HTI

Lintas Dunia (Al Waie)

LINTAS DUNIA EDISI KE-90

Bush Sang Pembunuh Disambut Hangat di Arab Saudi

Meskipun Bush dikenal sebagai pembunuh kaum Muslim, Raja Abdullah menyambutnya dengan hangat dan mesra. Sebagaimana dilaporkan radio Jerman (14/10/2008), upacara militer menyambut George Bush tatkala tiba di Bandar Udara Riyadh. Raja Abdullah secara pribadi menjemputnya dan menciumnya di pipi kiri dan kanan. Begitu hangat sambutan di atas bentangan karpet merah itu. Hubungan Raja Abdullah dan Presiden George Bush memang sangat akrab. Abdullah bahkan pernah mengunjungi Bush di peternakannya di Texas. Adapun bagi Bush, ini merupakan kunjungan pertamanya ke Arab Saudi. Hubungan ini mengokohkan posisi Kerajaan Saudi sebagai kaki-tangan AS di Timur Tengah.

Menurut jajak pendapat terakhir, 82 persen warga Arab Saudi menentang keterlibatan Amerika Serikat di kawasan Timur Tengah. Mereka sangat tidak menyukai Presiden George W. Bush. Memang, secara historis, berdirinya Kerajaan Saudi tidak bisa dilepaskan dari bantuan Inggris dan pengkhianatan keluarga Saud terhadap Khilafah Islamiyah saat itu. []

 

Lagi, Bush sebutkan Iran Ancaman Dunia

Dalam kunjungannya ke Timur Tengah awal tahun ini, Presiden AS George W. Bush berusaha memprovokasi Negara Arab dengan menyebut Iran sebagai ancaman dunia. Pernyataan Bush ini memang menggelikan mengingat sebelumnya CIA menyatakan secara resmi bahwa nuklir Iran bukanlah ancaman.  Hidayatullah (14/01) melaporkan George W Bush menyebarkan kebencian global terhadap Iran dengan menyebut Teheran sebagai ancaman keamanan dunia. Bush menegaskan, AS dan negara- negara Arab harus bekerjasama untuk mengatasi bahaya (Iran) “sebelum terlambat”.

Presiden Bush menuduh Iran mendanai terorisme, merusak perdamaian di Lebanon, mengirim senjata ke Taliban, mengintimidasi negara tetangga, mengabaikan PBB, dan merusak stabilitas kawasan dengan menolak membuka diri terkait dengan program nuklirnya. Presiden AS itu memberikan pidato di Emirates Palace, sebuah hotel berhias emas yang satu kamarnya berharga USD 2.450 permalam. Pembangunan hotel tersebut menghabiskan biaya USD 3 miliar. Hotel itu sepanjang 1 km dan memiliki 1,3 km pantai pasir putih yang diimpor langsung dari Algeria.  Bush tampaknya lupa, dialah teroris sejati yang bukan sekadar mengintimidasi, tetapi membunuh rakyat Irak dan Afganistan. Bukankah Bush mengabaikan PBB ketika menyerang Irak? Bukankah AS negara yang memiliki senjata nuklir terkuat dan terbanyak di dunia? []

 

16 Warga Palestina Gugur Syahid

Radio  Iran (15/01/2008) melaporkan jumlah korban syahid akibat serangan tentara Israel ke Jalur Gaza meningkat menjadi 16 warga. Menurut laporan Televisi Al-Alam, sumber berita Palestina mengatakan, tentara Rezim Zionis dengan dukungan tank, kendaran militer dan lapis baja serta halikopter Apache menyerang wilayah Az-Zaitun dan mendapat perlawanan dari warga Palestina. Tentara Israel dalam serangan tersebut menembaki warga Palestina dan mengakibatkan 16 warga syahid, termasuk anak salah seorang pejabat Hamas, Mahmud az-Zahar. Serangan tersebut juga menciderai 40 warga dan kondisi mereka dikabarkan kritis. Serangan ini dilakukan Israel berbarengan dengan tawaran perdamaian AS di Timur Tengah.

