HTI

Akhbar (Al Waie)

AKHBAR Edisi 89 Januari 2008

Aksi Tolak Seks Bebas dan Kondomisasi

HTI Soloraya bersama elemen-elemen umat Islam Surakarta dan para pelajar, pada Jumat, 7 Desember 2007 dari jam  13.30 s/d 15.00 melakukan aksi damai Menolak Seks Bebas di balik bagi-bagi kondom yang terjadi di Solo pada peringatan Hari AIDS beberapa hari yang lalu yang dimulai dari Kota barat berakhir di Bundaran Gladag.

Di Bundaran Gladag para orator, yakni Ustadz Ahmad Faiz (Lajnah Fa’aliyah HTI Soloraya) dan Ustadz Abu Bakar Baasyir menyerukan kepada umat Islam bahwa aksi bagi-bagi kondom sangat identik dengan membiarkan seks bebas. Padahal seks bebas adalah aktivitas yang diharamkan oleh Islam. Aksi damai tersebut merupakan puncak serangkaian kegiatan “Menolak Kebebasan Berperilaku Seksual”.

Hari Senin (3 Des) sebelumnya, TPM (Tim Pengacara Muslim) melakukan kunjungan konsultasi hukum terkait pembagian kondom oleh LSM komprador di berbagai tempat fasilitas umum. Pada hari Rabu (5 Des), diadakan audiensi dengan dinas kesehatan dan BKKBN Surakarta tentang bahaya AIDS dan kebebasan seks bebas. Solusinya bukan dengan pembagian kondom. []

 

Pengajian Keluarga Sakinah HTI se-Kab Bantul

“Sudah saatnya dilakukan rekonsiliasi antar warga Bantul.” Demikian Bupati Bantul Idham Samawi dalam sambutannya yang dibacakan oleh Sunarto, Ka Kan Humas Kab. Bantul pada acara pengajian akbar Silaturahim Muslimah Bantul, Minggu (25/11) di Pendopo Parasamya Kab. Bantul komplek Pemda Bantul. Acara yang digelar oleh Pengajian Keluarga Sakinah HTI se-Kab Bantul bekerjasama dengan Hj. Ida Idham Samawi (istri Bupati Bantul) sebagai tuan rumah ini mengambil tema, “Bersama Rajut Ukhuwah Islamiyah Menuju Bantul Bersyariah.”

Pengajian akbar ini menampilkan pembicara Ustadzah Aswandiyah (anggota DPRD II Bantul) dan Ustadzah Lies Arifah (HTI Kab Bantul). Hadir pula dalam kesempatan ini Ibu Hj. Sumarno (istri wakil Bupati Bantul), ibu-ibu staf pegawai jajaran Sekretariat Daerah Kab. Bantul dan dinas-dinas Pemkab Bantul, istri-istri camat di Bantul. []

 

Aksi FUI Menolak Pemberlakuan Asas Tunggal

Hari Selasa (04/12) DPR menggelar sidang paripurna. Salah satu pembahasannya adalah tentang asas tunggal Pancasila. Dalam konferensi pers Senin malam (3/12), di KAHMI Center, FUI secara tegas menolak pemberlakukan kembali Pancasila sebagai satu-satunya asas bagi parpol. Ust. Mashadi, Ketua Umum FUI, menyatakan bahwa keinginan partai besar seperti PDI P, Golkar dan Partai Demokrat itu adalah sebuah kemunduran yang luar biasa. “Kami berpendapat ini akan mengembalikan negara seperti pada masa Orde Baru, dengan suasana fasisme dan otoriter,” ujarnya.

Dalam pernyataan sikap FUI sebagai gabungan dari ormas-ormas Islam di Nusantara ini, yang dibacakan oleh Sekjen FUI KH Muhammad Alkhaththath itu, di antaranya dinyatakan bahwa rencana sejumlah partai memaksakan pemberlakuan kembali asas tunggal Pancasila sangat meresahkan umat Muslim di negeri ini. Sebab, hal ini mengingatkan kita pada trauma rakyat akan kekejaman rezim Orde Baru yang otoriter dengan menggunakan ideologi Pancasila. Penyeragaman ideologi hanyalah ada di negara fasis dan komunis. Faktanya, perilaku politik rezim Orde Baru yang sangat otokratik dan represif itu, hanyalah didedikasikan untuk kepentingan mempertahankan hegemoni politik dan ekonomi kaum imperialis AS dan Barat melalui tangan Bank Dunia, IMF, maupun lembaga-lembaga lain yang melakukan penjajahan terhadap rakyat Indonesia.

