Gaul adalah kata yang disandingkan pada remaja bahkan di kalangan orang tua yang berani melakukan apa saja yang tercermin dalam kebebasan berekspresi, mulai dari dandanan hingga
Peringatan Hari AIDS yang diperingati 1 Desember 2007 lalu, yang ditandai dengan aksi bagi-bagi kondom di masyarakat, telah menambah daftar panjang gambaran masyarakat yang kacau dengan solusi yang ngawur. Akibatnya, alih-alih menurunkan kasus HIV/AIDS, ‘solusi’ ini justru semakin menciptakan jalan mulus bagi menyebarnya virus tersebut di masyarakat. Dapat dipastikan, dengan cara tersebut jumlah kasus HIV/AIDS akan semakin meningkat. Pasalnya, dengan kondom di tangan berarti free-sex, narkoba, miras dan berbagai jalan masuk bagi penyebaran HIV/AIDS akan semakin menjamur.
Untuk itu, agar tidak semakin parah, negeri ini harus kembali pada syariah Islam yang dapat dipastikan akan membawa pada kesejahteraan. Islam telah mengatur tata kehidupan manusia yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang keduanya memiliki potensi yang dapat digunakan untuk saling menopang dalam membangun peradaban masyarakat yang beradab. Islam juga telah menetapkan aturan-aturan yang membolehkan pertemuan antara keduanya seperti dalam dunia pendidikan, jual-beli, dll dalam batas-batas yang dibenarkan syariah. Dengan demikian Islam benar-benar telah menutup celah bagi terciptanya pergaulan bebas yang mencampakkan manusia pada derajat yang lebih rendah dari binatang.
Sejarah kejayaan peradaban Islam juga telah memberi kita suri teladan yang agung. Selama berabad-abad, ketika diterapkan sebagai sebuah tatanan kehidupan di bawah naungan pemerintahan Islam (Daulah Khilafah Islamiyah), tata pergaulan masyarakat diatur dengan Islam dan penerapan sanksi hukum bagi para pelanggar aturan syariah. Dengan begitu, segala hal yang dapat menyebabkan runtuhnya sendi-sendi kehidupan masyarakat Islam dapat ditangkal. Manusia pun dimuliakan dan ditinggikan derajatnya oleh Islam. Wallâhu a‘lam bi ash-shawâb. [Tsabita Sumayyah; Ibu Rumah Tangga; Tinggal di Palu]
budaya indonesia budaya sala-asalan
yang jelas dalam “gaul islami” tidak ada yang namanya “pacaran islami”
Hal demikian terjadi bukan berarti kita tidak ikut terlibat menjadikannya mereka begitu, sedikit banyak kita terlibat didalamnya, solusi DAHSYATNYA adalah ….
AYO kita SORONG penerapan SYARIAT ISLAM dibumi NUSANTARA SEKARANG…!