Namun, seperti biasa, AS sepertinya tidak menganggap umat Islam di Palestina sebagai manusia yang memiliki nilai. Tidak ada kecaman sama sekali dari AS terhadap serangan membabi buta ini. Semakin jelas, perdamaian yang ditawarkan AS adalah omong-kosong. Bagaimana mungkin negara yang mensponsori Perang Irak dan Afganistan serta pendukung setia Israel yang terus-menerus membunuh kaum Muslim menjadi sponsor perdamaian. []

 

AS Masukkan TV Al-Zawra di Suriah ke dalam Daftar Teroris

AS, yang katanya sangat menghargai kekebasan pers, ternyata malah memberangus pers dengan tuduhan terlibat terorisme. Badan Pengawas Keuangan AS membekukan aset-aset milik stasiun TV Az-Zawra yang berbasis di Suriah dan memburu tiga orang Irak. Eramuslim (14/01/2008) melaporkan, selain aset-asetnya dibekukan, AS juga memasukkan stasiun TV Az-Zawra ke dalam daftar teroris. AS menuding stasiun televisi itu telah memicu aktivitas para pejuang di Irak—yang oleh AS disebut sebagai pemberontak—dengan cara memutar lagu-lagu yang berisi pesan-pesan patriotik, dan menuding TV Az-Zawra menerima dana bantuan dari al-Qaidah. []

 

Pemberintah Boneka Afganistan Sambut Baik Rencana AS Kirim 3 Ribu Tentara Tambahan

Pemerintah boneka Afganistan menyambut baik rencana AS untuk mengirim sampai tiga ribu tentara tambahan ke negara itu untuk menanggulangi perlawanan bersenjata yang tidak menginginkan penjajahan AS  dan sekutunya di negera itu.  BBC (10/01/2008) melaporkan, Juru Bicara Departemen Pertahanan Afganistan Zahir Azimi mengatakan, pengerahan pasukan tambahan akan membantu operasi-operasi anti pemberontak. Namun, ia menambahkan, solusi jangka panjang bagi keamanan negara itu adalah pembangunan tentara nasional Afganistan yang kuat.

Hari Rabu, Menteri Pertahanan Amerika Robert Gates mengatakan, ia sedang mempertimbangkan proposal untuk mengirim tiga ribu orang marinir Amerika ke Afganistan selambat-lambatnya bulan April. Sikap pemerintah Afganistan adalah contoh lain dari pemerintah boneka AS yang rela memberikan jalan bagi penjajah untuk membunuh rakyatnya sendiri. []

 

Bush Perkuat Agennya di Palestina

Kunjungan Bush ke Palestina baru-baru ini dikecam rakyat Palestina. Kedatangan Bush dinilai sekadar memperkuat Israel dan Abbas yang menjadi kaki tangan AS di Palestina. Seperti yang dilaporkan radio Jerman (11/01/2008), tekad Bush mendorong perjanjian perdamaian Israel-Palestina sampai akhir tahun ini dinilai terlalu optimis, terutama karena Amerika Serikat saat ini terlalu pro Israel.Menurut harian Inggris Guardian yang terbit di London, Israel dan AS menghindari Palestina. Harian ini menulis, “Pada tahap pertama Roadmap atau Peta Jalan Perdamaian, semua berharap bahwa Palestina membangun lembaga-lembaga negara yang bertanggung jawab. Namun, Israel dan AS melakukan segala hal yang justru mempersulit perkembangan ini. Sebab, mereka memihak satu partai dalam perselisihan Fatah dan Hamas.”

Harian Jerman General-Anzeiger yang terbit di Bonn berkomentar, “Konflik antara Israel dan Palestina semakin sulit. Warga Palestina menilai Bush sebagai penengah yang tidak sempurna karena hubungannya dengan Israel terlalu dekat – walaupun Abbas mengatakan bahwa kunjungan Bush adalah ‘peristiwa bersejarah’. Namun, kunjungan tersebut tidak memecahkan persoalan status Yerusalem, soal pemukiman Yahudi atau soal para pengungsi Palestina. Berbicara tentang perdamaian sampai akhir tahun ini, itu hal yang masih belum pasti.” []

One comment

  1. Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.SUngguh BIADAB kau ISRAEL.Telah Nyata perlawanan orang kafir kepada umat muslamin di seluruh penjuru dunia.Haruskah Qt berdiam Diri???Haruskah Qt Bertindak Ktika ada seruan dari dunia yang kapitalis???dan Berapa ribuan Nyawa Saudaramu lagi,Sehngga Qt baru Berjuang???Masihkah Kau Sanjung_Sanjung Aturan Kapitalis,Demokrasi dan tetek bengeknya???Masihkah Qt enggan dengan Persatuan yang diperintahkan Al-Kholiq(Allah SWT)n Persatuan Yang telah dipakai oleh Rasulullah n Para Sahabat selama lebih dari 1300tahun,YAng terbukti Ampuh???UMAT G’BUTUH ATURAN PBB,TAPI HANYA BUTUH ATURAN KHILAFAH.ALLAHU AKBAR!!!!!!.Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

*