah. Rasulullah saw. juga menyerang hukum dan tradisi masyarakat yang rusak. Padahal mereka menganggap hal itu luhur dan merupakan warisan nenek moyang. Kebiasaan berekonomi yang penuh dengan kecurangan dan didominasi oleh riba dicela oleh Rasullah saw. Tradisi membunuh bayi perempuan karena dianggap aib dikritik pedas oleh Rasulullah saw.

Dakwah Beliau yang menyerang opini yang salah, keyakinan yang rusak dan tradisi yang keliru secara terbuka dan tanpa bermanis muka berbuah permusuhan dari orang-orang kafir Quraisy, terutama para pemimpinnya. Sekali lagi, ini wajar saja. Sebab, mereka tahu persis seruan Rasulullah saw. akan menghancurkan sistem Jahiliah yang selama ini telah menguntungkan mereka, baik dari sisi politik ataupun ekonomi. Wajar kalau mereka melakukan perlawanan dan permusuhan terhadap dakwah.

Hal yang sama terjadi saat ini. Negara kapitalis yang meraih banyak keuntungan dengan sistem kapitalis merasa terancam dengan seruan Khilafah dan syariah Islam. Sebab, keberadaan Khilafah Islam akan membuat umat Islam bersatu; sesuatu yang sangat mereka takuti. Penerapan syariah Islam juga akan menghentikan sistem Kapitalisme yang dipaksakan di negeri-negeri Islam. Khilafah dan syariah Islam akan menghentikan penjajahan mereka terhadap Dunia Islam.

Penguasa negeri-negeri Islam yang menjadi kaki tangan AS dan sekutu kapitalis pun gelisah dan khawatir. Sebab, selama ini posisi mereka sebagai kaki-tangan AS dan sekutunya telah memberikan banyak kemewahan dan kemudahan hidup. Mereka khawatir rakyat akan bergerak menuntut mereka untuk turun karena gagal mensejahterakan rakyat. Tidak aneh kalau berbagai cara mereka lakukan untuk menghentikan dakwah penegakan Khilafah dan syariah ini.

Pada masa Rasulullah, kaum Muslim terus-menerus diserang dengan cara hina dan menyakitkan. Awalnya mereka berupaya membujuk Rasulullah saw. dengan kesenangan dunia: harta, wanita dan tahta. Tujuannya agar Beliau menghentikan dakwahnya. Namun, Beliau mengabaikan segala bujukan itu. Setelah gagal, berbagai cara mereka lakukan untuk menghentikan dakwah, namun tidak berhasil. Hal menonjol yang mereka lakukan itu antara lain penganiyaan, berbagai propaganda di dalam dan di luar kota Makkah serta pemboikotan.

Penganiayaan ini bahkan dialami sendiri oleh Rasulullah saw. Ketika Beliau sedang shalat di Makkah, tiba-tiba Uqbah bin Abi Muith mencekek leher Beliau dengan sekuat tenaga. Namun kemudian, datang Abu Bakar menyelamatkan Beliau. Dalam peristiwa lain, ketika Nabi saw. sedang sujud, juga datang Uqbah bin Abi Muith membawa kotoran binatang dan melemparkannya ke punggung Rasulullah saw.

Penyiksaan juga dialami oleh kaum Muslim yang menjadi pengikut Beliau. Keluarga Yasir disiksa dengan siksaan yang sangat sadis. Bilal bin Rabbah ra. dijemur di tengah padang pasir yang terik dengan batu besar di atas tubuhnya. Namun, semua siksaan ini tidak berpengaruh sedikitpun, kecuali semakin memantapkan iman dan keteguhan terhadap Islam.

Mereka lalu beralih dengan cara propaganda. Mereka mencaci dan melemparkan berbagai isu dan tuduhan untuk menyerang akidah Islam dan para pemeluknya. Berbagai julukan mereka lontarkan terhadap Rasulullah saw. seperti Muhammad orang gila, dukun, pemecah-belah, tukang sihir, dll. Namun, langkah ini pun gagal. Mereka pun mencari jalan lain seperti pemboikotan terhadap Beliau.

Siapapun yang menapaki sunnah dakwah Rasulullah saw. juga mengalami hal yang sama. Saat ini di berbagai negara, aktivis Islam yang memperjuangkan syariah dan Khilafah mengalami penyiksaan yang luar biasa. Penjara-penjara Uzbekistan, Mesir dan Suriah penuh dengan para syabab yang menyerukan ajakan untuk menegakkan agama Allah. Kuku mereka dicabut, tubuh mereka disiram dengan air panas, mata mereka dicungkil, mereka pun ditempatkan di penjara yang kotor dan penuh dengan penyakit. Banyak di antara mereka yang harus menjadi syuhada, karena tetap teguh memegang Islam.

Penguasa represif ini pun melarang kegiatan dakwah Hibzut Tahrir karena merasa terancam. Dakwah Hibzut Tahrir akan meruntuhkan kekuasaan tirani dan diktator mereka. Dakwah Hizbut Tahrir juga menyadarkan umat tentang kezaliman dan kebobrokan mereka.

Propaganda busuk dan dusta pun sekarang mereka lontarkan. Bush mengaitkan perjuangan syariah dan Khilafah dengan terorisme. Blair menyebut Islam sebagai ideologi iblis. Hal ini kemudian diikuti oleh intelektual yang menjual diri mereka kepada Amerika Serikat. Mereka secara sistematis menyerang syariah Islam dengan menyebutnya sebagai sistem yang kejam, tidak berperikemanusiaan, kembali ke zaman batu, menghinakan wanita, dan tuduhan-tuduhan dusta lainnya.

Tidak sedikit mereka yang menguasai bahasa Arab dan jebolan universitas Islam, baik dalam maupun luar negeri, menggunakan ilmu yang dianugerahkan Allah kepada mereka untuk menyerang pejuang syariah dan Khilafah. Mereka berani memutarbalikkan dalil bahkan menyerang al-Quran. Mereka berani mengatakan bahwa Khilafah tidak wajib dan syariah Islam tidak harus diterapkan. Sayang, ada juga ulama dan elit Islam yang ikut-ikutan menyerang syariah dan Khilafah.

Namun, sebagaimana permusuhan terhadap dakwah Rasullah saw. yang gagal, berbagai makar untuk menghentikan perjuangan syariah dan Khilafah juga pasti gagal. Allah telah menjanjikan kemenangan kepada orang yang yang beriman dan beramal shalih (QS an-Nur [24]: 55). Rasulullah saw. pun telah menjanjikan tegaknya kembali Khilâfah ’ala Minhâj an-Nubuwwah. Kehancuran Kapitalisme sedang berlangsung, sementara tegaknya Khilafah tinggal menunggu waktu. Allâhu akbar! [FW]

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*