Saresehan Muslimah Hari Ibu di Cirebon
Dalam rangka memperingari Hari Ibu ke-79 pada tanggal 30 Desember 2007 Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kota Cirebon menggelar acara Saresehan Muslimah dengan tema ”Ibu Cerdas, Pencetak Generasi Berkualitas”. Acara yang berlangsung di Aula Norman Sasana (Polisi Militer) Cirebon menghadirkan pembicara Siti Alisah (Kanit Dikyasa Polresta Cirebon), dan Fatimah Salma (Hizbut Tahrir Indonesia Cirebon)dan dipandu Moderator Ustadzah Zukaifa Kunaifi. Saresehan ini dihadiri tak kurang dari 150 peserta dari berbagai kalangan. Hadir sebagai peserta sarasehan antara lain Ibu Wakil Walikota Cirebon, sejumlah unsur pimpinan dari GMI, Aisyiyah, BKSWI, Salimah,ibu-ibu FUI (Forum Ukhuwah Islamiyah) Cirebon, Majelis Taklim Se-kota/kab. Cirebon, Dharma Wanita Dinas Pemerintahan, mahasiswi/pelajar, dan masyarakat umum.
Ibu-Ibu Peserta Saresehan
Dalam paparannya, Siti Alisah menjelaskan fakta kenakalan remaja yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Salahsatu yang disoroti adalah maraknya geng motor di kalangan muda Cirebon yang aktifitasnya telah menimbulkan keresahan masyarakat. Meski pihak kepolisian telah melakukan pembinaan dan upaya pembrian sanksi yang tegas, namun menurutnya, semua itu tidaklah cukup tanpa adanya bantuan dari masyarakat itu sendiri. Oleh karena itu, Siti Alisah mengharapkan kaum ibu untuk memberikan perhatian khusus pada anak-anaknya, dan mengawasi pergaulan mereka, agar kenakalan remaja yang serupa bisa diminimalisir.
Sedangkan Fatimah Salma, dari HTI Cirebon, dalam paparannya menjelaskan bahwa generasi yang berkualitas adalah generasi yang berkepribadian Islam, yakni menjadikan akidah Islam sebagai asas dalam berpikir dan bertingkah laku. Menurut beliau, permasalahan kenakalan remaja yang terjadi saat ini seperti geng motor, kriminalitas, seks bebas, terlibat narkoba, terjangkit HIV/AIDS, tidak lain disebabkan karena gaya hidup bebas yang berasal dari Barat yang jelas bertentangan dengan akidah Islam. Dalam paparannya juga, untuk mewujudkan generasi yang berkualitas tidak semata menjadi tugas ibu (orang tua/keluarga) saja, tetapi juga tugas sekolah sebagai lembaga pendidikan, dan masyarakat sebagai pengontrol sosial. Dan semua itu akan terwujud jika ada kesinergisan antara ketiga komponen tersebut. Selain itu, menurutnya pula, bahwa lingkungan menjadi faktor penentu pembentuk generasi berkualitas. Suasana lingkungan yang Islami sangat mendukung dan memudahkan terbentuknya generasi yang diinginkan, yakni generasi berkualitas, generasi yang cerdas, unggul, dan beriman. Dan penciptaan ini hanya bisa dilakukan jika negara menjadikan Syariat islam sebagai aturan yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Tentunya dalam bentuk Daulah Khilafah Islamiyah.
(DPD HTI Cirebon).
Saya sangat mendukung pemaparan kedua pemateri yang mengharuskan adanya kesinergisan antara keluarga, masyarakat dan negara dalam membentuk generasi berkualitas. Smg di Daerah juga memiliki pemahaman yang sama dalam mewujudkan generasi yang berpondasi akidah Islam.
saya sangat respek terhadap materi yang menekankan sinergisitas antara masyarakat, negara, dan keluarga dalam membentuk generasi yang berkualitas serta untuk mengatsi segala permasalhan bangsa dan negara Indonesia yang sedang tidak karuan ini. Kami yang bertempat tinggal di Smg ini sangat mengharapkan adanya kerja sama yang sinergis terhadap masalah-masalah nasional. Amin
DICARI!!!
POLWAN BERJILBAB.
Karena Semua Muslimah Wajib Berjilbab.
Mudah-mudahan acara Saresehan Muslimah turut menyadarkan para Polwan agar senantiasa berakidah dan berkepribadian Islam.
Amin.
Motto Kepolisian :
To Serve and Protect…
Untuk Melayani dan Melindungi…
Semoga Istiqamah di Jalan Islam!
BAHAYA!!!
Dulu salah satu sasaran penghancuran umat adalah para pemuda & pemudi. Salah satu uslubnya lewat kompetisi2 yang menyia-nyiakan dan melumpuhkan potensi pemuda, seperti: AFI, Indonesian Idol, Cantik Indonesia, Putri Indoesia, dll.
Sekarang sasarannya nambah: Para Ibu & Ayah. Salah satu uslubnya lewat kompetisi2 yang membuat para orang tua justru bangga melihat putra & putri mereka bermaksiat seperti tampil di panggung dengan aurat terbuka, berlenggak-lenggok di depan laki-laki bukan mahram (bagi perempuan), dansa-dansi dengan penari latar yang bukan mahram, & tentu saja kesibukan di panggung tersebut menuntut putra/i yang ikut kompetisi melupakan kewajiban dakwah. Kompetisi2 tersebut misalnya: Mamamia Show & Star Dut.
WASPADA!!! kompetisi2 tersebut menset para orang tua agar mencetak pemuda & pemudi yang gemar bermaksiat dan melalaikan kewajiban untuk mengubah kondisi umat yang terpuruk, dengan iming2 popularitas & uang.
INGAT!!! Umat saat ini tidak membutuhkan pemuda & pemudi yang gila popularitas dan harta. Saat ini umat membutuhkan pemuda & pemudi yang siap berkorban untuk mengubah kondisi umat agar bangkit lewat Islam & Khilafah.
Para ibu dan ayahlah yang bertugas mencetak pemuda & pemudi semacam itu.
Assalamualaikum wrwb!
Kalau mau ketemu / undang sister HT Cirebon siapa ya yang bisa di hubungi?
Please reply ya! Jazakumullah
Wassalam
Ummu Fauziah
dienhambali@yahoo.com
ukhti fillah slmt ya!!!ats trslnggrnya seminar dlm rngka menydrkan umat ttg pentingnya prn ibu dlm upy pnegakn syariah dan khilafah. Mg apa yg dilakukn dicatat sbg amal sholih di sisi Allah. Tetap istiqomah dan smgt dlm mprjuangkn syariah dan khilafah. Allahu Akbar!!!
Sy mendukung yg dilakukn HTI dlm upy menegakkan syariah dan khilafah. Bnr sdh saatnya kaum ibu berjuang bersama menegakkan Islam.
Salut untuk akhwat cirebon yang telah berhasil menyelenggarakan acara ini dan semoga ada follow up-nya.
met buat akhwat HTI Cirebon semoga tambah sukses, jngn lupa membina Ukhwah Islamiyah.tetep cayoooooooooooooooooooooooooooo…………..
Inspiratif…….
Acara yang baguz…
S’moga mningkatkan ksadaran kita smua…
Sukses buat MHTI Cirebon…!!!