Oleh karena itu, FUI mengajak semua pihak untuk merenungkan firman Allah Swt. yang akan menolak segala bentuk usaha memadamkan cahaya agama Allah (QS at-Taubah [9]: 32). []

 

FUI dan KAU Menuntut MK Mencabut UU Penanaman Modal

Bersamaan dengan dilaksanakannya sidang judicial review terhadap UU No. 27 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal, ratusan massa Forum Umat Islam (FUI) dan Koalisi Anti Utang (KAU) menggelar aksi di depan gedung Mahkamah Konstitusi, Jl. Medan Merdeka Barat Jakarta Pusat, Rabu (5/12). Aksi ini menuntut agar MK mencabut UU tersebut karena dinilai merupakan upaya nyata meliberalisasi ekonomi Indonesia sekaligus membuka pintu neokolonialisme di Indonesia. Selain itu, UU ini akan makin menjerumuskan Indonesia ke dalam penjajahan ekonomi oleh Kapitalisme Global. Sebagai contoh, dalam pasal 6 disebutkan bahwa pemodal asing dan dalam negeri mendapatkan perlakuan yang sama. Dalam pasal 12 juga disebutkan bahwa semua bidang usaha terbuka bagi pemodal, kecuali beberapa bidang kecil saja yang tertutup. Demikian pula Hak Guna Usaha, para investor diperbolehkan memiliki Hak Guna Usaha hingga 95 tahun, itu pun bisa diperpanjang 35 tahun lagi.

Tidak aneh jika dikatakan bahwa UU ini merupakan alat penjajahan. Sebab, pembuatan UU ini pun tidak lepas dari intervensi asing. “Dalam proses pembahasan UU PM ini telah terjadi tekanan-tekanan dari lembaga-lembaga kreditor seperti Bank Dunia, Asian Development Bank (ADB) dan Japan Bank for International Cooperation (JBIC) yang mendesak pengesahan segera. Hal ini mengindikasikan adanya kepentingan pihak asing yang cukup besar dalam mempengaruhi penyusunan UU ini,” tegas Dani, aktivis Koalisi Anti Utang (KAU). []

 

FKS ke 11 HTI Jabar: Aliran Sesat, Produk Intelijen!

Forum Kajian Strategis (FKS) ke-11 yang diadakan HTI Jawa Barat pada Kamis (29/11) malam di Rossan Villa, Bandung, membahas tema penting, yakni “Aliran Sesat, Kaum Liberal dan Konspirasi Asing”. Forum yang senantiasa membahas masalah strategis tersebut menghadirkan narasumber Kol. (Pur.) Y. Herman Ibrahim dan Drs. KH Fahmy Lukman, M.Hum. Hadir juga sebagai peserta diskusi, di antaranya: Prof. Dr. H. Achmad Sanusi, S.H., (Direktur Pasca Sarjana UNINUS & Guru Besar UPI), Prof. Dr. Jusuf Amir Faisal (Ketua Umum DDII Jawa Barat), Dr. Dede Mariana, M.Si., (Kepala Lemlit Unpad) Dr. H. Solatun (Dosen Unpad), serta puluhan peserta yang mewakili ormas Islam dan lembaga di Jawa Barat.

Sebagai pembicara pertama, Ustadz Fahmy Lukman mengatakan, ada hal-hal yang patut dicermati dari munculnya aliran sesat tersebut. Fahmy menangkap ada semacam upaya stigmatisasi (cap negatif) terhadap Islam, mengingat istilah al-Qiyadah al-Islamiyah adalah istilah yang lekat dengan Islam, bahkan mirip dengan al-Qaidah atau al-Khilafah al-Islamiyah. Selain itu, menurut Fahmy, kemungkinan besar ada skenario asing untuk menghancurkan Islam, mengadu-domba umat Islam dan menjauhkan umat dari para pejuang syariah Islam.

