Abad ini bisa dikatakan sebagai abad komunikasi massa. Komunikasi telah mencapai suatu tingkat ketika orang mampu berbicara dengan jutaan manusia secara serentak dan serempak. Teknologi komunikasi mutakhir telah menciptakan apa yang disebut “publik dunia” atau “weltoffentlichkeit”, yang bersamaan dengan teknologi komunikasi ini dipakai sebagai alat untuk mempengaruhi cara berpikir masyarakat, pengisi akal pikiran dan mempengaruhi kecenderungan untuk bertingkah laku. Sebagai gambaran, sebuah pemancar radio di Amerika, tahun 1938, pernah menyiarkan sandiwara Orson-Welles mengenai The Invasion of Mars. Sandiwara ini begitu hidup sehingga orang menganggap bahwa yang terjadi adalah sebuah kenyataan. Akhirnya, sekurangnya satu juta orang ketakutan, berusaha melarikan diri, menangis dan memanggil ambulans guna menghindarkan kematian karena makhluk Mars.
Keberhasilan opini yang tidak hanya menimbulkan pengaruh sesaat, tetapi mampu mengubah masa kegelapan menjadi masa kegemilangan, bisa kita tengok dalam keberhasilan dakwah Mushab bin Umair yang mampu mengubah kebiasaan, cara berpikir serta tingkah laku masyarakat di seluruh Madinah. Sesampainya di Madinah, Mushab mendatangi masyarakat dari rumah ke rumah, menjumpai para petani, pemilik tanah serta semua simpul-simpul umat. Mushab, dengan keberhasilan komunikasinya, mampu memunculkan opini baru, mengubah pemikiran orang-orang yang diserunya untuk masuk Islam. Dalam kurun waktu satu tahun, Mushab berhasil membalikkan kekufuran di kota Madinah serta menjungkirkan berhala dan berbagai perasaan yang keliru menjadi agama tauhid, keimanan dan perasaan Islam. Keberhasilan itu menjadikan mereka benci dengan kekufuran serta praktik Jahiliyah yang sebelumnya akrab dengan kehidupan mereka.
Ini merupakan secuil cerita tentang betapa besarnya pengaruh opini yang berkembang dan mampu mempengaruhi kepribadian masyarakat. Kebencian dan kecintaan terhadap sesuatu bisa berubah seiring dengan perubahan cara pandang terhadap apa saja yang dipikirkannya.
Terkait dengan upaya menyampaikan dakwah di tengah-tengah masyarakat, berbagai media bisa kita manfaatkan sebaik mungkin dalam rangka mengganti segala sesuatu yang ada dalam benak kaum Muslim dari segala pengaruh pemikiran kufur yang menyesatkan. Setiap media mempunyai target berbeda-beda terkait dengan luasnya jangkauan memberikan informasi serta pengaruh yang diakibatkannya. Televisi, radio, lisan-lisan kita atau media apapun bisa kita manfaatkan dalam menjalankan tugas mulia yang diberikan Allah Swt.
Opini yang bergulir secara terus menerus dengan memanfaatkan semua media yang mampu kita kuasai serta dengan pertolongan Allah Swt., insya Allah akan mampu mengalahkan opini menyesatkan yang selama ini telah dilakukan orang-orang kafir ke tengah-tengah umat Islam. Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb. [Herliana R. Aziz, SP.; Koordinator PAUD el-Diina; (Kelompok Peduli Ibu dan Generasi) Kota Bogor]