HTI Peduli Banjir

Evakuasi Korban di Desa Kasreman

Kasreman adalah sebuah desa yang terletak di bibir sungai Madiun kali ini terkena banjir paling parah. Kami dari tim peduli banjir HTI DPD Kab. Ngawi mengambil inisiatif pelayanan yang paling mendesak yakni evakuasi korban. Beberapa syabab dan tetangganya ada yang masih tinggal di atas genting dalam keadaan kelaparan selama 2 hari. Ada yang sudah lemas badannya, makan seadanya dan kedinginan karena hujan terus menerus dan cuaca yang gelap.

Dibutuhkan perahu untuk mengevakuasi mereka. Ada dua prahu dari kesatuan TNI dalam keadaan rusak, juga 2 perahu dari PT Sampurna juga sibuk mengevakuasi korban. Hanya ada satu perahu milik swasta, namun minta imbalan 2 juta sekali angkut. Lalu kami meminta Ustadz Anwar Magetan untk mencarikan kapal. Beliau segala meluncur ke Telaga Sarangan. Negosiasi harga disepakati, 1,8 juta sampai bensin habis. Tepat pukul 16.00 evakuasi dimulai, sampai dengan Maghrib dihentikan karena driver perahu tidak berani lagi karena gelap. Alhamdulillah, puluhan jiwa yang terancam tersebut bisa diselamatkan dalam 3 kali angkut. Namun ada 4 orang yang keburu tewas karena kelaparan tanpa ada bantuan.

HTI Beri bantuan untuk Perahu Pak Akad

Pak Akad spaan akrab beliau, seorang tukang perahu gethek asal Dusun Baran Banjaransari Pangkur layak diberi gelar pahlawan. Tubuhnya yang sedang umur sekitar 38 tahun sangat gesit bertindak menyelamatkan warga yang terjebak banjir. Tim HTI menemui beliau di rumahnya yang terletak tepat di bibir sungai. Beliau menceritakan sangat detail aksi kepahlawanannya. Dengan perahu tua dan disel yang suka ngadat, sekaligus tekad yang disertai ketulusan untuk menolong sesama, beliau sukses menjalankan operasi evakuasi luar biasa. Sampai ada aparat yang selalu bertanya, “sebenarnya siapa to tukang perahu dari Baran itu?” dimana dia gagah berani melakukan operasi penyelamatan. Di Baran bapak dua orang anak berhasil menyelamatkan lebih dari 150 KK. Lalu beliau melanjutkan di dusun Nguwin karena mereka berteriak minta tolong. Mulai pagi hari tidak makan dan minum, beliau bekerja hanya istirahat 1 jam saja hingga jam 3 pagi. Saat dari TNI AU dan marinir tidak berani melakukannya, karena arus yang sangat deras.

Tepat jam 3 pagi ada seorang yang mendatangi beliau di pengungsian untuk menyelamatkan kelauarnya yang tertahan di atas jembatan kendung. Beliau dengan tulus berangkat meski tubuhnya sudah terasa kram berat. Sampai di bibir jembatan beliau menangis melihat ratusan warga terutama bayi-bayi yang masih menetek selama 2 hari terjebak di atas jembatan. Pak Akad yang semula hanya menjemput 4 orang melihat situasi yang kritis tersebut meminta seluruhnya ikut perahu. Dengan tiga kali pp seluruh warga bisa terselamatkan. Alhamdulillah, dari mulut pak Akad selalu diucapkan karena diberi kekuatan fisik prima, keberanian yang luar biasa, dan mentalitas yang tak mengenal lelah demi menolong warganya.

Tim HTI merasa perlu memberikan bantuan ala kadarnya atas kepahlawanannya. Semula beliau menolak karena apa yang dilakukan semata-mata untuk menolong saudaranya. Namun setelah tim HTI menyatakan agar uang sedikit tersebut dipakai untuk memperbaiki kapalnya yang bocor, beliau mau menerimanya.

29/12/2007 16:26 WIB
Banjir Bojonegoro
Luapan Sungai Bengawan Solo juga menghampiri Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Banjir yang terjadi kali ini merupakan banjir terbesar selama ini. Beberapa daerah yang berada di pinggir terusan sungai Bengawan Solo terendam antara satu hingga dua meter. Selain menggenangi pemukiman warga, luapan air juga menggenangi ratusan hektar persawahan serta rel kereta yang menghubungkan Bojonegoro-Jakarta. Sebanyak 14 kecamatan sudah tergenang, jumlah pengungsi mencapai 867 orang, jumlah rumah yang rusak sebanyak 20.378 buah.

27/12/2007 10:53 WIB
Anak & Balita di Solo Butuh Susu
Makanan anak, susu, dan sebagainya sangat dibutuhkan saat ini” ujar Staf Riset Database Yayasan Kepedulian Untuk Konsumen Anak (Kakak) Solo, Devi Ardhi Ani. Hal itu disampaikan dia saat berbincang dengan detikcom, Kamis (27/12/2007). Selain makanan, mereka membutuhkan selimut hangat dan alas tidur supaya tidak kedinginan dan sakit. Karena sering ganti pakaian, bantuan berupa baju-baju kecil juga sangat berarti. Devi mengatakan, jumlah pengungsi balita dan anak-anak di Solo cukup banyak. Di posko Joyotakan Kulon misalnya, terdapat 300 jiwa pengungsi, setengahnya adalah balita dan anak. Di Posko Jati Agung, jumlah pengungsi balita mencapai 300-an. Posko tersebut kini menampung 1.600 Kepala Keluarga.