Sementara itu, Kol. (Purn) Y. Herman Ibrahim lebih banyak memaparkan tentang ‘tugas’ intelijen. Menurut Herman, tugas intel selama ini lebih banyak menginteli rakyat sendiri, spesifiknya umat Islam. Maka tidak menutup kemungkinan, jika maraknya aliran sesat pun karena ulah intelijen, apalagi menurutnya di Indonesia ini berkeliaran ribuan intelijen asing—seraya mengutip statemen Jendral Ryamizard Ryacudu. Oleh karena itu, menurut Herman, yang harus dilakukan oleh tokoh Islam saat ini adalah terus-menerus melakukan ideologisasi Islam.

Tak kalah menarik, pernyataan dari peserta diskusi, misalnya Dr. Dede Mariana. Beliau menyarankan agar umat Islam hati-hati menyikapi aliran sesat. Jangan mudah terpancing oleh skenario ‘mereka’, ujarnya, karena boleh jadi itu hanya permainan pemilik modal yang menguasai media. Peserta lainnya, Dr. Solatun dan Prof. Jusuf mewanti-wanti umat Islam agar kuat dalam segala hal, terutama pembinaan kualitas SDM, karena konspirasi tidak akan terjadi kalau umat Islam kuat dan bersatu, ujarnya. [Humas HTI Jabar]

 

Training Pemikiran Islam Untuk Wartawan

Alhamdulillah, lagi-lagi Hizbut Tahrir Indonesia Kota Batam membuat terobosan baru dalam dakwah di Batam. Pada hari Minggu 2 Desember 2007 bertempat di Gedung Harian Pagi Sijori Mandiri, sebuah media cetak besar di Batam, Hizbut Tahrir Indonesia Kota Batam mengadakan Training Pemikiran Islam Wartawan. Training ini mengambil tema, “Wartawan sebagai Agent of Change Peradaban Dunia baru yang lebih Baik”.

Training ini diikuti seluruh jajaran redaksi Harian Pagi Sijori Mandiri; pimpinan redaksi, wartawan berita, dan wartawan photo. Acara yang dimulai pukul 09.00 sampai dengan 17.00 itu diisi oleh Ustadz Harits Abu Ulya (Syabab Hizbut Tahrir Indonesia). Dalam kesempatan itu beliau menyampaikan, wartawan adalah salah satu komponen masyarakat yang mempunyai potensi strategis dalam rangka usaha membentuk peradaban dunia baru yang lebih baik, yakni peradaban dunia yang diatur dengan sistem Islam. Hal ini karena media mempunyai kemampuan membentuk opini publik, menstimulasi perasaan dan pemikiran masyarakat untuk menuntut sebuah perubahan. Oleh karena itu, pemantapan akidah Islam dan pemikiran-pemikiran Islam dalam diri wartawan mutlak dibutuhkan. [Humas HTI Batam]

 

Berbincang dengan Calon Bupati Tangerang

Menghadapi Pilkada Tangerang secara langsung 20 Januari 2008, Hizbut Tahrir Indonesia Kabupaten Tangerang mengajak seluruh komponen masyarakat untuk bersikap kritis terhadap kepemimpinan Tangerang. Dalam rangka memberikan pendidikan politik bagi masyarakat Kabupaten Tangerang, pada hari Ahad 9 Desember 2007 di Gedung Serba Guna Pusat Pemerintahan Kabupaten Tangerang diadakan Diskusi Panel Calon Bupati Tangerang dengan tema, “Mencari Pemimpin yang Melayani dan Mensejahterakan Rakyat”. Acara yang didukung oleh KPUD Kab. Tangerang dan beberapa lembaga lain dihadiri oleh pembicara H. Endang Sumanta (KPUD Kab Tangerang), Munarman, SH (Praktisi Hukum, mantan Ketua YLBHI) dan Ust Muhammad Al-Fakkar (Ketua HTI Daerah Tangerang). Adapun dari 3 pasang calon bupati Tangerang yang hadir adalah H.Usamah Hisyam, sementara calon lain tidak hadir dengan alasan ada acara di tempat lain dan khawatir terjadi gesekan/konflik horisontal.

Dalam paparannya Munarman menjelaskan bahwa selama ini Pilkada Langsung membutuhkan biaya yang sangat besar, tetapi hasilnya tidak menunjukkan perbaikan. Dicontohkan, pemeriksaan kesehatan 3 pasang calon bupati Tangerang saja membutuhkan biaya Rp 25,5 juta. Belum lagi dana kampanye dll. Akibatnya, kepala daerah terpilih akan lebih mengutamakan upaya pengembalian biaya yang telah dikeluarkan daripada mengurusi kepentingan rakyat.

Adapun Ust. Muhammad Al-Fakkar memaparkan potensi dan tantangan yang dihadapi pemimpin Tangerang serta visi dan misi seorang kepala daerah yang harus diwujudkan secara Islam. [Humas HTI Tangerang]

 

DPD HTI  Jateng Tawarkan Kerjasama Dengan Polda Jateng Dalam Penanganan Narkoba

DPD HTI Jateng menawarkan kerjasama dengan Polda Jateng dalam penanganan narkoba. Hal ini disampaikan pada kunjungan kerja DPD HTI Jateng ke kantor Polda Jateng di Jalan Pahlawan Semarang pada tanggal 3 Desember 2007. Hadir dalam kunjungan tersebut Ketua DPD I HTI Jateng Khairul Anam S.Si, Humas HTI Jateng Ir. Abdullah, dan pengurus DPD II HTI Kota Semarang. Dalam kunjungan tersebut delegasi HTI ditemui langsung oleh Kepala Badan Narkotika Polda Jateng Bapak Johny Ardjil yang juga merangkap sebagai kepala bagian Bina Mitra Polda Jateng, dan ibu Sri Indra bagian penanganan kasus narkoba Polda Jateng.

Dalam sambutannya, Bapak Johny Ardjil merasa sangat berterimakasih kepada DPD HTI Jateng yang memiliki kepedulian untuk bersama-sama menangani penyalahgunaan narkoba khususnya di masyarakat Jawa Tengah. Beliau menambahkan bahwa penanggulangan bahaya narkoba sebenarnya bukan semata-mata tugas aparat kepolisian, melainkan tugas bersama seluruh elemen masyarakat. [Humas HTI JawaTengah]

 

DPD HTI Jateng bersama Jamaah Ma’iyah “Gambang Syafaat”

DPD I HTI Jateng diundang sebagai nara sumber dalam pengajian rutin Jamaah Ma’iyah “Gambang Syafaat” yang merupakan kerjasama antara Remaja Masjid Baiturrahman Semarang dengan “Gambang Syafaat Kyai Kanjeng” yang diasuh oleh Emha Ainun Najib dan KH Budi Hardjono. Acara tersebut diselenggarakan rutin setiap malam tanggal 25. Hadir dalam acara tersebut sebagai delegasi dari HTI Jateng, Ust. Ainul Yaqin, dan dimoderatori langsung oleh KH Budi Hardjono. Acara yang dihadiri oleh ratusan jamaah itu berlangsung hangat dan peserta sangat antusias mendengarkan penjelasan mengenai pentingnya dakwah, syariah dan Khilafah. Acara tersebut dimulai pukul 21.30 WIB dan diakhiri pukul 01.00 WIB. [Humas HTI Jawa Tengah]

2 comments

  1. Alhamdulillah perkembangan dakwah penegakkan syariah dan khilafah semakin marak. Allahuakbar! Tolong dong berita akhbar yang dimuat yang baru, bukan yang sudah ada di wibesite maksdunya. trimakasih jazakumullah

  2. ummi zulfikri mustanir

    buat redaksi, tolong untuk “akhbar” edisi berikutnya lebih banyak ditampilkan berita dari luar negeri, agar pembaca lebih mengetahui keadaan saudara2 mereka yg berjuang utk Syariah&Khilafah, seperti berita terakhir di syam (mohon ma’af kalo ummi salah), sewaktu terjadi aksi kekerasan polisi abbas terhadap pendukung Hizb yg berunjuk rasa mengenai “keabsahan” konferensi Anapollis, ada satu syabab yang dg sengaja scr biadab ditembak untuk membubarkan aksi damai Hizbut Tahrir, Innalillahi Wa Inna Ilaihi Raaji’uun..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*