Mereka membutuhkan uluran tangan kita. Demi efektivitas, bantuan dana bisa disalurkan melalui HTI Peduli Banjir:

  1. Jawa Tengah: rekening BCA atas nama Ahmad Fadholi: 015-222-7947
  2. Jawa Timur: rekening BCA atas nama Rizka Miladiah: 258-051-9949

7 comments

  1. iman ti bandung

    Innalillahi wa inna ilayhi rajiun…

  2. Yaa Allah tlonglah sdr2 kmi yg kna msibah. jdikanlah mreka muslim yg tewas sbg sahid/ah dihadapnMu. sabarkanlh bagi klrga mreka… Ya Allah jgn jdikan musibah ini sbg adzabMu kpd kmi… mmang btul bhwa kbnyakn krusakn d mka bmi ini krn ulah kmi… maafkanlh kmi Yaa rabb…
    Sadarkanlah pmimpin kmi agar mreka kmbli kpdMu u mnerapkan Hukum-Mu… kmi ingin penduduk negri ni beriman & bertqwa dgn mnrapkan Syariah agar turun barokah-Mu dr langit & bumi….
    kpd sesama muslim, tolong bantulah sdr qt yg sdang dilanda musibah….

  3. Banjir, tanah longsor, kekeringan adalah lebih banyak karena ulah kita sendiri. Berbeda misalnya dengan gempa bumi atau tsunami.
    Sungguh Maha Benar Allah dalam firman-Nya dalam Ar Ruum ayat 41. So, back to Syariah, insyaAllah Allah melindungi dan meridhoi kita. Songsong masa depan tanpa “musibah yang kita rencanakan sendiri”.

  4. Mari kita dukung Saudara-saudara kita di Bojonegoro… masukkan harta kita kerekening yang tercatat di atas… batalkan agenda-agenda individu di hari libur sekolah ini.. mari kita bantu Saudara-saudara kita yang sedang menderita… Allahu Akbar..

  5. Evakuasi korban Hingga layanan Air bersih

  6. Evakuasi Korban di Desa Kasreman
    Kasreman adalah sebuah desa yang terletak di bibir sungai Madiun kali ini terkena banjir paling parah. Kami dari tim peduli banjir HTI DPD Kab. Ngawi mengambil inisiatif pelayanan yang paling mendesak yakni evakuasi korban. Beberapa syabab dan tetangganya masih tinggal di atas genting dalam keadaan kelaparan selama 2 hari. Ada yang sudah lemas badannya, makan seadanya dan kedingginan karena hujan terus dan kegelapan.
    DIbutuhkan perahu untuk mengevakuasi mereka. Ada dua prahu dari kesatuan TNI dalam keadaan rusak, juga 2 prahu dr PT Sampurna juga sibuk mengevakuasi korban. Hanya ada satu prahu milik swasta, namun minta imbalan 2 juta sekali angkut. Lalu kami meminta Ust. Anwar Magetan untk mencarikan kapal. Beliau segala meluncur ke telaga sarangan. Negosiasi harga disepakati, 1,8 juta sampai bensin habis. Tepat pukul 16.00 evakuasi dimulai, sampai dengan Magrib dihentikan karena driver prahu tidak berani lagi karena gelap. Alhamdulillah puluhan jiwa yang terancam tersebut bisa diselamtkan dalam 3 kali angkut. Namun ada 4 orang yang keburu tewas karena kelaparan tanpa ada bantua.

    HTI Beri bantuan Untuk Kapal Pak Akad
    Pak akad spaan akrab beliau, seorang tukang prahu gethek asal Dusun Baran Banjaransari Pangkur layak diberi gelar pahlawan. Tubuhnya yang sedang umur sekitar 38 tahun sangat gesit bertindak menyelamatkan warga yang terjebak banjir. Tim HTI menemuai beliau di rumahnya yang terletak tepat di bibir sungai. Beliau menceritakan sangat detail aksi kepahlawannya. Dengan prahu tua dan disel yang suka ngadat, sekaligus bonek yang disertai ketulusan untuk menolong sesama, beliau sukses menjalankan operasi evakuasi luar biasa. Sampai ada aparat yang selalu bertanya, “sebenarnya siapa to tukang prahu dari Baran itu?” dimana dia gagah berani melakukan operasi penyelamatan. Di Baran bapak dua orang anak berhasil menyelamatkan lebih dari 150 kk. lalu beliau melanjutkan di dusun Nguwin karena mereka berteriak minta tolong. Mulai pagi hari tidak makan dan minum, beliau bekrja hanya istirahat 1 jam saja hingga jam 3 pagi. Saat dari TNI AU dan marinir tidak berani melakukannya, karena arus yang sangat deras.
    Tepat jam 3 pagi ada seorang yang mendatangi beliau di pengungsian untuk menyelamatkan kelauarnya yang tertahan di atas jembatan kendung. Beliau dengan tulus berangkat meski tubuhnya sudah terasa kram berat. Simpai di bibir jembatan beliau menangis melihat ratusan warga terutama bayi-bayi yang masih menetek selama 2 hari terjebak di atas jembatan. Pak akad yang semula hanya menjemput 4 orang melihat situasi yang kritis tersebut meminta seluruhnya ikut prahu. Dengan tiga kali pp seluruh warga bisa terselmatkan, Al hamdulillah dari mulut pak Akad slalu diucapkan karena diberi kekuatan fisik prima, keberanian yang luar biasa, dan mentalitas yang tak mengenal lelah demi menolong warganya.
    Dari tim HTI perlu memberikan hadiah ala kadarnya atas kepahlawanannya. Semula beliau menolak karena apa yang dilakukan semata-mata untuk menolong saudarnya. Namun setelah tim HTI menyatakan agar uang sedikit tersebut dipakai untuk memperbaikai kapalnya yang bocor, beliau mau menerimanya.

  7. Inna lillahi wainna ilaihi roji’un. Selain rek BCA ada tidak rek yang lain ?(BRI, BNI, Mandiri???)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*